Dua Warga Negara Timor Leste Ditebas Orang di Sidakarya Denpasar

Polisi menduga penebasan dua WNA asal Timor Leste merupakan permasalahan yang bermula dari luar Bali.

|
Editor: Dion DB Putra
Shutterstock
Ilustrasi. Dua warga negara Timor Leste menjadi korban penganiayaan di Denpasar, Rabu (20/12/2023) dini hari. 

Tanpa ada perbincangan, para pelaku langsung menyerang John dengan parang hingga menderita luka robek pada tangan.

Selanjutnya, para pelaku juga menyerang korban Matias Fernandes, yang masih berada di dalam mobil. Matias Fernandes, katanya, menderita luka tebas pada pergelangan tangan kiri dan lengan kirinya.

“Selanjutnya diserang oleh para pelaku dengan parang sehingga mengakibatkan luka pada tangan, dan para pelaku juga menyerang korban (Matias Fernandes) yang masih di dalam mobil dengan parang. Menyebabkan korban Matias Fernandes luka tebas di tangan kiri bagian pergelangan, di bagian lengan kiri atas,” lanjut AKP I Ketut Sukadi.

Tak hanya menderita luka, mobil yang dikendarai korban dan saksi juga mengalami kerusakan pada kaca pintu kiri belakang dan kaca belakang yang pecah.

Menurut keterangan saksi lainnya yakni Andreas Frank Asido Lumbantobing, sekitar pukul 00.45 Wita pelaku yang berjumlah enam orang datang ke TKP dengan membawa parang.

Bahkan, dua orang pelaku dikatakan sempat masuk ke rumah kos guna memeriksa kamar korban, John.

Lantaran John tak ada di TKP, para pelaku kemudian menanti kedatangan John di depan rumah kos.

Setibanya korban John di TKP, John sempat bertanya kepada saksi yang dibarengi dengan serangan dari para pelaku kepada John.

John meminta saksi untuk masuk ke kamarnya. Selang beberapa saat, saksi Andreas bermiat untuk memeriksa keadaan sekitar. Saksi mendapati korban luka-luka. Sementara para pelaku dikatakan tak terlihat di TKP.

Saksi Andreas dan rekannya melaporkan hal ini kepada pihak berwajib. Korban dievakuasi ke RSUP IGNG Ngoerah oleh BPBD Kota Denpasar guna mendapat perawatan lebih lanjut.

Aparat Polresta Denpasar tiba di TKP sekitar pukul 03.00 Wita.

Polisi menghimpun ciri-ciri terduga pelaku penebasan. Informasi yang dihimpun, selain menggunakan penutup wajah, terduga pelaku memakai jaket salah satu penyedia ojek online (ojol). Terduga pelaku yang diperkirakan berjumlah enam orang itu menggunakan logat luar Bali, yakni logat NTT.

Para terduga pelaku memiliki postur tubuh tinggi. Empat orang terduga pelaku diperkirakan memiliki tinggi badan 174 cm dengan perawakan yang besar.

Sementara dua terduga pelaku lainnya memiliki tinggi badan 170 cm dengan perawakan yang kurus. Para terduga pelaku menuju TKP dengan menggunakan tiga unit sepeda motor. (mah/tribun bali)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved