Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Dradjad Wibowo: Program Makan Gratis Bukan Gimmick

Prabowo Subianto kerap menyampaikan janji kampanye makan gratis dan susu gratis apabila terpilih menjadi kepala negara pada 2024.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM/REYNAS ABDILA
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Dradjad Wibowo, saat kunjungan ke Studio Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Jumat (8/12/2023). 

Kendala pasti ada mungkin 1-2 bulan pertama banyak kesalahan di sana-sini itu pasti ada tapi intinya adalah negara itu dalam visinya Pak Prabowo dan Mas Gibran itu punya kewajiban untuk peduli pada anak-anak sekolah.

Jadi mereka nanti enggak perlu banyak ribet lagi tinggal makan, jangan lupa ini langsung mengurangi kemiskinan. Ibu-ibu yang berada di bawah garis kemiskinan itu kan paling tidak Rp5.000 sampai Rp10.000 sehari.

Program makan siang dan susu gratis ini langsung menaikkan garis kemiskinan dan ini terobosan yang membumi serta langsung berputar di ekonomi kerakyatan dengan hitungan sementara kami paling tidak Rp400 triliun per tahun. Artinya duit Rp400 triliun itu akan berputar.

Tapi itu tidak untuk mengurangi anggaran infrasturktur, investasi, pendidikan dan seterusnya?

Kami sekarang di timnya Pak Prabowo Mas Gibran itu dikasih beban untuk menyisir sumber-sumber penerimaan baru. Dan menyisir ini enggak teori saja karena saya juga pernah menjalankan.

Ada beberapa sumber pajak yang selama ini enggak terambil ya itu bisa kita ambil tanpa bikin rakyat merasa terbebani. Kemudian ada beberapa produk-produk yang berputar secara ilegal dan itu sudah kita ketahui muternya di mana pajaknya nggak dibayar.

Kalau ilegal kan harus kita bikin legal dan harus bayar dong. Jadi kalau itu kita kerjakan rakyat enggak terbebani intinya untuk penerimaan ini memang PR yang dikerjakan.

Makanya pasangan Prabowo Gibran kita ingin punya Badan Penerimaan Negara (BPN). Cuman kan BPN apabila Pak Prabowo terpilih dilantik langsung bisa di jalan kan tidak demikian.

Harus disiapkan dulu undang-undangannya tentu ada transisi beberapa tahun untuk itu bisa berjalan tapi konsep di tiga sumber penerimaan negara utama ya pajak, cukai, penerimaan negara bukan pajak itu sudah kita siapkan konsepnya.

Supaya begitu nanti Pak Prabowo dilantik Insya Allah kalau terpilih bersama Mas Gibran itu mereka sudah bisa langsung kerja sesuai konsepnya.

Banyak program yang membutuhkan sumber pembiayaan besar. Kalau sumber penerimaannya itu adalah dari withdrawal penarikan yang terlalu besar dari masyarakat itu dia multipliernya nanti bisa rendah.

Bahkan mungkin kalau di dalam beberapa studi itu kalau terlalu heavy itu malah bisa negatif. Jadi kita sadar itu makanya kita desain program yang langsung dirasakan masyarakat supaya multiplayernya itu tinggi dan supaya putarannya itu. Semuanya kita hitung tapi konsepnya sudah siap.

Yang program seperti ini apakah didiskusikan juga dengan Pak Presiden Jokowi?

Iya disampaikan juga tapi saya kan bukan pembantu presiden jadi saya enggak langsung mendiskusikan. Tapi TKN sudah sounding misinya Pak Prabowo termasuk makan siang gratis sama susu gratis.

Makanya kita perluasannya beliau kan dengan waktu yang relatif sangat terbatas Pak Jokowi memilau dengan nikel kan. Kita sudah punya roadmap sebetulnya hilirisasi. Jadi hilirisasi ini sebenarnya amanat undang-undang saat saya masih di DPR.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved