Berita Timor Tengah Utara

Guru SMP Negeri Wini Timor Tengah Utara yang Viral Ternyata Sudah Lulus PPPK dan Terima Upah

kata Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ini, dirinya dinyatakan lulus PPPK dengan penyerahan SK pada 7 Agustus 2023.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
GURU - Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Wini bernama Lukas Kolo, Senin, 27 November 2023 

Kaporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Wini bernama Lukas Kolo akhirnya angkat bicara perihal pernyataannya yang baru-baru ini sempat viral di media sosial perihal 10 tahun tidak terima gaji.

Menurut Lukas, selama ini dirinya menerima gaji seperti biasa dari dana komite sekolah dan Dana BOS maupun kontrak daerah. Sejak menjadi guru di SD tersebut pada tahun 2013 lalu, Lukas menerima gaji dari komite sekolah.

Ia mengaku, dalam tulisan tersebut, ada beberapa hal yang keliru. Semestinya, lama pengabdian di SMP Negeri Wini selama 10 tahun.

Lukas menegaskan bahwa, judul berita tersebut membuatnya sedikit terganggu. Pasalnya, bertolak belakang dengan pemerintah.

Baca juga: Sudah Dua Korban Meninggal Dunia Akibat Gigitan HPR di Kabupaten Timor Tengah Utara

Sejak mengabdi pada tahun 2013, Lukas diupah oleh pemerintah. Walaupun hanya sebagai guru honorer namun, Lukas menerima upah dari dana BOS dan dana komite sekolah.

"Jadi di situ bagi, sebagian persen (upah dibayarkan) dari komite sekolah, sebagian persen dari dana BOS. Dari 350.000 naik sampai 2017 kalau tidak salah, menjadi 600.000," ujarnya.

Sedangkan, pada tahun 2018 Lukas direkrut jadi Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau kontrak daerah, sampai 31 Desember 20222 dengan upah sebesar Rp. 1.250.000. Sedangkan pada tahun 2022 upah tenaga kontrak naik menjadi 1.500.00 dan dibayarkan Turin setiap bulan.

Pada Januari 2023, tidak lagi dilakukan perekrutan Tenaga Tidak Tetap (PTT)  atau Kontrak Daerah sehingga dirinya kemudian mengikuti seleksi PPPK

Pada seleksi PPPK tahun anggaran 2022 tersebut, kata Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ini, dirinya dinyatakan lulus PPPK dengan penyerahan SK pada 7 Agustus 2023.

Ia mengakui bahwa selama mengabdi di sekolah tersebut, dirinya menetap di Mes Guru SMP Negeri Wini

Pada Tahun 2022 lalu, demi kepentingan persiapan akreditasi sekolah jadi, SMP Negeri Wini mengalami kekurangan ruangan untuk memenuhi kriteria akreditasi maka, mereka menggunakan salah satu ruangan untuk laboratorium komputer, ruangan tengah untuk ruangan BK, dan ruangan putri untuk perpustakaan.

Sementara itu, ruangan putri dimanfaatkan untuk ruangan perpustakaan. Sedangkan, mess guru mereka menggunakan dua ruangan yang berada tepat di belakang bangunan tersebut. Di mana salah satu ruangan ditempati oleh Lukas dan satu ruangan lainnya ditempati oleh salah seorang guru lainnya.

"Hanya di depan asrama itu yang ditulis perpustakaan," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa, sarana prasarana di sekolah tersebut mengalami kekurangan seperti infokus, chromebook dan mesin genset. Oleh karena itu, pihaknya juga mengharapkan bantuan dari pemerintah pusat.

Pasalnya, dalam melaksanakan ANBK mereka sangat kesulitan dan harus meminjam fasilitas tersebut di sekolah lain. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved