Breaking News

KKB Papua

Ingin Pulang Melamar Sang Kekasih, Pratu Sandi Primadana Malah Gugur Diserang KKB Papua

Ibarat ingin hati memeluk gunung apalah daya tangan tak sampai, mungkin cocok untuk menggambarkan situasi pilu yang dialami Pratu Sandi Primadana.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
DISERANG KKB – Pratu Sandy Primadana gugur diserang KKB Papua. Ia terkena tembakan pada akhir November 2023 saat sedang bertugas mengawal kedaulatan NKRI di daerah bergolak, Papua. 

Makanya, ia terpaksa dipapah oleh kerabatnya agar bisa masuk ke dalam rumah ketika baru pulang dari tempat kerja di Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kertanegara.

Kisah yang sulit dilupakan, tutur Idrus adalah sebelum dikabarkan gugur dalam kontak tembak dengan KKB Papua, anaknya itu masih berkomunikasi dengan ibunya. Bahkan saat itu, sang ibu masih menanyakan keadaannya saat bertugas di pos jaga.

Dan tak disangka, kalau kabar tersebut merupakan perbincangan terakhir antara anak dengan sang ibu. Hal ini yang sungguh memilukan.

Contoh Nyata Bela Negara

Sebelum jenazah tiba di rumah duka, Dandim 0906/KKR, Letkol Inf Jeffry Satria datang ke rumah duka. Ia menyatakan berbelasungkawa, dan menyiapkan semua hal untuk pemakaman jenazah.

"Selaku Dandim 0906/KKR, saya turut berdukacita atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik kita di Papua. Ini kehilangan berat bagi kami, terutama untuk pihak keluarga," imbuhnya.

Jenazah Pratu Sandy  dimakamkan di taman makam pahlawan (TMP) Bukit Biru, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Sabtu 2 Desember 2023 malam.

Sebelumnya, jenazah tiba di Bandara APT Pranoto Samarinda, Sabtu 2 Desember 2023 sekitar pukul 16.25 Wita.

Upacara penyambutan kedatangan jenazah Pratu Sandy digelar di bandara oleh para prajurit TNI dan dipimpin langsung oleh Komandam Korem (Danrem) 091/ASN, Brigadir Jenderal (Brikjen) TNI Yudhi Prasetiyo.

Setelah upacara berlangsung dengan hikmat, jenazah dimasukan ke dalam mobil ambulan untuk kemudian dibawa ke rumah duka.

"Di sini disambut langsung Danrem, untuk selanjutnya dibawa ke Tenggarong," ungkap Komandan Kodim (Dandim) 0901/Samarinda, Kolonel Czi Eko Supri Setiawan.

Kolonel Czi Eko Supri Setiawan berpesan ke masyarakat, bahwa membela negara tidak hanya sekadar ucapan saja, tetapi juga jiwa ragapun bisa untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.

Sama halnya dengan apa yang telah terjadi kepada almarhum Pratu Sandi Primadana, yang di mana beliau telah gugur lantaran melawan kelompok bersenjata di Papua. "Ini contoh yang nyata, bagi seluruh masyarakat ini bentuk bela negara.

Rasa cinta tanah air itu bisa dibuktikan dengan profesi apapun, kalau di TNI tugas operasi bawa nama negara," pungkasnya.

Sebagai informasi Pratu Sandy, lahir di Balikpapan, pada 18 Desember 1998.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved