Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 13 Desember 2023, Hari Peringatan Santa Lucia, Perawan dan Martir

Di saat mempelai laki-laki datang dalam kegelapan malam, ia kenal mempelai perempuannya yang pegang pelitanya dan langsung membawa dia pergi

Editor: Rosalina Woso
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RD. Ambros Ladjar menyampaikan Renungan Harian Katolik Rabu 13 Desember 2023 dengan judul hari peringatan Santa Lucia, Perawan dan Martir 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Rabu 13 Desember 2023 dengan judul hari peringatan Santa Lucia, Perawan dan Martir

Renungan Harian Katolik Rabu 13 Desember 2023 dengan judul hari peringatan Santa Lucia, Perawan dan Martir ditulis oleh RD Ambros Ladjar.

Renungan Harian Katolik Rabu 13 Desember 2023 merupakan Rabu Pekan II Masa Adven, 13 Desember 2023 dengan Bacaan: 2 Kor 10: 17 - 11: 2 dan Bacaan Injil : Matius 25: 1-13.

Sebab itu berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 12 Desember 2023, Mencari Yang Sesat

Mengadakan pesta nikah yang meriah biasanya terjadi dimana-mana sesuai tradisi dan adat kebiasaan daerah asal kita. Pada umumnya pengantin itu diberkati pada siang hari dan malam hari baru dilangsungkan pesta.

Berbeda halnya yang terjadi pada kalangan masyarakat Yahudi karena justru terjadi di tengah malam. Pada saat itu mempelai laki-laki akan tiba dan langsung menjemput mempelai perempuan. 

Sesuai tradisi Yahudi itu juga maka otomatis orang harus tetap menanti. Mereka terus berjaga dengan Pelita yang tetap menyala dan tak boleh tertidur, biarpun mengantuk. Dari sebab itu membutuhkan cadangan minyak yang cukup agar tidak padam pelitanya.

Di saat mempelai laki-laki datang dalam kegelapan malam, ia kenal mempelai perempuannya yang pegang pelitanya dan langsung membawa dia pergi. Pada intinya Yesus menasihati orang agar tetap siaga penuh saat DIA datang. Ketika itu tak ada seorang pun yang tahu waktu dan saatnya. 

Ketika mengajar orang banyak, Yesus biasanya menggunakan perbandingan konkrit seperti injil ini agar mudah dipahami pemirsa. Para pendengar langsung mengerti apa maksud pesan dibaliknya. Kisah tentang 10 teruna dalam pernikahan adalah gambaran bagaimana orang seharusnya bersikap.

Diantara mereka ada Lima yang bijaksana dan selalu berjaga-jaga sedangkan Lima lainnya bodoh. Santa Lucia yang diperingati gereja hari ini adalah contoh seorang perempuan yang bijaksana yang selalu berjaga dalam seluruh hidupnya.  

Dia lahir di Sirakusa, Sisilia, Italy dari keluarga bangsawan kristen. Ayahnya meninggal semenjak ia masih kecil dan menginjak dewasa, ia dibujuk ibunya Eutychia untuk menikah dengan seorang lelaki kafir tapi ditolak Lucia. Sebab semenjak awal dia sudah berjanji untuk hidup suci murni.

Ia begitu peduli dengan orang miskin dan membantu mereka dengan harta kekayaannya. Mungkin lantaran stress, ibunya jatuh sakit.

Berkat usulan Lusia, ibunya berziarah ke makam Santa Agata di Kathania dan ia sembuh, tetapi kekaiseran Romawi saat itu diperintah oleh kaiser Dioklesianus yang kafir maka semua orang yang beragama kristen ditangkap. Ia kemudian mati sebagai perawan dan martir thn 304. 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 11 Desember 2023, Tiga Cara Menaklukkan Over Anxiety

Ketika Lusia dibujuk lagi untuk menikah, dia tetap tidak mau maka kepalanya dipenggal. 'Lux' dalam bahasa Latin artinya 'Cahaya'. Sejak dulu Santa Lusia dihormati dimana-mana sehingga namanya juga dicantumkan dalam Doa Syukur Agung pertama.

Santa Lusia menjadi pelindung kota Sisilia. Di dalam kebersamaan hidup, sudah pasti banyak orang tak seiman dengan kita. Banyak juga yang tak sepaham dengan kita, tapi harus tetap kita hargai kemajemukan dan perbedaan itu sebagai hak mereka. Bagaimana sikapku terhadap berbagai masalah sosial yang dihadapi di seputar lingkungan hidup?

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved