Berita NTT
PKM Pascasarjana UKAW Hadir Sebagai Alat Gereja untuk Melihat dan Mendengar Persoalan Jemaat
Menurutnya, Pascasarjana UKAW Kupang hadir sebagai alat gereja untuk mendengarkan dan melihat persoalan pergumulan jemaat.
POS-KUPANG.COM - Dalam rangka penutupan perayaan Bulan Lingkungan Hidup GMIT, Pascasarjana Universitas Kristen Artha Wacana atau UKAW Kupang menggelar ibada bersama jemaat GMIT Paulus Wini, Klasis Timor Tengah Utara, Minggu 26 November 2023.
Direktur Pascasarjana UKAW, Dr. Fredrik Doeka, kegiatan PKM Pascasarjana UKAW bertajuk Christian Leadership Academia (CLA) dan the Contextualy Biblical Hermeneutics Academy (CBHA) Program Studi Teologi Pascasarjana Universitas Kristen Artha Wacana telah berlangsung sejak , 23-26 november 2023 di Wini, TTU.
“Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun secara bergiliran di Klasis-klasis GMIT dan tema PKM CLA dan CBHA kali ini mengambil tema Peran Politik Para Nabi dalam Perjanjian Lama dan Peran Politik Para Rasul dalam Perjanjian Baru dan Implementasinya bagi pelayanan GMIT.
Ini memperlihatan Pascasarjana senantiasa memiliki komitmen untuk terus mempersiapakan para Vikaris (calon pendeta) dan para pendeta GMIT untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan dan tantangan pelayanan yang di hadapi gereja dan masyarakat. Kegiatan ini selain sebagai ajang promosi Pascasarjana UKAW kepada Klasis dan Jemaat-jemaat, juga untuk memberikan kontribusi bagi bagi pelayanan jemaat dalam bidang teologi, ekonomi, politik dan lain sebagainya," ujar Dr. Aped Doeka, Direktur Pascasarjana UKAW.
Menurutnya, Pascasarjana UKAW Kupang hadir sebagai alat gereja untuk mendengarkan dan melihat persoalan pergumulan jemaat.
Baca juga: Prodi Pendidikan Biologi UKAW Gelar Bioexpo ke-4 Tahun 2023
“Pascasarjana UKAW hadir sebagai alat gereja untuk mendengarkan dan melihat langsung persoalan dan pergumulan dalam jemaat tempat penyelenggaraan PKM Pascasarjana UKAW. Disamping itu jemaat juga dapat menjadi sumber belajar bagi para mahasiswa, dan bagi para dosen dapat menjadi masukan bagi penyusunan bahan ajar dari masing-masing dosen”, tambah Dr. Aped Doeka.
Sementara ini menurut Kaprogdi Pascasarjana Teologi UKAW, Dr. Ira Mangililo pelaksanaan PKM Pascasarjana UKAW ini terasa special karena tidak saja diikuti oleh satu Angkatan Mahasiswa tetapi juga dari dua Angkatan yaitu Mahasiswa Pascasarjana semester 1 dan 3 dari tahun 2022 dan 2023. “Hal ini disambut baik oleh para mahasiswa karena para mahasiswa Junior bisa belajar dari para seniornya. Mereka bisa saling kenal dan saling belajar satu sama lain”.
Dr. Mesakh A.P. Dethan mengatakan, pelaksanaan PKM Pascasarjana ini untuk memenuhi standar Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi.
“Para mahasiswa Pascasarjana UKAW akan mendapat pengalaman belajar di luar kampus (IKU 2) dengan belajar dan berinteraksi dengan jemaat dan Masyarakat tempat penyelenggaraan PKM. Disamping itu pelaksanaan PKM memenuhi harapan tercapainya IKU 7 karena terciptanya proses pembelajaran kelas yang kolaboratif dan partisipatif. Manfaatnya bukan saja bagi para Mahasiswa tetapi juga bagi para dosen dapat memenuhi standar IKU 3 dan 5 karena dosen berkegiatan di luar kampus. Dan kinerja akademik para dosen dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara langsung melalui kegiatan PKM," demikian penegasan dari Dr. Mesakh Dethan, Akademisi dan teolog UKAW.
Baca juga: UKAW Ajak Keluarga Besar Rekoleksi Bersama, Hidupkan Kembali Semangat Menuju Perubahan
PKM Pascasarjana UKAW juga berlatarbelakang mempertimbangkan pesta demokrasi di Indonesia untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Legislatif mulai dari DPD, DPR pusat, provinsi hingga kabupaten/kota akan segera dilaksanakan, tepatnya pada Rabu 14 Februari 2024 mendatang.
Yang perlu diwaspadai dalam pelaksanaan pesta demokrasi adalah politik identitas. Politik identitas berpotensi pada memecah belah bangsa dan menghambat perkembangan demokrasi.
Di sini, dampak politik identitas tidak hanya berpengaruh pada miskinnya ide dan gagasan yangsemestinya menjadi ide dan gagasan, kampanye kontestasi pemilu.
Dampak yang lebih besar dari politik identitas yaitu memecah belah bangsa dan memperlambat perkembangan demokrasi di Indonesia.
Untuk diketahui, politik identitas adalah sebuah alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk tujuan tertentu, misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukan jati diri suatu kelompok tersebut.
Baca juga: UKAW Kupang Gelar PkM di Gereja, Pdt. Mesakh Dethan: Keluarga Diajarkan Berani untuk Hindari KDRT
Dalam hal ini, identitas dipolitisasi melalui interpretasi secara ekstrim, yang bertujuan untuk mendapat dukungan dari orang-orang yang merasa 'sama', baik secara ras, etnisitas, agama, maupun elemen perekat lainnya.
Hal lain yang perlu diwaspadai adalah praktek-praktek politik uang yang kemungkinannya masih akan mendominasi di Pemilu 2024.
Hal ini didukung sikap masyarakat / pemilih di Indonesia yang cenderung prakmatis. Para politikus utamanya para caleg dan tim suksesnya masih akan melakukan segala cara untuk mendapatkan simpati pemilih. Dimungkinkan segala cara akan mereka lakukan untuk mendapatkan suara sebanyak-banyaknya. Halal atau tidak, melanggar atau tidak, mereka tidak memikirkannya.
Terpenting bagaimana caranya agar mereka bisa menang dan terpilih. Praktek Money Politik kemungkinan akan lebih terpampang nyata tidak seperti Pemilu sebelumnya yang lebih banyak dilakukan saat menjelang hari pemungutan suara atau yang populer disebut “serangan fajar.”
Pada Pemilu 2024, "transaksi suara" dengan para pemilih kemungkinan akan terjadi secara fulgar. Bahkan kemungkinan, transaksi akan dilakukan tidak dengan "person to person", tetapi juga dengan kelompok/gabungan masyarakat.
Bisa jadi dilakukan oleh caleg/tim sukses dengan perwakilan masyarakat yang mengatasnamakan RT/RW, kampung/dusun atau bahkan desa. Bisa juga dengan kelompok-kelompok masyarakat/kelompok keagamaan/ organisasi pemuda yang lain. Dan kemungkian tidak lagi bicara nilai Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribu saja, tapi sudah jutaan untuk satu kelompok masyarakat tersebut.
Menyingkapi tahun politik ini maka Pascasarjana UKAW dengan mempertimbangkan Pokok-pokok Eklesiologisnya GMIT, maka Pascasarjana melalui materi-materi PKM membuka ruang diskusi juga tentang topik politik.
Bahwa politik bukanlah bidang yang tabu untuk dibicarakan karena politik merupakan suatu bidang kehidupan dimana GMIT dapat memperjuangkan terwujudnya tanda-tanda kerajaan Allah di dalam Yesus Kristus seperti keadilan, kebenaran, damai sejahtera dan sebagainya.
GMIT juga dipahami sebagai komunitas iman kepada Yesus Kristus atau bisa disebut juga komunitas iman politis. Karena itu, salah satu langkah strategis bagi GMIT untuk mengabdi kepada Allah dalam Yesus Kristus adalah melalui keterlibatannya dalam dunia politis.
Tetapi memang harus ditegaskan bahwa kehadiran dan peran Gereja di bidang politik harus dibedakan secara prinsip, hakikat, sifat dan bentuk dari partai politik. Karena Gereja bukanlah partai politik dan tidak sama dengan partai politik.
Gereja memiliki tugas panggilan yakni untuk memberikan bimbingan – bimbingan pastoral, turut dalam terselenggaranya suatu kehidupan politik yang benar, adil dan mendatangkan damai sejahtera bagi semua orang, serta memberikan kritik-kritik yang profetis untuk meluruskan hal-hal yang tidak benar dalam kehidupan berpolitik.
Perlu dipahami bahwa Gereja (baik sebagai umat atau lembaga/organisasi) pada hakekatnya hadir di dunia dengan mengemban tugas dan tanggung jawab untuk mewujudkan kabar baik, kabar keselamatan, kabar tentang damai bagi umat manusia.
Gereja pun harus terbuka, dinamis, dialogis pada situasi perkembangan di masyarakat dengan sikap positif, kritis, kreatif dan realistis. Dalam kehidupan bermasyarakat, Gereja harus bisa menyatakan tugas panggilannya tersebut dalam setiap aspek kehidupan masyarakat di antaranya dalam bidang politik. Kehadiran Gereja di dunia bukan hanya untuk melayani sekelompok orang tertentu tetapi juga masyarakat umum.
Salah satunya melalui bidang politik di mana politik menjadi sangat penting sebab kehidupan jemaat dan masyarakat tidak terlepas dari politik. Warga gereja telah lama ikut serta dalam politik baik menjadi pengurus partai, pejabat publik maupun anggota legislative.
