Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Dradjad Wibowo: Program Makan Gratis Bukan Gimmick

Prabowo Subianto kerap menyampaikan janji kampanye makan gratis dan susu gratis apabila terpilih menjadi kepala negara pada 2024.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM/REYNAS ABDILA
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Dradjad Wibowo, saat kunjungan ke Studio Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Jumat (8/12/2023). 

Dengan konsep itu dia berharap bahwa kita membangun SDM dari awal sejak kandungan. SDM kita siapkan.

Orang awam itu membayangkan bahwa yang namanya makan siang gratis itu ya dikasih makan siang atau memang itu adalah bahasa pengganti bahwa nantinya dikasih uang silakan beli makan siang sendiri?

Memang disediakan negara.

Jadi nanti ada dapur umum dan ribuan catering begitu?

Nah itu nanti kami mengusulkan supaya ada pendalaman terhadap kebijakan di dalam debat. Karena yang seperti ini saur manuk enggak karuan kalau waktunya agak panjang ini bisa dijelaskan.

Orang meremehkan kok capres janji ke pemilih ada makan siang, nanti dulu ya coba Anda bayangkan 82,9 juta anak harus disediakan setiap hari selama sekolah.

Nanti itu negara akan menyiapkan standarnya makan siangnya apa. Coba hitung berapa butir telur yang setiap hari disiapkan, berapa banyak beternak yang akan tertolong.

Saya di Surabaya dulu punya ternak ayam itu harga telur dikendalikan oleh pihak tertentu. Tapi kalau negara yang menjadi penjamin istilahnya offtaker maka harga telur akan stabil peternak pasti akan senang.

Berapa banyak daging yang dibutuhkan, sayur, lalu beras. Jadi berapa banyak dan itu disediakan oleh rakyat kita. Lalu di dekat Tribun ini ada berapa banyak SMA, SMP, SD ada puluhan kan.

Itu nggak mungkin makanan yang disediakan dari kantor presiden. Makanannya harus disedikan ibu-ibu katering coba bayangkan berapa banyak ibu-ibu catering yang tertolong dan warung-warung yang akan tertolong. Itu nanti akan menggerakkan ekonomi rakyat.

Jadi memang konsepnya real begitu? Kalau saya membayangkan bahwa itu bahasa sederhana yang nanti diwujudkan dalam bentuk uang?

Di negara lain sudah menjalankan di India sudah dijalankan kok. World Food Program itu sangat mendorong makan siang gratis bagi anak sekolah termasuk susunya.

Makanya ini kan program raksasa yang dirasakan langsung oleh rakyat. Susunya memang belum tahu apakah yang dipress atau susu segar sebab susu agak sedikit complex. Ini nanti akan ada yang ngurusin logistik ini.

Mas Dradjad sebagai seorang ekonom yang memahami konsep apakah yakin konsep ini akan bisa berjalan?

Begini kalau program itu pasti biasanya ada kendalanya lah ya kan apa mungkin ada yang nyolong telurnya satu. Itu pasti ada kayak kejadian di Depok kan jadi ribut tuh makan siang.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved