Berita Timor Tengah Selatan

Indri Kristiana Koa: Mengabdi sebagai Guru TK adalah Keterpanggilan 

dirinya mendapat tawaran untuk kuliah gratis di UT. Ia yang waktu itu menamatkan SMA, segera menerima tawaran kuliah tersebut.

Penulis: Adrianus Dini | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
Indri Kristiana Koa. 

"Kami guru Paud ini rata-rata hanya untuk melayani. Untuk honor kami hanya berharap dari BOP. Karena itu kalau ada sekolah yang tidak sinkron dapodik, nanti akan kesusahan dan tidak mendapat honor," tuturnya. 

Di tengah tuntutan zaman dan meningkatnya kebutuhan hidup kata Indri, dirinya harus kreatif mencari penghasilan tambaha.

Baca juga: Kasus Gigitan Anjing di Timor Tengah Selatan Tembus 2.156 Kasus

"Seiring tuntutan dan biaya hidup yang semakin tinggi di zaman ini, tentu kami harus jujur kalau honor yang ada tidak cukup, tetapi karena keterpanggilan kami tetap melayani anak-anak TK. Karena itu, saya juga harus kreatif untuk membuat sesuatu di luar yang bisa mendatangkan uang," kisah ibu 3 orang anak ini.

"Biasa ke sekolah, saya juga membawa jajanan untuk dijual supaya ada uang tambahan. Kalau harap dari gaji saja sangat tidak cukup. Saya juga suka jualan online. Saya juga sempat coba-coba jadi konten kreator dengan materi untuk mengedukasi guru-guru PAUD, untuk menginspirasi mereka menjadi guru yang menyenangkan. Lumayan dari sana ada juga penghasilan tambahan. Saya juga menjadi guru les. Meskipun demikian, menjadi guru TK adalah profesi yang tidak akan pernah saya tinggalkan," bebernya. 

Menerima Penghargaan Guru TK Pendidik PAUD Dedikatif 

Penghargaan yang diterima Indri ini bermula saat BGP (Balai Guru Penggerak) membuat semacam kompetisi antara guru TK se - Indonesia yaitu lomba apresiasi guru.

Di sana Indri harus mengikuti seleksi yang ketat hingga pada akhirnya terpilih sebagai yang terbaik tingkat TK.

"Jadi kita kirimkan kita punya karya terbaik, video pembelajaran dengan Essay yang kemudian dinilai tim juri dan kemudian dipanggil untuk mengikuti seleksi di Kupang. Di sana ada seleksi, presentasi dan wawancara selama 4 hari di Hotel On The Rock. Kemudian di tingkat Provinsi NTT saya yang lolos. Selanjutnya ada undangan untuk lanjut ke Jakarta," tandasnya. 

"Kegiatan ini dari BGP (Balai Guru Penggerak) NTT. Dari NTT ada sekitar 14 orang yang terpilih terhitung dari jenjang TK hingga SMA, dalam kategori yang berbeda. Saya mewakili kategori guru TK Dedikatif. Tema yang saya bawakan waktu itu tentang pembelajaran berdiferensiasi.," terangnya. 

Menurut ibu dari 3 orang anak ini, kemenangan tersebut tak pernah ia duga sebelumnya.

"Itu merupakan pengalaman pertama saya. Perasaan saya campur aduk. Awal di Kupang itu menegangkan. Sempat gugup juga. Tanggal 20 November - 26 November 2023 saya berada di Jakarta untuk ikut seleksi nasional hingga terpilih sebagai pemenang. Di sana ada presentasi dan wawancara. Di sana lebih menegangkan lagi," ungkapnya. 

"Penganugrahan pada 24 November malam, saya mendapat terbaik satu, di kategori guru TK. Saya menangis bangga dan terharu. Rasanya luar biasa sekali Tuhan bisa bawa saya sampai ke posisi ini. Hadiah waktu itu dikasih langsung oleh ibu Nunuk Suryani," 

Dikatakan, dirinya kemudian terpilih lagi sebagai 30 orang terbaik dan mengikuti upacara Hari Guru Nasional di Kemendikbud yang langsung dipimpin pak Menteri, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. 

"Di sana saya hanya menangis terharu dan bangga. Ini tidak masuk akal, saya bisa berada di sini," katanya.

Dirinya mengatakan, pada tanggal 25 November ia juga mendapatkan penghargaan lagi dari presiden Jokowi. 

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved