Pilpres 2024
Pilpres 2024: Ketika Prabowo Menanjak dalam Survei, Dapatkah Ia Bertahan Hingga Hari Pencoblosan?
Prabowo Subianto unggul dalam jajak pendapat setelah memenangkan hati generasi muda Indonesia dengan kampanye media sosial yang ‘menggemaskan’
POS-KUPANG.COM - Calon presiden Prabowo Subianto benar-benar berhasil merebut hati para pemilih. Transformasinya dari orang kuat militer yang kontroversial menjadi sensasi media sosial dimungkinkan oleh video TikTok yang viral secara besar-besaran saat dia melakukan apa yang dia sebut sebagai “gemoy - tarian bahagia” di rapat umum.
Kini mantan Komandan Pasukan Khusus (Kopassus), yang pernah dilarang masuk Amerika Serikat karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Timor Timur, dipanggil gemes – sebuah istilah slang Indonesia yang secara kasar diterjemahkan sebagai “menggemaskan” – oleh generasi muda yang sama-sama tidak familiar dengan masa lalunya yang kontroversial dan secara luas mendukung kampanyenya, seperti yang ditunjukkan oleh dominasi pasangannya dalam survei (jajak pendapat) baru-baru ini.
Pertanyaannya sekarang adalah apakah mantan jenderal tersebut dapat mempertahankan posisinya hingga pemilu pada 14 Februari 2024, atau apakah para pesaingnya dapat menemukan cara untuk mengubah keadaan?

Prabowo tentu akrab dengan ritme kampanye presiden, karena ia sudah dua kali berkampanye untuk menjadi pemimpin negara, dan keduanya kalah dari presiden saat ini, Joko Widodo.
Namun Prabowo telah membuka lembaran baru dalam beberapa tahun terakhir. Dia mengejutkan banyak orang dengan berkoalisi dengan mantan saingan beratnya dan menerima posisi menteri pertahanan di Kabinet Indonesia Maju Jokowi.
Sejak itu, dia beralih dari kepribadiannya yang kuat dan mengambil sisi yang lebih lembut dan lebih menarik di depan umum, dibantu oleh tim media sosial yang menemukan cara untuk memanfaatkan gerakan tariannya yang canggung.
Baca juga: Dukung Prabowo-Gibran, Aparatur Desa Berpotensi Lakukan Pelanggaran Pemilu 2024
Pesaing terdekatnya dalam pemilu bulan Februari adalah mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang sejak awal dianggap paling mungkin menggantikan Joko Widodo. Namun pesona Prabowo telah membuatnya unggul dan secara konsisten memimpin pemilu sejak bulan Agustus 2023.
Bulan lalu, Prabowo membuat keputusan yang berpotensi mengubah keadaan dengan menunjuk putra Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai pasangannya.
Pilihan tersebut kontroversial mengingat Gibran, Wali Kota Surakarta yang berusia 36 tahun, tidak memenuhi persyaratan usia legal untuk mencalonkan diri sampai ada putusan Mahkamah Konstitusi bulan lalu yang mengubah undang-undang tersebut, sehingga membuka jalan bagi Gibran untuk ikut mencalonkan diri.
Keputusan tersebut menimbulkan kegemparan di dunia maya, dengan para kritikus menuduh Presiden Joko Widodo melakukan nepotisme dan terlibat dalam politik dinasti yang telah lama mendominasi Indonesia.
Putusan pengadilan tersebut dipandang sangat bermasalah karena saudara ipar Joko Widodo, Anwar Usman, adalah ketua Mahkamah Konstitusi yang mengawasi kasus tersebut.
Anwar Usman kemudian dicopot dari jabatannya (ketua MK) karena pelanggaran etik terkait putusan tersebut, namun putusannya dibiarkan bertahan sehingga Gibran tetap bisa mencalonkan diri.
Langkah Prabowo dalam memilih putra presiden tampaknya telah membuahkan hasil, setidaknya untuk saat ini. Terlepas dari semua kontroversi tersebut, empat jajak pendapat terbaru yang diambil setelah ia memilih Gibran menunjukkan pasangan tersebut unggul signifikan sekitar 10 poin atas rival mereka.

Kemenangan langsung mungkin terjadi?
Para pengamat mengatakan bahwa jika Prabowo mempertahankan momentumnya, ada kemungkinan ia bisa memenangkan pemilu dengan meraih lebih dari 50 persen suara pada tanggal 14 Februari 2024, sehingga terhindar dari putaran kedua.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.