Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Tsamara Amany: Anies Akademisi, Ganjar Merakyat, Prabowo Patriotik

Mantan Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany memiliki penilaian khusus untuk ketiga kandidat calon presiden.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS
Politisi muda Tsamara Amany (kiri) berbicara seputar isu perempuan dan kepemudaan saat diwawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra (kanan) di Studio Newsroom Tribun Network, Jakarta, Rabu (22/11/2023). 

Aku enggak tahu ya, karena itu kan tergantung masing-masing perasaannya atau misalnya pemikiran atau hitung-hitungan para politisi atau para kandidat yang bertarung, karena kalau di tahun 2019 memang Pak Jokowi dan Pak Prabowo menjadi simbol rekonsiliasi.

Dan menurut aku menurut aku itu bagus, kenapa, bayangkan kalau misalnya ketika itu Pak Jokowi dan Pak Prabowo terus berkontestasi, berbenturan, setahun setelah beberapa bulan setelah pelantikan Presiden di periode kedua itu, Covid datang, situasi ekonomi buruk, situasi kesehatan fasilitas kesehatan juga tidak siap, semuanya tidak siap menghadapi itu.

Bayangkan kalau masih ada benturan-benturan seperti itu bagaimana kita sebagai bangsa yang bisa kita terpolarisasi, terpecah belah menghadapi ombak atau badai covid yang begitu besar. Nah karena kita bersama kita rekonsikiasi, kita mampu menghadapi itu bersama-sama karena kita bersatu.

Nah saya berharap sih ke depan ya tentu akan ada rekonsiliasi, kenapa karena nggak sehat untuk bangsa ini kalau misalnya kita tuh modelnya terus terus berbenturan. kita harus membangun semangat persatuan harus menjadi simbol persatuan dan repersentasi persatuan karena tantangan ke depan tidak mudah.

Ini ada perang di Ukraina, ada perang di Gaza, ekonomi global juga karena perang-perang ini juga tentu saja tidak tidak mudah.

Dengan tantangan-tantangan yang ada, apakah kita mau terpolarisasi, berbenturan atau justri kita bersatu.

Karena Indonesia ini enggak hanya tentamh 5 tahun, Indonesia tidak hanya tentang Pemilu, Indonesia ini harus kita jaga sama-sama gitu. ya masyarakat sosialnya gitu masyarakat yang di bawah-bawah yang rentan.

Menurut saya kita harus jaga itu, ini bujan hanya ego politik kita tapi ini tentang bagaimana kita menjaga bangsa ini ke depan.

Enggak masalah, saya kira opsosisi itu natural, akan ada pengkritik-pengkritik dan saya yakin juga kok walau ada parpol dalam pemerintahan, tetap harus ada oposisi, ada pemerintah tapi juga jangan sampai di masa-masa yang sangat penting kita bertengkar untuk hal-hal nggak substansial padahal masalah yang substansi yang di depan.

Saya ingin anda menyampaikan satu kata, misalkan saya mengenai Mas Anies, Mas Ganjar dan mengenai Pak Prabowo. Satu, Pak Anies?

Akademisi.

Kedua, Mas Ganjar?

Merakyat.

Ketiga, Pak Prabowo?

Patriotik.

Silahkan Mba Tsamara menyampaikan kata penutup tentu terkait dengan kondisi terkini sebagai repersentasi orang-orang muda yang bersemangat?

Saya berharap kita semua anak-anak muda, komunitas muda, teman-teman yang aktif di bidang politik agar kita aktif bicara isu-isu anak muda, kita harus tuntu, kita paska para kandidat kita yang sedang bertarung baik di level Pilpres maupun Pileg untuk bicara isu-isu yang substansial, isu lingkungan, isu perempuan, isu lapangan kerja, isu perumahan.

Ini adalah isu-isu kita sebagai anak muda yang tidak boleh luput dalam Pemilu kali ini. Jadi kita bicarakan isunya agar mereka harus bicara isu-isu itu. (tribun network/reynas abdila)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved