Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif - Siti Atiqoh Tularkan Gaya Hidup Sehat Lewat Lari dan Bersepeda
Siti Atiqoh Supriyanti, istri calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengungkapan hobi olahraganya, yakni lari.
Berikut petikan wawancara dengan istri calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atiqoh dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra terkait hobi lari dan membangun pola pembangunan kesehatan di Indonesia;
Saya lihat di sosial media, olahraga ibu sama Pak Ganjar kan hobinya sama gitu. Sama-sama suka lari, bisa cerita kenapa Ibu suka lari terus selalu kemana-mana memang itu hobi dari kapan dan apa yang dirasakan ketika olahraga lari marathon dan bersepeda?
Sebetulnya dari kecil saya memang suka aktivitas fisik mungkin karena masa kecil saya itu generasi jadul yang mainnya aktivitas fisik kayak engklek layangan dan sebagainya.
Itu mungkin akhirnya membentuk kita suka olahraga jadi dari SD saya suka apa suka main bola dan sebagainya. Kemudian yang paling kita itu dulu suka waktu Alan masih kecil salah satunua olahraga renang.
Kemudian dengan berjalannya waktu sepeda, olahraga sepeda itu bisa menjadi sarana mobilitas untuk bekerja jadi ketika kami di Jawa Tengah memang Mas Ganjar hampir setiap hari itu bersepeda.
Misalnya mulaibdari rumah ke kantor, dari rumah ke tempat acara seperti itu kemudian pelan-pelan beralih ke lari karena lari itu paling mudah dan murah. Kalau misalnya kita keluar kota maka sepeda itu harus nyiapin helm, nyiapin sepedanya, harus banyak dan sebagainya ini agak ribet.
Tetapi kalau lari kan Cuma pakai sepatu lari dan bisa merasakan juga kedekatan dengan masyarakat kalau kita jalan lari bisa masuk keluar masuk gang. Dulu ketika di Jawa Tengah juga seperti itu kita sengaja memang malah masuk-masuk ke gang yang sempit.
Kalau orang bilang bahwa apa yang dilakukan Pak Ganjar dan ibu lari keliling kampung itu pencitraan pernah enggak merasakan ‘kok saya dibilang pencitraan wong padahal benar-benar kepingin olahraga sama menyapa masyarakat’?
Apapun yang kita lakukan tidak mungkin membahagiakan semua orang, apapun yang kita lakukan itu pasti ada saja pro kontra tetapi yang penting niatan kita itu baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Tidak ada yang dirugikan dengan kita berolahraga kalau saya itu memang karena memiliki riwayat hidup. Awalnya olahraga buat saya memang kebutuhan.
Saya dulu belum rutin berolahraga itu dulu urusannya pasti ada waktu-waktu tertentu misalnya akhir tahun yang harus off seminggu. Ketika rutin olahraga sudah enggak pernah, saya juga kan darah rendah, orang tua saya juga punya riwayat dari mulai jantung kemudian darah tinggi ada yang kena stroke.
Kalau saya secara pribadi benar-benar merasakan itu karena kalau kita bicara masalah kesehatan secara umum investasi. Mungkin pola pembangunan kesehatan yang di Indonesia itu harus mulai benar-benar memperhatikan sisi preventifnya promotifnya, bukan dari sisi kuratif.
Bukan ketika masyarakat sakit baru kita kebingungan seperti itu tapi preventifnya salah satunya yaitu gaya hidup sehat dari pola makan yang bagus dan dari kita berolahraga. Jadi seperti tapi saya enggak apa-apa kalau misalnya ada orang menganggap saya pencitraan.
Karena tujuan saya itu salah satunya untuk diri sendiri dan juga bisa mengedukasi masyarakat untuk budaya hidup sehat.
Kalau boleh saya tanya apa memang kalau di rumah itu Pak Ganjar selain ngobrol yang lain apa memang sering ngobrol soal politik, soal pekerjaan, atau kalau di rumah Pak Ganjar melepaskan semua itu dengan ngobrol yang enteng-enteng saja?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.