Berita Lembata
Empat Caleg Dapil 2 Lembata Tidak Hadiri Debat Tentang Buruh Migran yang Digelar YKS
hadir tetapi mereka tidak datang sampai hari pelaksanaan debat tanpa ada alasan," kata Kor di sela sela acara debat.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) Kabupaten Lembata menggelar debat calon legislatif (caleg) DPRD Lembata di Aula Ankara, Kota Lewoleba, Kamis, 7 Desember 2023.
Debat kali ini digelar khusus untuk caleg daerah pemilihan Ile Ape, Ile Ape Timur dan Lebatukan (dapil 2) dengan tema buruh migran di Lembata.
Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) Kabupaten Lembata mengundang 8 orang caleg dapil 2 yang berasal dari 8 partai politik (parpol) yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, PDIP, Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra.
Dari 8 caleg yang diundang tersebut, hanya 4 orang caleg yang hadir dan 4 caleg lainnya tidak hadir tanpa ada alasan yang jelas.
Baca juga: Proyek Ruas Jalan Boto-Puor di Lembata Tuntas Dikerjakan
Keempat caleg yang hadir mengikuti debat tersebut adalah Yuliana Atu (PKB), Polikarpus Kuya (PAN), Ramis Ma'aruf (PKS), dan Felix Matarau (Gerindra).
Koordinator YKS Kabupaten Lembata Kor Sakeng, mengapresiasi keempat caleg yang bersedia hadir dalam acara debat tersebut.
Menurut dia, empat caleg yang absen tidak menyampaikan alasan yang jelas kepada panitia perihal ketidakhadiran mereka.
"Kami sudah undang dan mereka sudah nyatakan hadir tetapi mereka tidak datang sampai hari pelaksanaan debat tanpa ada alasan," kata Kor di sela sela acara debat.
Freddy Wahon, jurnalis senior yang berperan sebagai moderator debat, berharap semua caleg yang diundang bisa hadir dalam debat supaya masyarakat bisa melihat kekuatan gagasan dari masing-masing caleg.
Dalam konteks demokrasi, masyarakat perlu memilih wakil rakyat yang punya gagasan yang berkualitas. Debat caleg merupakan salah satu cara untuk melihat seberapa baik gagasan seorang calon wakil rakyat.
Direktur YKS Flotim Lembata, Mansetus Kalimantan, menyebutkan program debat yang diselenggarakan merupakan salah satu bentuk pendidikan politik kepada caleg dan masyarakat.
Baca juga: Mantan Kepala BNPB Doni Monardo Meninggal, Warga Lembata Ingat Jasanya Menolong Korban Banjir
Dari debat, masyarakat juga bisa melihat komitmen para calon wakil rakyat mereka tentang isu buruh migran di Lembata.
"Dari apa yang mereka sampaikan jadi referensi untuk memilih mereka. Kita tidak pilih kucing dalam karung," kata Kalimantan.
Debat caleg tersebut juga menekankan topik Pendidikan Politik Pemilih Dan Dialog Caleg DPRD Lembata periode 2024-2029.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.