Berdasarkan latar belakang di atas Pascasarjana Universitas Kristen Artha Wacana (PPS UKAW) akan mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat (PkM) guna menggumuli peran dan tanggung jawab gereja di tahun politik ini.
Adapun sebagai bagian dari salah satu darma dari Tridarma Perguruan Tinggi, PKM merupakan diseminasi dan sosialisasi ilmu pengetahuan dan juga teknologi kepada masyarakat sehingga kampus tidak dilihat sebagai menara gading yang menonjol tanpa ada koneksi dengan masyarakat sebagai pengguna dari output Perguruan Tinggi.
Kewajiban untuk melaksanakan darma ini pun menjadi salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh Program Teologi Pascasarjana Universitas Kristen Artha Wacana.
Kegiatan pengabdian selama ini, yang telah dilaksanakan oleh Program Studi Teologi Pascasarjana UKAW dengan jemaat-jemaat setiap tahun, mendapat sambutan yang sangat baik. Dalam evaluasi (lisan dan tertulis) di akhir tiap kegitan, hampir semua pendeta/ Majelis Jemaat/ vikaris dan jemaat merasa ditolong melalui kegiatan CLA/CBHA.
Sebagai gambaran, kegiatan CLA/CBHA mendapat respon yang positif dari para peserta di Biara Suster Carmel Camplong (Klasis Fatuleu Barat) tahun 2015, di jemaat GMIT Laus Klasis Sulamu tahun 2016, di Jemaat GMIT Oenay Klasis Amanuban Timur Tengah Selatan 2017, di Jemaat GMIT Imanuel Eahun Klasis Rote Timur 2018, di Jemaat GMIT Padangtia Klasis Alor Tengah Utara 2019, dan di tiga Jemaat GMIT di Kupang dan sekitarnya, yaitu JemaatGMIT Eden Kisbaki, GMIT Kaesarea BTN Kolhua, di Jamaat GMIT Horeb Kuanheum pada tahun 2021, dan di Klasis Alor Timur Laut di tahun 2022. CLA dan CBHA diikuti dengan penuh antusias dan penuh perhatian oleh para pendeta, vikaris, penatua, diaken, pengajar, jemaat, dan mahasiswa Pascasarjana UKAW.
Sebagai kesinambungan dari kegiatan CLA/CBHA dimaksud, maka pada tahun 2023 ini, Prodi Teologi Pascasarjana UKAW kembali melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat/jemaat dengan tema: GEREJA DAN POLITIK di Wini, TTU. Diharapkan tema ini menjadi payung aktivitas PkM Dosen dan Mahasiswa Prodi Teologi Pascasarjana UKAW. PkM, yang sangat penting dan strategis ini, untuk memenuhi kebutuhan jemaat dan para pelayan di lapangan akan pengetahuan terkait peran dan tanggung jawab gereja menghadapi tahun politik.
Adapun tujuan dari PKM Pascasarjana UKAW di Wini antara lain pertama, Meningkatkan dan memperluas perspektif peserta mengenai Peran dan Tanggung Jawab Gereja dalam menghadapi tahun politik yang dilihat dari berbagai sudut pandang dan metode/pendekatan dalam hermeneutik kontekstual.
Kedua, Meningkatkan kesadaran baru terhadap dinamika bergereja dalam menghadapi tahun politik dalam terang biblis-eklesiologis. Ketiga, Menghasilkan refleksi teologis-eklesiologis terkait hubungan antara gereja dan politik untuk menjawab kompleksitas persoalan yang ditimbulkan akibat adanya kontestasi politik yang sedang berlangsung dalam rangka PEMILU 2024.
Hasil yang diharapkan dari PKM Pascasarjana UKAW adalah pertama, tersedianya pelayan dan jemaat yang semakin memahami Peran dan Tanggung Jawab Gereja dalam menghadapi tahun politik yang dilihat dari berbagai sudut pandang dan metode/pendekatan dalam hermeneutik kontekstual. Kedua, Tersedianya pelayan dan jemaat yang memiliki kesadaran baru terhadap dinamika bergereja dalam menghadapi tahun politik dalam terang biblis-eklesiologis.
Ketiga, Tersedianya pelayan dan jemaat yang memiliki refleksi teologis-eklesiologis terkait hubungan antara gereja dan politik untuk menjawab kompleksitas persoalan yang ditimbulkan akibat adanya kontestasi politik yang sedang berlangsung dalam rangka Pemilu 2024.
Adapun unsur peserta adalah para mahasiswa PPs UKAW, pendeta, vikaris dan fungsionaris gereja dan jemaat di Klasis Timor Tengah Utara, Klasis Belu, dan Klasis Malaka. Dengan demikian jumlah peserta secara keseluruhan berkisar 150 orang. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Dalam-rangka-penutupan-perayaan-Bulan-Lingkungan-Hidup-GMIT-Pascasarjana-Universitas-Kristen.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.