Berita Nasional

Kasus Covid-19 Mendadak Naik Jelang Pergantian Tahun, Menkes Sebut Kasus Masih Terkendali

Tidak ada kenaikan angka perawatan rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) dari adanya lonjakan kasus Covid-19 tersebut.

|
Editor: Alfons Nedabang
(Shutterstock/Mau47) via KOMPAS.COM
Ilustrasi Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Menjelang Pergantian tahun kasus Covid-19 mendadak mengalami kenaikan. Namun, kasusnya masih bisa dikendalikan karena sebagian besar yang mengalami hanya bergejala ringan.

"Ada sedikit kenaikan kasus Covid-19 di DKI Jakarta tapi sangat terkendali dan 95 persen bergejala ringan dan OTG," ujar Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dokter Ngabila Salama, Selasa(5/12).

Ia juga melaporkan bahwa tidak ada kenaikan angka perawatan rumah sakit atau bed occupancy rate(BOR) dari adanya lonjakan kasus Covid-19 tersebut.

"Lonjakan kasus Covid-19 di DKI jakarta terjadi terakhir pada Mei-Juni 2023," tuturnya.

Ngabila menjelaska,sejak Juni 2023 Indonesia telah masuk fase endemi Covid-19.

Lonjakan kasus Covid-19 dapat terjadi setiap 6 bulan sekali polanya seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terutama terjadi lonjakan saat pancaroba dan musim penghujan. Pencegahan sakit dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Baca juga: 5 Juta Set APD Covid-19 Dikorupsi, KPK Cegah 5 Orang ke Luar Negeri

Diimbau untuk memakai masker di keramaian, terutama pada yang sedang sakit sebaiknya tidak keluar rumah atau memakai masker di sekolah, ruang kerja, ruang indoor lainnya juga tentunya rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjaga ventilasi udara, hindari asap rokok.

Jangan lupa kata Ngabila lakukan imunisasi rutin lengkap pada anak ada 15 imunisasi gratis dari pemerintah dari anak sampai dewasa, vaksin dosis 1-4 untuk Covid-19 usia 18 tahun ke atas gratis di puskesmas dan RSUD terdekat terutama kelompok rentan ibu menyusui, ibu hamil, tenaga kesehatan pastikan sudah selesai divaksin Covid-19 sebanyak 4 kali.

Pencegahan komplikasi dengan deteksi dini melalui pemeriksaan antigen dan PCR untuk yang bergejala dan atau kontak erat masih gratis di semua puskesmas kecamatan DKI Jakarta untuk warga yang berdomisili, beraktivitas, dan memiliki KTP DKI jakarta.

Pemberian obat pada yang positif juga diberikan gratis oleh puskesmas terdekat (akan dipantau berkala juga) atau perawatan RS bisa dilakukan dengan skema BPJS.

Pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk cek varian Covid-19 juga perlu terus dilakukan untuk mendeteksi varian yang sedang menyebabkan kenaikan di sejumlah negara di dunia.

Baca juga: BPJS Kesehatan Jamin Biaya Pengobatan Pasien Covid-19

Terutama kasus perawatan RS dan bisa diaktifkan juga untuk kasus yang tidak dirawat dengan CT value melebihi angka 30. "Sebagai praktisi kesehatan masyarakat saya juga memberi masukan, jika dari tim ahli vaksin Indonesia / ITAGI memberikan rekomendasi untuk bisa memberikan booster kepada kelompok rentan nakes dan atau lansia untuk dosis ke-5 bisa saja dilakukan. Tapi saat ini capaian dosis 4 saja masih rendah, ini yang harus dioptimalkan," pesan staf ahli komunikasi Kemenkes ini.

Kasus Covid-19 di Malaysia juga mengalami kenaikan dan ditemukan pula empat varian baru Omicron. Hal itu didasari oleh laporan dari Kementerian Kesehatan Malaysia.

"Ada empat (4) varian baru Omicron yang ditemukan merupakan Variants of Concern (VOC)," ujar Direktur Utama Kesehatan Malaysia Dr Muhammad Radzi Bin Abu Hassan dikutip dari media lokal setempat.

Baru-baru ini WHO melaporkan kemunculan varian baru Omicron BA.2.86 yang pertama kali dilaporkan pada 24 Juli 2023 tergolong Variant of Interest (VOI).

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved