Berita Timor Tengah Selatan

Indri Kristiana Koa: Mengabdi sebagai Guru TK adalah Keterpanggilan 

dirinya mendapat tawaran untuk kuliah gratis di UT. Ia yang waktu itu menamatkan SMA, segera menerima tawaran kuliah tersebut.

Penulis: Adrianus Dini | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
Indri Kristiana Koa. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE - Melayani, mendidik dan membimbing anak-anak usia dini di Taman Kanak-Kanak (TK) adalah sebuah keterpanggilan. Karena itu berikan pelayanan terbaik dan semua yang baik akan kembali kepada kita.

Hal itu diungkapkan Indri Kristiana Koa guru TK Negeri Baob di Timor Tengah Selatan yang belum lama ini menerima penghargaan Guru TK pendidik PAUD Dedikatif pada malam puncak Hari Guru Nasional di Jakarta.

Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama

Perjalanan menjadi guru TK tidak terlepas dari pengalaman pribadi Indri saat mengantar anaknya pergi bersekolah di PAUD.

Baca juga: Grup Rumah Sakit Siloam Buka Siloam Clinic Soe di Timor Tengah Selatan

Melihat kerumunan anak-anak menjadi kesenangan tersendiri baginya, hingga pada akhirnya Indri memberanikan diri menjadi pendidik TK.

"Awal mula saya merasa terpanggil untuk menjadi guru TK itu saat saya membawa anak perempuan pertama saya ke PAUD. Sampai di sana saat lihat anak-anak bermain dan belajar, saya merasa ada suka cita yang tidak bisa dijelaskan. Saya senang sekali melihat anak-anak berkerumun," kisahnya.

Dirinya pun mendatangi pengelola PAUD untuk bekerja sebagai guru. Di sana Indri diterima dan mengajar tanpa insentif.

"Kemudian saya memberanikan diri untuk menghadap pengelola PAUD itu. Saya meminta untuk bisa bantu-bantu di PAUD tersebut. Waktu itu niat saya diterima tetapi dari pengelola katanya tidak ada honor. Saya dengan suka cita menyetujui hal tersebut karena bagi saya melayani anak-anak adalah sebuah keterpanggilan," ungkapnya. 

Sebagai guru TK, Indri juga merupakan seorang ibu yang harus selalu merawat dan memperhatikan anak-anaknya.

"Saya pun mulai bekerja di sana. Setiap hari saya membawa anak-anak saya ke tempat saya mengajar ini," ujarnya. 

Tiga bulan mengabdi, dirinya mendapat tawaran untuk kuliah gratis di UT. Ia yang waktu itu menamatkan SMA, segera menerima tawaran kuliah tersebut.

"Sekitar 3 bulan kemudian, ada kabar baik dari ibu Norlince Dethan. Beliau telepon saya untuk kuliah. Kuliahnya di UT dari Yayasan Terampil gratis sampai wisuda. Selama kuliah itu kami tidak keluarkan uang sedikit pun.

Kuliah katanya berlangsung di siang hari, sehingga tidak mengganggu aktivitas mengajar di pagi hari.

Baca juga: 29 Pemenang Undian Kupon Pembangunan Kapela St. Kornelis Mnelafau Timor Tengah Selatan

"Kuliah siang, sehingga paginya tetap mengajar. Aktivitas mengajar di pagi hari sama sekali tidak terganggu," ujarnya.

Beberapa bulan mengajar dirinya pun mendapat honor sebesar Rp. 75.000 setiap bulan. 

"Di Nifuboko saya sebagai guru magang. Waktu itu 1 minggu 2 kali mengajar. Seiring berjalannya waktu, mungkin karena mereka menilai cara mengajar saya, akhirnya saya diterima untuk bekerja normal di sana. Gaji saya waktu awal kerja itu Rp. 75.000 per bulan. Meskipun demikian, hal itu tidak mematahkan semangat saya untuk mengajar karena pada dasarnya saya bekerja bukan pertama-tama melihat nilai uang yang saya dapat. Mengajar anak TK bagi saya adalah sebuah keterpanggilan. Saya selalu rajin ke sekolah, bahkan hingga saat ini. Kemudian di tahun berikut honor saya naik menjadi Rp. 100.000 per bulan. Di tahun 2021 honor saya menjadi Rp. 400.000," kisahnya.

Sembilan Tahun sebagai Guru Honor

Indri menjadi guru TK sejak tahun 2014. Hingga saat ini dirinya terus menjadi guru honor di TK.

"Saya menjadi guru TK sudah sejak tahun 2014. Kebetulan sampai detik ini status saya masih sebagai guru honor. Awal mengajar tahun 2014 di TK Sinar Pancasila, Nifuboko. Di sini saya mengabdi sampai tahun 2021. Pada 2022 - 2023 saya pindah di TK Negeri Baob di desa Laob, Kecamatan Polen," ujarnya. 

Dirinya menuturkan, usai menamatkan Pendidikan SMA, ia langsung menikah.

"Sebagai informasi, waktu itu setelah lulus SMA saya langsung menikah yaitu di tahun 2011. Saya kuliah dari tahun 2014 - 2019. Waktu itu kuliah di UT jadi tetap mengajar sebagai guru TK," katanya.

"Saya adalah orang yang selalu ingin tahu. Saya suka untuk ikut kegiatan-kegiatan, pelatihan dan webbinar guna menambah keterampilan. Di tahun 2019 saya ikut program guru penggerak. Program itu selama 1 tahun 4 bulan. Saya ikut guru penggerak angkatan 4 tahun 2020 - 2021," bebernya.

Di sekolah kata Indri, dirinya adalah guru yang kreatif. Dia selalu memanfaatkan alat peraga untuk menstimulus semangat belajar anak-anak. Kita manfaatkan semua bahan yang bisa dijadikan alat peraga.

Guru Honor Butuh Keberpihakan Pemerintah

Menurut Indri, keterpanggilan dan semangat untuk melayani anak-anak di sekolah itulah yang memotivasi dirinya untuk terus mengabdikan diri sebagai guru TK.

Dirinya meminta keberpihakan Pemerintah Daerah bagi semua guru honor di PAUD formal maupun nonformal.

"Harapan untuk pemerintah agar bisa memperhatikan kami yang adalah guru-guru honor di PAUD formal maupun nonformal," imbuhnya.

"Kami juga meminta agar formasi untuk guru TK dibuka lebih banyak lagi sehingga bisa mengakomodir kami dalam pengangkatan P3K. Buka pelung lebih banyak lagi untuk kami," tambahnya. 

Honor guru TK katanya didapatkan dari BOP.

"Kami guru Paud ini rata-rata hanya untuk melayani. Untuk honor kami hanya berharap dari BOP. Karena itu kalau ada sekolah yang tidak sinkron dapodik, nanti akan kesusahan dan tidak mendapat honor," tuturnya. 

Di tengah tuntutan zaman dan meningkatnya kebutuhan hidup kata Indri, dirinya harus kreatif mencari penghasilan tambaha.

Baca juga: Kasus Gigitan Anjing di Timor Tengah Selatan Tembus 2.156 Kasus

"Seiring tuntutan dan biaya hidup yang semakin tinggi di zaman ini, tentu kami harus jujur kalau honor yang ada tidak cukup, tetapi karena keterpanggilan kami tetap melayani anak-anak TK. Karena itu, saya juga harus kreatif untuk membuat sesuatu di luar yang bisa mendatangkan uang," kisah ibu 3 orang anak ini.

"Biasa ke sekolah, saya juga membawa jajanan untuk dijual supaya ada uang tambahan. Kalau harap dari gaji saja sangat tidak cukup. Saya juga suka jualan online. Saya juga sempat coba-coba jadi konten kreator dengan materi untuk mengedukasi guru-guru PAUD, untuk menginspirasi mereka menjadi guru yang menyenangkan. Lumayan dari sana ada juga penghasilan tambahan. Saya juga menjadi guru les. Meskipun demikian, menjadi guru TK adalah profesi yang tidak akan pernah saya tinggalkan," bebernya. 

Menerima Penghargaan Guru TK Pendidik PAUD Dedikatif 

Penghargaan yang diterima Indri ini bermula saat BGP (Balai Guru Penggerak) membuat semacam kompetisi antara guru TK se - Indonesia yaitu lomba apresiasi guru.

