Timor Leste

Timor Leste Memberi Penghargaan kepada Seorang Jurnalis Asal Sri Lanka

Freddy Gamage menerima Order of Timor Leste sebagai pengakuan atas komitmennya terhadap perjuangan kemerdekaan negara tersebut.

Editor: Agustinus Sape
ucanews.com
Presiden Timor Leste Ramos Horta menyerahkan penghargaan Ordo Timor Leste kepada Freddy Gamage pada sebuah upacara di ibu kota Timor Leste, Dili, pada 27 November 2023. 

POS-KUPANG.COM, DILI - Seorang jurnalis dan aktivis sosial ternama asal Sri Lanka menerima penghargaan bergengsi dari pemerintah Timor Leste sebagai pengakuan atas komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap perjuangan kemerdekaan negara tersebut dari Indonesia.

Orde Timor Leste diserahkan kepada Freddy Gamage oleh Presiden Ramos Horta pada sebuah upacara di ibu kota, Dili, pada tanggal 27 November 2023, sehari sebelum negara tersebut merayakan 48 tahun sejak deklarasi kemerdekaannya dari Portugal pada tahun 1975, sebelum dianeksasi oleh Indonesia setahun kemudian.

Gamage berperan penting dalam mengadvokasi kemerdekaan Timor Leste, berkampanye secara global, termasuk di negara asalnya, Sri Lanka.

Baca juga: Presiden JICA Tanaka Akihiko dari Jepang Kunjungi Timor Leste dan Indonesia

Ia mengatakan kepada UCA News pada 27 November bahwa ia terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Timor Leste ketika ia mencari suaka di Filipina pada tahun 1989-1992 setelah menerima ancaman terhadap nyawanya.

Saat itu ia bekerja dengan Initiatives for International Dialogue (IID), sebuah kelompok advokasi yang berbasis di Filipina yang menangani masalah Timor Leste.

“Dari situlah saya jadi tahu lebih banyak tentang perjuangan rakyat Timor Leste,” katanya.

"Ini adalah tugas saya untuk rakyat Timor Leste yang sedang berjuang"

Ia mengatakan bahwa karena aktivismenya, ia dideportasi dua kali dari Filipina, termasuk pada tahun 1994, ketika ia kembali ke negara tersebut untuk menghadiri konferensi IID.

Saat itu, katanya, ketika pihak berwenang dan pejabat sedang mempersiapkan dokumen deportasinya, dia berbicara selama 4-5 menit dalam bahasa Tagalog dan Inggris tentang dukungan kemerdekaan Timor Leste.

“Saya pikir ini adalah tugas saya untuk rakyat Timor Leste yang sedang berjuang.”

Ketika kembali ke Sri Lanka pada tahun 1994, Freddy Gamage kemudian membentuk Friends of the Third World dan mulai berkampanye untuk Timor Leste, dengan mengadakan setidaknya dua protes setiap tahunnya.

Berbicara tentang penghargaan yang diraihnya dan perjuangan rakyat, ia mengaku sangat senang karena Timor Leste meraih kemerdekaan pada tahun 2002 "dan juga mengakui kami sebagai teman yang mendukung perjuangan mereka."

“Saya sangat senang hari ini karena ini adalah mimpi yang ditunggu-tunggu dan akhirnya terwujud,” ujarnya.

"Semoga teman-teman lain dari seluruh dunia juga mendapat pahala"

Ato Lekinawa Costa, salah satu pendiri Asosiasi Jurnalis Timor Leste mengatakan pemberian penghargaan kepada orang-orang seperti Gamage adalah “kewajiban negara.”

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved