KKB Papua
Ingin Pulang Melamar Sang Kekasih, Pratu Sandi Primadana Malah Gugur Diserang KKB Papua
Ibarat ingin hati memeluk gunung apalah daya tangan tak sampai, mungkin cocok untuk menggambarkan situasi pilu yang dialami Pratu Sandi Primadana.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
Ia meninggal dunia dalam tugas membela negara hanya 18 hari menjelang hari kelahirannya.
Ia merupakan putra dari Supriyadi dan Puriyani yang beralamat di Jalan Jelawat No 18 RT/RW 004 Timbau, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Pratu Sandy memang merupakan penembak jitu.
Hal tersebut dibuktikan dengan jabatan yang Pratu Sandy emban sebelum gugur. Ia adalah Tamtama Penembak Senapan (Tabak Pan).
Ia merupakan alumni SMA Negeri 2 Tenggarong. Setelah lulus dari bangku sekolah, ia langsung mendaftar untuk menjadi anggota Kostrad dan melanjutkan pendidikan sebagai prajurit.
Panglima TNI Berduka
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyatakan rasa duka atas gugurnya dua prajurit TNI di Distrik Paro, Kabupaten Nduga.
"Saya selaku Panglima TNI berdukacita atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik kita di Papua," kata Agus di Mabes AD dikutip dari keterangan yang diterima TribunKaltim.co, Jumat 1 Desember 2023.
Agus memastikan TNI akan memenuhi hak bagi anggota keluarga yang ditinggalkan dari kejadian nahas tersebut.
"Hak-haknya akan kita penuhi, ada dari Asabri itu Rp450 juta, kemudian juga ada 12 kalau gaji, itu satu tahun ya, kita berikan gaji penuh, ada dari BRI, BJN, kurang lebih hampir Rp600 juta lebih lah, per orang nya," ucap Agus.
Pratu Sandy Primadana, prajurit Kostrad asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi satu dari dua prajurit yang gugur akibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pada Kamis 30 November 2023 sore.
Berdasarkan kronologi yang beredar, dua anggota TNI ditembak KKB Papua saat melaksanakan kegiatan mengambil air dari pos.
Gugurnya pemuda lajang berusia 25 tahun itu diketahui dari laporan kepada Korem 172/PWY, Komando Resor Militer yang berada dibawah komando dari Kodam XVII/Cenderawasih.
Dalam laporan tersebut disebutkan terjadi kontak tembak antara Satgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Kodap III Ndugama yang dipimpin Egianus Kogoya di Distrik Paro Kabupaten Nduga.
Saat itu, Pratu Sandy bertugas di Satgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.