Di sana Indri harus mengikuti seleksi yang ketat hingga pada akhirnya terpilih sebagai yang terbaik tingkat TK.

"Jadi kita kirimkan kita punya karya terbaik, video pembelajaran dengan Essay yang kemudian dinilai tim juri dan kemudian dipanggil untuk mengikuti seleksi di Kupang. Di sana ada seleksi, presentasi dan wawancara selama 4 hari di Hotel On The Rock. Kemudian di tingkat Provinsi NTT saya yang lolos. Selanjutnya ada undangan untuk lanjut ke Jakarta," tandasnya. 

"Kegiatan ini dari BGP (Balai Guru Penggerak) NTT. Dari NTT ada sekitar 14 orang yang terpilih terhitung dari jenjang TK hingga SMA, dalam kategori yang berbeda. Saya mewakili kategori guru TK Dedikatif. Tema yang saya bawakan waktu itu tentang pembelajaran berdiferensiasi.," terangnya. 

Menurut ibu dari 3 orang anak ini, kemenangan tersebut tak pernah ia duga sebelumnya.

"Itu merupakan pengalaman pertama saya. Perasaan saya campur aduk. Awal di Kupang itu menegangkan. Sempat gugup juga. Tanggal 20 November - 26 November 2023 saya berada di Jakarta untuk ikut seleksi nasional hingga terpilih sebagai pemenang. Di sana ada presentasi dan wawancara. Di sana lebih menegangkan lagi," ungkapnya. 

"Penganugrahan pada 24 November malam, saya mendapat terbaik satu, di kategori guru TK. Saya menangis bangga dan terharu. Rasanya luar biasa sekali Tuhan bisa bawa saya sampai ke posisi ini. Hadiah waktu itu dikasih langsung oleh ibu Nunuk Suryani," 

Dikatakan, dirinya kemudian terpilih lagi sebagai 30 orang terbaik dan mengikuti upacara Hari Guru Nasional di Kemendikbud yang langsung dipimpin pak Menteri, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. 

"Di sana saya hanya menangis terharu dan bangga. Ini tidak masuk akal, saya bisa berada di sini," katanya.

Dirinya mengatakan, pada tanggal 25 November ia juga mendapatkan penghargaan lagi dari presiden Jokowi. 

"Waktu itu saya menangis. Untuk sampai di Jakarta menjadi juara dan menerima penghargaan tidak pernah ada di kepala saya. Saya hanya ikuti saja proses yang ada. Semua itu merupakan bagian dari hadiah dari Tuhan karena saya sudah menjadi guru honor selama 9 tahun," kisahnya.

Indri mengingatkan semua orang muda untuk selalu fokus dan total dalam menekuni profesi yang diemban. Dia menyebut kreatifitas dan kesungguhan adalah poin terpenting.

"Untuk anak muda dan terkhusus bagi mereka yang nikah muda, jangan pernah berpikir setelah menikah kita sudah tidak bisa buat apa-apa. Intinya ada kemauan dari dalam diri, akan ada jalan yang membantu setiap usaha kita," tuturnya. 

"Kemudian untuk para guru honor, kita terus mengabdi sejauh kualitas dan kebaikan yang kita berikan karena suatu saat akan ada kejutan yang tidak kita duga," tambahnya. 

Hal lain yang tak kalah penting menurut Indri adalah keberanian untuk keluar dari zona nyaman.

"Sejauh pengalaman saya, kita harus berani keluar dari zona nyaman. Terus belajar dan berani mencoba. Cari tahu dan terus kembangkan kompetensi diri. Kreatifitas itu penting," pungkasnya.

Biodata Singkat

Nama: Indri Kristiana Koa

Tempat tanggal lahir: Tangerang, 17 November 1993

Riwayat Pendidikan
SDN Rama 2 Tangerang, (1999 - 2005)
SMPN 2 Curug, Tangerang (2005 - 2008)
SMA Kristen 2 Soe (2008 - 2011)
UT Yayasan Terampil ( 2014 - 2019)

Ibu dari 3 orang anak: 

Novella Tunu (12)
Aska Tunu (7)
Arka Tunu (4)

Suami, Steven R.M Tunu (guru PNS di SMAN Ayotupas). (din)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS


 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved