Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 7 Desember 2023, Membangun Fondasi Iman yang Kokoh

Yesus menggunakan ilustrasi ini untuk mengajarkan iman sebagai dasar seluruh hidup manusia.

Editor: Edi Hayong
dok-pribadi
RENUNGAN- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Membangun Fondasi Iman yang Kokoh 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Membangun Fondasi Iman yang Kokoh.

Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Hari Biasa Pekan I Adven dengan merujuk pada bacaan : Yesaya 26: 1-8, Mazmur 118: 1.8-9.19-21.25-27c , Matius 7: 21.24-27

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik dari RP. John Lewar SVD.

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Bertolak dari sebuah pengalaman. Pada hari ini Tuhan Yesus bicara tentang mendirikan rumah di atas pasir dan di atas batu karang. Sebagai seorang anak tukang kayu, Yesus tahu persis konstruksi satu bangunan.

Dia belajar dari bapakNya Yosef. Bangunan membutuhkan dasar yang kokoh agar bisa bertahan dalam badai. Maka orang perlu memasang sebuah fondasi sebagai
dasar bangunan itu sendiri. Fondasi yang dibangun dengan bahan yang kuat, dan digali semakin dalam, bangunan bisa tegak berdiri dan bertahan dalam badai.

Yesus menggunakan ilustrasi ini untuk mengajarkan iman sebagai dasar seluruh hidup manusia. Hidup manusia itu ibarat sebuah bangunan, harus berdiri di atas dasar yang kokoh, yakni iman kepada Tuhan. Namun bagaimana bisa beriman kepada Tuhan.

Yesus memberikan jalan yang sangat sederhana yakni mendengarkan dan melaksanakan perkataanNya. Orang yang mendengar sekaligus melakukan perkataan-perkataan Yesus adalah orang bijaksana yang mendirikan rumah di atas batu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 7 Desember 2023, Tuhan Sebagai Gunung Batu Iman yang Kekal

Ketika badai dan banjir melanda, rumah itu tetap tegak berdiri karena memiliki fondasi yang kokoh. Sebaliknya, orang yang mendengarkan ajaran Yesus, mengaku diri murid-Nya, kagum kepada-Nya, tetapi tidak melaksanakan perkataanperkataan-Nya disebut orang bodoh.

Orang ini ibaratnya membangun rumah di atas pasir. Ketika banjir dan badai datang, rumah tersebut tidak akan berumur panjang, langsung ambruk saat itu juga. Demikianlah, tanpa perbuatan nyata, status kita sebagai murid Yesus sia-sia belaka.

Jika proses mendengarkan tidak ada, maka pelaksanaan juga tidak ada. Tapi, apa artinya mendengarkan. Di dalam terang iman, mendengarkan berarti membuka diri lebarlebar bagi masuknya kebenaran iman yang diajarkan Yesus Kristus.

Yesus mengajarkan pengampunan, perhatian kepada kaum miskin dan papa, mereka yang dipinggirkan dan kaum marjinal, mencintai musuh, berdoa bagi lawan yang menganiaya, mengunjungi mereka yang sakit dan yang di penjara, memperhatikan anak yatim di panti asuhan, dan sebagainya.

Semua itu menyatu dalam doktrin dasar yakni mengasihi Tuhan dan sesama. Seorang yang mau mendengarkan Firman Tuhan, akan mengesampingkan keinginan pribadi dan golongannya dan rela membaharui diri agar sejalan dengan kehendak Tuhan.

Dengan itu, dia menjadikan kehendak Tuhan sebagai kehendaknya dan dengan bebas menjabarkannya dalam hidup sehari-hari.

Contemplasi:

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved