Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 8 Desember 2023, Maria Terkejut
Sebagai perantara dogma ini, melalui hasil Konsili Trento (1545–1563), Gereja mengakui bahwa Maria dibebaskan dan dijauhkan dari dosa-dosa pribadi
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul : Maria Terkejut.
Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD pada hari Jumat Pekan Adven I bersamaan dengan Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda.
Bruder Pio Hayon SVD menulis renungannya merujuk pada Bacaan I: Kej. 3: 9-15.20, Bacaan II: Ef. 1: 3-6.11-12 dan Injil : Luk. 1: 26-38
Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis , Bruder Pio Hayon SVD hari ini.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Setiap orang bisa mengalami terkejut dengan berbagai macam alasan yang membuat orang bisa terkejut. Terkejut itu sendiri adalah salah satu bentuk emosi yang meliputi takjub atau terpana.
Di dalamnya terkandung emosi. Maka ketika terjadi emosi terkejut berarti perasaan yang muncul secara tiba-tiba atau tak terduga. Yang tak terduga inilah yang membuat orang terkejut.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini gereja sejagat merayakan hari raya Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda. Dikandung Tanpa Noda atau Konsepsi Imakulata (Bahasa Latin: Immaculata Conceptio) adalah keyakinan bahwa Bunda Maria dibebaskan dari dosa asal sejak ia dikandung atau (dengan kata lain) sejak konsepsinya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 7 Desember 2023, Membangun Fondasi Iman yang Kokoh
Keyakinan ini merupakan salah satu dari empat dogma Maria dalam Gereja Katolik. Setelah diperdebatkan selama berabad-abad oleh para teolog Abad Pertengahan, doktrin tersebut akhirnya ditetapkan secara resmi sebagai dogma Gereja melalui bula Ineffabilis Deus yang dikeluarkan oleh Paus Pius IX pada tahun 1854.
Sebagai perantara dogma ini, melalui hasil Konsili Trento (1545–1563), Gereja mengakui bahwa Maria dibebaskan dan dijauhkan dari dosa-dosa pribadi.
Gereja Katolik mengajarkan bahwa berkat karunia penebusan Yesus Kristus kepada Bunda Maria dan karena rahmat Allah yang istimewa, maka sejak ia dibentuk di dalam rahim ibunya, Maria telah dibebaskan dari noda (macula) dosa asal Adam: “Bahwa perawan tersuci Maria, sejak saat pertama perkandungannya, oleh rahmat yang luar biasa dan oleh pilihan Allah yang mahakuasa serta karena pahala Yesus Kristus, Penebus umat manusia, telah dibebaskan dari segala noda dosa asal.” — Ineffabilis Deus DS 2803, yang dikutip oleh Katekismus Gereja Katolik No. 491.
Dengan demikian, keyakinan kita sebagai sebuah gereja yang menghormati Maria tertuju kepada Yesus Puteranya yang telah menebus segala dosanya agar Maria diberkati sejak dia dikandung sampai dia mengandung anaknya dari kuasa Roh Kudus Dan ketika menghubungkan dengan inspirasi bacaan suci hari ini kita mendapatkan benang merahnya.
Dosa pertama yang dibuat Adam dan Hawa dalam bacaan pertama, menjadi latar belakang dosa asal kita sebagai manusia. Dosa asal itu mulai-mula karena kesombongan.
Ular yang ada itu sebagai simbol kekuatan jahat dari si setan dan yang mengubah hati nurani manusia itu untuk mau “menyamakan” dirinya dengan Allah. Dosa kesombongan inilah menajdi dosa asal manusia pertama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.