Dua Warga Negara Timor Leste Ditebas Orang di Sidakarya Denpasar

Polisi menduga penebasan dua WNA asal Timor Leste merupakan permasalahan yang bermula dari luar Bali.

|
Editor: Dion DB Putra
Shutterstock
Ilustrasi. Dua warga negara Timor Leste menjadi korban penganiayaan di Denpasar, Rabu (20/12/2023) dini hari. 

POS-KUPANG.COM, DENPASAR - Dua warga negara asing (WNA) asal Timor Leste menjadi korban penganiayaan di Denpasar, Rabu (20/12/2023) dini hari.

Insiden ini berlangsung di depan sebuah rumah kos elite di Jalan Bedugul Gang Garuda, Sidakarya, Denpasar.

Polisi menduga penebasan dua WNA asal Timor Leste merupakan permasalahan yang bermula dari luar Bali.

Baca juga: Penjualan 15 Persen Saham Baron Oil ke Celah Timor Tergantung Persetujuan Otoritas Timor Leste 

Baca juga: 6 Warga NTT Diduga Bacok Dua WNA Asal Timor Leste di Denpasar Bali

Kapolsek Denpasar Selatan AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari menduga, permasalahan ini melibatkan dua kelompok yang tengah silang pendapat.

Dia menyayangkan permasalahan tersebut justru berlanjut hingga ke Pulau Dewata Bali.

AKP Kalpika Sari mengaku tengah melakukan penyelidikan identitas terduga pelaku

. Penyelidikan dilakukan dengan mendatangi TKP, menginterogasi korban, memeriksa rekaman CCTV di seputar TKP, hingga mengumpulkan keterangan saksi. Korban telah kembali ke Timor Leste.

Sebab kedatangannya ke Bali hanya untuk transit. Korban telah mendapat penanganan di rumah sakit.

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengatakan, WNA Timor Leste yang menjadi korban yakni dua pria bernama John dan Matias Fernandes.

Berdasarkan keterangan saksi Moises Marcal (33) kepada polisi, mulanya dirinya dijemput oleh korban yang juga sopirnya, John, di Bandara I Gusti Ngurah Rai setelah tiba dari Inggris.

Moises Marcal hanya transit di Bali sebelum melanjutkan penerbangannya ke Timor Leste, Rabu (20/12/2023) pukul 09.00 Wita.

Setelah dijemput John, mereka berencana menuju rumah kos John dan sebelumnya sempat makan malam di Jalan Tukad Pakerisan.

Setelah makan, saksi, John, Matias Fernandes-kakak saksi, menuju rumah kos John di Jalan Bedugul, Gang Garuda.

Setibanya di rumah kos, para pelaku yang diperkirakan berjumlah enam orang telah menanti kedatangan mereka dengan berbekal senjata tajam jenis parang.

Menanggapi hal itu, sang sopir John, menyambangi saksi lainnya bernama Andreas Frank Asido Lumbantobing (19) yang kala itu tengah berada di lobi rumah kos.

Tanpa ada perbincangan, para pelaku langsung menyerang John dengan parang hingga menderita luka robek pada tangan.

Selanjutnya, para pelaku juga menyerang korban Matias Fernandes, yang masih berada di dalam mobil. Matias Fernandes, katanya, menderita luka tebas pada pergelangan tangan kiri dan lengan kirinya.

“Selanjutnya diserang oleh para pelaku dengan parang sehingga mengakibatkan luka pada tangan, dan para pelaku juga menyerang korban (Matias Fernandes) yang masih di dalam mobil dengan parang. Menyebabkan korban Matias Fernandes luka tebas di tangan kiri bagian pergelangan, di bagian lengan kiri atas,” lanjut AKP I Ketut Sukadi.

Tak hanya menderita luka, mobil yang dikendarai korban dan saksi juga mengalami kerusakan pada kaca pintu kiri belakang dan kaca belakang yang pecah.

Menurut keterangan saksi lainnya yakni Andreas Frank Asido Lumbantobing, sekitar pukul 00.45 Wita pelaku yang berjumlah enam orang datang ke TKP dengan membawa parang.

Bahkan, dua orang pelaku dikatakan sempat masuk ke rumah kos guna memeriksa kamar korban, John.

Lantaran John tak ada di TKP, para pelaku kemudian menanti kedatangan John di depan rumah kos.

Setibanya korban John di TKP, John sempat bertanya kepada saksi yang dibarengi dengan serangan dari para pelaku kepada John.

John meminta saksi untuk masuk ke kamarnya. Selang beberapa saat, saksi Andreas bermiat untuk memeriksa keadaan sekitar. Saksi mendapati korban luka-luka. Sementara para pelaku dikatakan tak terlihat di TKP.

Saksi Andreas dan rekannya melaporkan hal ini kepada pihak berwajib. Korban dievakuasi ke RSUP IGNG Ngoerah oleh BPBD Kota Denpasar guna mendapat perawatan lebih lanjut.

Aparat Polresta Denpasar tiba di TKP sekitar pukul 03.00 Wita.

Polisi menghimpun ciri-ciri terduga pelaku penebasan. Informasi yang dihimpun, selain menggunakan penutup wajah, terduga pelaku memakai jaket salah satu penyedia ojek online (ojol). Terduga pelaku yang diperkirakan berjumlah enam orang itu menggunakan logat luar Bali, yakni logat NTT.

Para terduga pelaku memiliki postur tubuh tinggi. Empat orang terduga pelaku diperkirakan memiliki tinggi badan 174 cm dengan perawakan yang besar.

Sementara dua terduga pelaku lainnya memiliki tinggi badan 170 cm dengan perawakan yang kurus. Para terduga pelaku menuju TKP dengan menggunakan tiga unit sepeda motor. (mah/tribun bali)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved