Berita Nasional

Kasus Covid-19 Mendadak Naik Jelang Pergantian Tahun, Menkes Sebut Kasus Masih Terkendali

Tidak ada kenaikan angka perawatan rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) dari adanya lonjakan kasus Covid-19 tersebut.

|
Editor: Alfons Nedabang
(Shutterstock/Mau47) via KOMPAS.COM
Ilustrasi Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 

Sampai saat ini, ada hampir 46 negara melaporkan varian BA.2.86. Namun tidak ada perubahan klinis dan keparahan akibat varian ini.

Baca juga: Pasca Pandemi Covid-19, Wisatawan Asing dari 27 Negara Kunjungi Destinasi Wisata di Ngada

"Di Malaysia, ada kasus BA.2.86 telah dilaporkan saat ini. Kasus ini terdeteksi melalui kegiatan skrining gejala dalam program tersebut Surveilans Covid-19 dilakukan di klinik kesehatan," tutur dia.

Lebih jauh, keterisian tempat tidur Intensive Care Unit (ICU) sebesar 0,4 persen dan tempat tidur non-kritis Covid-19 sebesar 0,9 persen. Serta persentase pasien Covid-19 yang membutuhkan alat bantu pernapasan (ABP) sebesar 0,2 persen.

Diketahui, dari tanggal 19-25 November 2023 ada 3.625 kasus Covid-19 di Negeri Jiran atau meningkat 57,3 persen dibandingkan pada 12-18 November 2023 yakni 2.305 kasus. Mayoritas kasus (48,0 persen) terjadi pada mereka yang berusia antara 20 hingga 40 tahun dan di atas 98,0 persen saja gejala ringan.

Tidak hanya Malaysia dan Indonesia, kasus Covid-19 di Singapura juga mengalami peningkatan signifikan. Akibat peningkatan tersebut, Kementerian Kesehatan (MOH) menyarankan masyarakat untuk tetap waspada.

Mengutip The Straits Time, pada 19-25 November 2023, perkiraan jumlah infeksi lokal Covid-19 meningkat dua kali lipat menjadi 22.094 dari 10.726 pada minggu sebelumnya. Namun, Kementerian Kesehatan mencatat bahwa rata-rata kasus harian rawat inap dan ICU akibat Covid-19 tetap stabil.

Baca juga: 113 Mutasi Covid-19 Delta Baru Terdeteksi di Jakarta

Kementerian Kesehatan mengatakan peningkatan infeksi mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti musim perjalanan di akhir tahun dan berkurangnya kekebalan imunitas tubuh. Pada 27 November 2023, varian virus EG.5 dan sub-garis keturunannya HK.3 merupakan sub-varian yang dominan secara lokal.

Varian virus tersebut mencakup lebih dari 70 persen kasus di Singapura.

“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” kata Depkes Singapura dalam pernyataan resminya.

Meskipun di beberapa wilayah yang beriklim sedang mengalami peningkatan kasus penyakit pernapasan, Kementerian Kesehatan mengatakan secara keseluruhan kasus penyakit pernapasan di Singapura tetap stabil.

Menurutnya, penyakit pernapasan di Singaputa masih stabil, terutama pada anak-anak. “Tidak ada indikasi peningkatan penyakit pernapasan parah, termasuk pada anak-anak,” kata Depkes Singapura.

Merespons kenaikan kasus Covid-19 di Singapura dan Malaysia bahkan di Indonesia, Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin buka suara. Ia mengaku, ada kenaikan namun masih terkendali.

Baca juga: Opini Uji purnomo Telisik PAD Sumba Timur: Covid Lenyap, PAD dan Kinerja Keuangan Meningkat?

Hal ini dikarenakan, imunitas masyarakat masih tinggi. "Kita juga melihat ada kenaikan, cuma kan memang bagusnya, kita masih ada vaksinasi, kalau itu divaksin, kita seharusnya bisa bagus," kata Menkes Budi.

Sejauh ini, pihaknya juga belum menerima laporan telah terjadi peningkatan rawat inap untuk kasus Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

"Yang masuk RS kita nggak melihat (peningkatan) memang ada peningkatan dari yang kena, tapi karena imunitasnya sudah bagus dengan vaksinasi jadi bagus," tutur dia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved