Berita NTT
Penjabat Ayodhia Kalake Klaim Enam Sektor ini Mampu Urai Ragam Persoalan di NTT
Selain itu, masalah lain adalah indeks pembangunan manusia (IPM) yang masih rendah, kualitas infrastruktur yang terbatas dan permasalahan lainnya.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
Sedangkan di bidang kelautan dan perikanan, potensi perikanan tangkap NTT mencapai 393.360 ton per tahun, namun realisasi pemanfaatannya baru mencapai 139.050 ton atau sebesar 35,34 persen.
Potensi lahan rumput laut mencapai 89.110,10 Ha dan baru dimanfaatkan 14.007 ha atau 15,72 persen. Adapun, potensi lahan garam di NTT mencapai 52 ribu ha dengan pemanfaatan 11 ribu hektar.
Baca juga: HUT ke-65 NTT, Sekda NTT Ajak Generasi Muda Pahami Sejarah Provinsi NTT
Potensi perikanan tangkap NTT mencapai 393.360 ton per tahun, sedangkan saat ini realisasi pemanfaatannya baru mencapai 139.050 ton atau sebesar 35,34 persen.
"Peluang investasi di bidang ini dapat dikembangkan dari hulu sampai hilir melalui kemitraan dengan masyarakat nelayan dan petambak," sebutnya.
Kemudian, bidang energi dan pertambangan, NTT juga mempunyai potensi energi baru terbarukan (EBT) yang bersumber dari laut yang dapat dikembangkan sebagai pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL).
Sumber listrik itu memanfaatkan karakteristik beberapa selat di NTT yaitu Selat Pantar di Alor, Selat Gonzalu dan Selat Boleng di Flores Timur dan Selat Molo Manggarai Barat.
"Sejak tahun 2017, Pulau Flores juga telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai pulau panas bumi," urainya.
Sementara Pulau Sumba dan Pulau Timor sesuai untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya karena tingginya intensitas sinar matahari.
"Kita juga kaya akan potensi pertambangan seperti mangan, pasir besi, bauksit, dan pasir kuarsa, dengan kualitas tinggi akibat faktor alamiah," tambahnya. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.