Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 20 November 2023 : Iman Si Buta Mendapat Ganjarannya
Umat Israel di bawah Antiokhus Epifanes ternyata tidak setia; mereka murtad dari perjanjian kudus dan berbuat jahat
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Iman Si Buta Mendapat Ganjarannya.
Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik Hari Senin Pekan Biasa XXXIII merujuk pada bacaan 1Makabe 1: 10-15.41-43.54-57.62-64, Mazmur 119: 53.61.114.150.155.158 dan Injil Lukas 18: 35-43
Berikut ini teks lengkap, Renungan Harian Katolik yang ditulis , RP. John Lewar SVD hari ini.
Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Menurut Kitab makabe, relasi antara Allah dan umat Israel, adalah relasi perjanjian. Ini berarti Allah mewahyukan kehendakNya lewat perintah dan hukum Taurat dan umat berjanji mematuhi semua hukum Allah dalam kesetiaan, agar mereka sungguh menjadi umat kesayanganNya.
Umat Israel di bawah Antiokhus Epifanes ternyata tidak setia; mereka murtad dari perjanjian kudus dan berbuat jahat. Mereka menyembah berhala dan mencemarkan hari Sabat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 19 November 2023 : Mempertanggungjawabkan Pekerjaan Kerajaan Allah
Namun ada juga banyak orang Israel yang bertekad untuk tidak menodai dirinya dan berjuang untuk tetap setia memelihara perjanjian kudus, karena mereka percaya bahwa Allah mereka itu adalah Allah Penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setiaNya.
Kerahiman dan belaskasih Allah nyata secara sempurna dalam diri Yesus. Setiap orang yang berjumpa dengan Yesus pasti mengalami belas kasih Allah. Penginjil Lukas menampilkan sosok orang buta sebagai orang yang mengalami belaskasih Allah.
Ketika berjumpa dengan Yesus, orang buta itu berteriak:”Yesus, Anak Daud kasihanilah aku; sebuah teriakan sang buta dekat kota Yerikho memohon belaskasihan Allah. Ini bukan teriakan biasa yang sangat mengganggu orang banyak di sekitarnya.
Sesungguhnya, suatu teriakan yang menyatakan luapan hati penuh harapan akan pembebasan dari kebutaan, satu seruan iman personal yang mengungkapkan kepercayaan si buta bahwa hanya Yesus, Anak Allah, bisa membebaskan dan menyembuhkan dia dari sakit buta yang dideritanya.
Iman personal dan kokoh kuat memang tidak sia-sia. Iman sang buta mendapatkan ganjarannya. Yesus mendengar seruan hatinya yang terdalam: Yesus mengatakan Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau”. Si buta itu dapat melihat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 19 November 2023 : Tanamkan Sikap Takut Kita Akan Allah
Kegelapan sekian lama berubah menjadi terang benderang dan bercahaya. Teriakannya kesampaian. Tuhan mengabulkan permohonannya. Dia sembuh. dia dapat melihat.
Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Kisah injil hari ini mengingatkan kepada kita semua akan kenyataan bahwa kita sering kali buta. Kita buta karena kelemahan dan kerapuhan kita. Kita perlu berteriak untuk disembuhkan. Lebih dari itu, kita perlu juga belajar dari si buta, bahwa perlu perjuangan untuk menjadi sembuh.
Untuk mendapatkan rahmat kesembuhan dari Allah, kita perlu upaya dan usaha terus menerus tanpa kenal lelah. Namun kita harus sadar bahwa rahmat Allah perlu diperjuangkan untuk mendapatkannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.