TikTok
Pengamat Jelaskan Alasan Anjloknya Saham GoTo Setelah Resmi Kerja Sama dengan TikTok
Hans Kwee, pengamat pasar modal, mengatakan, penurunan harga saham GoTo terjadi karena aksi profit taking para investor.
POS-KUPANG.COM - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dari Indonesia resmi kerja sama dengan TikTok dari Tiongkok dengan mengivestasikan lebih dari 1,5 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 23,4 triliun (kurs Rp 15.616 per dollar AS).
Anehnya, tak lama setelah pengumuman kerja sama tersebut, Senin 11 Desember 2023, saham GoTo anjlok 12,9 persen pada level 94 per saham di akhir perdagangan sesi pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hans Kwee, pengamat pasar modal, mengatakan, penurunan harga saham GoTo terjadi karena aksi profit taking para investor.
Menurut Hans Kwee, saat gembar-gembor rencana penggabungan grup GOTO, Tokopedia dan Tiktok, investor menyambut baik hal tersebut sehingga harga saham bullish.
Namun, ketika kesepakatan itu sudah resmi diumumkan pada hari ini, para investor mengambil untung dari kenaikan harga saham yang terjadi di akhir pekan lalu.
Jumat pekan lalu harga saham GOTO melonjak 13,6 persen pada level Rp 108 per saham.
"Investor bisa profit taking saham GOTO hari ini, kemarin kan ekspektasi bahwa GOTO dengan Tiktok itu kerja sama, abis terjadi, investor itu profit taking," kata Hans kepada Kompas.com, Senin (11/12/2023).
Di sisi lain penurunan harga saham GOTO tidak terjadi semata karena aksi profit taking investor saja, melainkan ada sentimen dari eksternal.
Hans Kwee mengatakan, pasar global tidak yakin bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
Ketidakyakinan investor tersebut, lanjut Hans, mendorong penurunan harga saham-saham teknologi pekan lalu.
"Ini menyebabkan saham teknologi cenderung koreksi. Kemarin data konfirmasi payroll lebih baik dari ekspektasi dan ini menyebabkan investor berpikir bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga pada Maret, tapi di Mei,” ujar Hans.
“Ketidak-optimis-an ini terlihat dari koreksi di saham teknologi, yang cenderung memiliki keterkaitan dengan suku bunga,” tambah dia.
Hans merekomendasikan agar investor bisa lebih rasional dalam mengambil keputusan investasinya terhadap saham GOTO di sisa perdagangan hari ini.
Ia menyarankan agar investor wait and see ketika ingin mengoleksi atau melepas saham GOTO.
"Saya melihat itu ada penggabungan, kita juga harus menyadari enggak mudah Tokopedia dan Gojek berbalik untung. Kan pasar berharap mereka jadi perusahaan yang untung. Pasar saat ini mengkoreksi optimisme yang ada sebelumnya,” tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.