Transpuan di Kupang Babak Belur

Selamat Jalan Transpuan Dessy Oktovianus Tafuli, Aktivis Kecam Tindak Kekerasan Terhadap Transpuan

Suasana haru terlihat di ruang tunggu di Kamar Jenasah Rumah Sakit Leona Kupang. Kesedihan dan duka terpancar dari wajah-wajah para pelayat disana.

|
POS KUPANG/NOVEMY LEO
Sejumlah sahabat, keluarga dan anggota Komunitas IMoF NTT, saat mendoakan jenazah Dessy alias Oktavianus, di kamar jenazah RS Leona Kupang, Sabtu (23/12/2023) sore. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG -  Suasana haru terlihat di ruang tunggu di Kamar Jenasah Rumah Sakit (RS) Leona Kupang. Kesedihan dan duka terpancar dari wajah-wajah para pelayat disana.

Ketua Komunitas Independent Men of Flobamora atau IMoF NTT, Ridho Herewila dan anggota komunitas transpuan, Ketua Lantang NTT, Ukhe Muskanan dan anggota komunitas transmen, bersama anggota IMoF lainnya, hadir disana.

Ada yang duduk di depan ruang pemulasaran jenasah RS Leona Kupang, ada yang berlesehan di lantai, bahkan ada yang berdiri, semuanya diam membisu. Tak banyak suara disana, termenung dengan pikiran masing-masing. Mata mereka terlihat berair, menyembunyikan duka mendalam. 

Tak heran karena hari itu, Sabtu (23/12), mereka kehilangan Dessy Aurelia Tafuli atau Oktovianus Tafuli (33), sahabat mereka yang adalah salah seorang transpuan di Kota Kupang, Provinsi NTT.

Dessy Aurelia Tafuli menghembuskan napas terakhirnya di UGD RS Leona Kupang, usai beberapa jam dirawat disana. Warga Desa Ayotupas ini sudah beberapa tahun hidup di Kota Kupang dan bekerja sebagai 'salon keliling'.

Selama ini Dessy Aurelia Tafuli tinggal sendirian di kos di wilayah Oesapa. Pada Jumat (22/12) sekitar jam 20.00 Wita, Trisye, memanggil Dessy Aurelia Tafuli untuk melakukan ion rambut di wilayah Sikumana, Kota Kupang. 

Trisye sudah sekitar 10 tahun menjadi pelanggan atau kostumer tetap dari Dessy Aurelia Tafuli . "Orangnya baik. Dia tidak cerita apapun selain mengobrol biasa dengan saya," aku Trisye, di RS Leona Kupang.

Sejumlah sahabat, keluarga dan anggota Komunitas IMoF NTT, saat mendoakan jenazah Dessy alias Oktavianus, di kamar jenazah RS Leona Kupang, Sabtu (23/12) sore.
Sejumlah sahabat, keluarga dan anggota Komunitas IMoF NTT, saat mendoakan jenazah Dessy alias Oktavianus, di kamar jenazah RS Leona Kupang, Sabtu (23/12) sore. (POS KUPANG/NOVEMY LEO)

Selesai menunaikan pekerjaannya sekitar Sabtu (23/12) pukul 01.30 Wita, Dessy Aurelia Tafuli pamit pulang. "Katanya dia pesan Maxim," kata Trisye yang mengaku tidak melihat siapa yang menjemput Dessy Aurelia Tafuli pada dini hari itu.

Informasi menyebutkan, pada pukul 06.00 Wta, seorang warga mendapati Dessy Aurelia Tafuli di depan SMA 7 Tofa dalam keadaan tergeletak bersimbah darah. Warga kemudian melaporkan hal itu pada Polisi dan Polisi kemudian mengevakuasi Dessy Aurelia Tafuli ke Rumah Sakit (RS) Leona Kupang.

Namun nyawa Dessy Aurelia Tafuli tidak tertolong karena mengalami pendarahan hebat di kepalanya. Kedua kelopak matanya pun lebam dan luka lainnya di beberapa bagian tubuh.

Zamantha Karen, salah seorang transpuan anggota IMof NTT, mengatakan, hari itu sekitar jam 10.00 Wita, dia dihubungi Polisi untuk ke RS Leona. Karen dimintai konfirmasi terkait identitas korban yang ditemukan pagi tadi di wilayah SMAN 7 Kupang.

"Saya kemudian dikirimi foto. Sepertinya Dessy, teman saya," kata dia.

Akhirnya Karen ke rumah sakit sekitar jam 12.00 Wita dan memastikan korban itu adalah Dessy Aurelia Tafuli . Dia lalu menghubungi Ketua IMoF NTT, Ridho Herewila, karena ada beberapa administrasi yang harus ditandatangani sebagai pertanggungjawaban untuk penanganan lanjutan terhadap Dessy Aurelia Taful .

"Kondisinya lebam, ada luka di daerah kepala, darah mencucur terus," sebutnya.

Sejumlah sahabat, keluarga dan anggota Komunitas IMoF NTT, saat mendoakan jenazah Dessy alias Oktavianus, di kamar jenazah RS Leona Kupang, Sabtu (23/12) sore.
Sejumlah sahabat, keluarga dan anggota Komunitas IMoF NTT, saat mendoakan jenazah Dessy alias Oktavianus, di kamar jenazah RS Leona Kupang, Sabtu (23/12) sore. (POS KUPANG/NOVEMY LEO)

Usai Ridho Herewila datang, pihak rumah sakit kemudian melakukan tindakan lanjutan namun nyawa Dessy Aurelia Tafuli tidak tertolong.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved