Komunitas Kupang Hash House Harriers Olahraga Sambil Jelajah Alam di Pantai Batu Nona

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Komunitas Kupang Hash House Harriers ( KH3 ) berolahraga sambil menjelajah alam di Pantai Batu Nona, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Sabtu 16 Desember 2023.

Anggota komunitas KH3 menempuh jarak sekitar 3,5 kilometer.

Adapun rute yang ditempuh, yakni start dari Pantai Batu Nona - Jalan Timor Raya - Jalan Cendawani dan finish di Pantai Batu Nona.

“Rute kita akan menempuh jarak kurang lebih 3,5 kilometer,” kata Daniel selaku Run Master.

Perjalanan melewati tebing Pantai Batu Nona sehingga anggota KH3 menikmati hamparan pasir putih.

Beberapa Hashers mengambil rute yang lebih menantang dengan menaiki anak tangga batu menuju perbukitan.

Para Hashers tidak lupa berfoto mengabadikan momen matahari yang terlihat mulai condong ke barat.

Hash Master KH3 Theo Widodo dan Branch Manager Bank Danamon Putri Sariani juga ambil bagian dalam acara tersebut.

Putri merupakan wanita asal Bali yang bertugas di Kota Kupang. Ia punya pandangan tersendiri tentang hash. Menurutnya, hash adalah sebuah olahraga yang positif.

Selain berolahraga, keikutsertaan Putri menjadi anggota KH3 bertujuan untuk membangun dan membina relasi.

Anggota KH3 lainnya adalah Stefanus Tolle, pasien cuci darah. Dia sudah 11 bulan cuci darah. Jadwalnya seminggu dua kali, pada setiap Senin dan Kamis.

“Saya sudah ikut hash selama 30 tahun lamanya. Dan hash membuat saya merasa lebih baik,” ujar Stefanus Tolle.

Dia aktif mengikuti hash setiap Sabtu, dan dampaknya merasa selalu bersemangat, berpikir positif dan badan fit.

Para hashers yang terlebih dulu mencapai finish, langsung menikmati Bakso Malang, juice kacang hijau, kue-kue dan air mineral.

“Sajian hash kali ini disponsori oleh Bakso Malang Hopeng Nunsui by Lily Young,” ujar Lily, sang pemilik.

Lily menjelaskan bahwa Bakso Malang buatannya murni daging sapi.

“Jadi tidak dicampur ayam sehingga rasanya bisa diadu,” katanya.

“ Saya mulai usaha tahun 2013, saat itu saya liat di Kupang tidak ada bakso yang berisi siomay, tahu goreng, dan pangsit goreng, hanya bakso. Sehingga saya tertarik untuk membuat Bakso Malang yang terinspirasi dari perjalanan saya ke Malang,” tambah Lily.

Para Hashers dikenal dengan nama yang unik. Salah satunya adalah Wawan Suryawan, kerap dipanggil “Tanganga”.

“Asal mulanya karena setiap kali saya ditanya saya jawab sambil ternganga-nganga,” ujar Wawan sambil tertawa.

Setelah menikmati Bakso Malang, para Hashers goyang Gemu Famire. Semua Hashers larut dalam suasana sukacita.

Hash Master Theo Widodo menyebut moto Hash adalah 3F.

“Motto Hash adalah 3 F yaitu fun, fitness dan friendship. Hash adalah olahraga yang unik karena mengandung unsur fun, tidak hanya olahraga fisik tapi juga ada olah psikis," kata Theo Widodo.

Menurut Theo Widodo, para Hashers diajak untuk berolahraga dengan cara jalan cepat sekaligus juga berkelakar bergembira ria.

“Inilah yang membedakan hash dengan olahraga lain yang hanya sekedar fisik,” terang Theo Widodo.

Ia berharap agar ke depan masyarakat Kota Kupang bisa bergabung menjadi anggota KH3.

“Usia Kupang H3 sudah 34 tahun. Ini adalah klub hash tertua di NTT dan pernah menjadi tuan rumah hash nasional Pan Indo Hash th 2019. Pada saat itu yang datang ke Kupang kurang lebih 1600an hashers dari seluruh Indonesia dan negara tetangga,” ujar Theo Widodo. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS