Berita Lembata
Musim Hujan, Trash Hero Lembata Imbau Warga Tidak Buang Sampah di Selokan
Leader Trash Hero Lembata Yobin Bataona, mengatakan masyarakat perlu disadarkan kalau selokan dan laut bukan tempat untuk membuang sampah.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Sampah masih jadi salah satu masalah yang belum diselesaikan secara baik di Kota Lewoleba Kabupaten Lembata.
Pada musim hujan, jalanan Kota Lewoleba biasanya penuh dengan sampah. Selokan tersumbat karena sampah plastik.
Leader Trash Hero Lembata Yobin Bataona, mengatakan masyarakat perlu disadarkan kalau selokan dan laut bukan tempat untuk membuang sampah.
Dia menyebutkan banyak selokan di dalam Kota Lewoleba tidak terkoneksi dengan baik. Ini membuat selokan tersumbat pada musim hujan dan menyebabkan sampah berserakan di jalan.
Baca juga: Jangan Tunggu Sampai Rusak, DPRD dan Pemda Lembata Perlu Anggarkan Biaya Pemeliharaan Jalan
"Kami mau pemerintah berikan denda kepada masyarakat yang buang sampah di parit karena mereka yang paling bertanggungjawab pada kebersihan parit," ungkap Yobin.
Lebih jauh, dia menyampaikan, secara umum pengelolaan sampah rumah tangga masyarakat masih sangat buruk. Belum ada juga praktik zero waste atau mengurangi penggunaan sampah plastik.
"Warga belum sadar kebersihan. Pemerintah diharapkan bisa cepat atasi masalah sampah," ungkapnya.
Sementara itu, Uskup Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kung juga turut merasa prihatin dengan semakin tercemarnya limbah sampah plastik di lingkungan sekitar. Sampah plastik telah mencemari lingkungan pada tingkat yang sudah sangat membahayakan menurut dia. Sampah plastik tak hanya ditemukan di darat. Di laut, limbah plastik juga banyak ditemukan di permukaan.
Baca juga: YKS Lembata dan Para Caleg di Lembata Tanda Tangan Kontrak Politik Tentang Perlindungan Buruh Migran
Suatu ketika Uskup Fransiskus sedang mandi di pantai Suster di Kota Larantuka dan tubuhnya justru terlilit sampah plastik yang dibuang dari darat ke laut dan kemudian terbawa arus.
Kisah ini dia ceritakan saat menjadi pembicara dalam sarasehan bertema ‘Solusi Untuk Sampah Plastik’ yang digelar Sekretariat Bersama (Sekber) LSM dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup di Aula Perpustakaan Daerah Kabupaten Lembata, Rabu, 21 Juni 2023.
Uskup Fransiskus menuturkan kebiasaan membuang sampah plastik pada tempatnya sudah harus ditanamkan sejak dari lingkungan keluarga di rumah dan di sekolah. Dia menyebutkan meski pemerintah sudah menyiapkan tempat-tempat sampah, banyak orang masih belum punya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.
Sebagai pimpinan gereja lokal di wilayah Kabupaten Flores Timur dan Lembata, Uskup Fransiskus mengaku perlu bermitra dengan semua pihak untuk menuntaskan permasalahan sampah plastik.
Oleh sebab itu, gereja Keuskupan Larantuka membangun kemitraan dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga agama lainnya, dan pemerintah daerah guna menyuarakan suara-suara penyelematan alam. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.