Nyamuk Wolbachia

Dinkes Kota Kupang Perlu Jelaskan Program Nyamuk Wolbachia ke Masyarakat

Dinkes disarankan melakukan konsultasi ke Kemenkes RI dan menjelaskan ke masyarakat mengenai dampaknya.

|
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang Theodora Ewalde Taek 

Pada bulan September 2023 lalu,  Pemkot Kupang terbuka menyambut implementasi program nyamuk Wolbachia yang dilakukan dibeberapa Kota di Indonesia itu. 

Kala itu, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kupang, Ade Manafe membuka Sosialisasi Implementasi Wolbachia Tingkat Kota di Hotel Aston & Convention Center, Rabu 13 September 2023 lalu. 

Ade Manafe menyebut DBD masih menjadi masalah pokok bagi kesehatan masyarakat, khususnya di Kota Kupang. DBD berdampak hingga ke sektor ekonomi, di samping membuat panik maupun kematian dan usia harapan hidup yang berkurang. 

Agenda tersebut bakal membantu penurunan kasus maupun angka kematian akibat DBD. Dia bilang, selain di Kota Kupang, penerapan wolbachia juga ada di Jakarta Barat, Bandung, Semarang, dan Bontang. 

Baca juga: Menteri Kesehatan RI Resmi Launching Teknologi Wolbachia di Kota Kupang

Dia mendorong peserta, terutama pimpinan OPD yang hadir bisa menjadikan acara itu sebagai momentum dalam upaya menekan DBD. Ade Manafe meminta kolaborasi dari semua pihak terjalin agar Kota Kupang bisa terbebas dari DBD. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Pambudi menjelaskan, inovasi wolbachia merupakan salah satu bakteri alami yang hidup atau terdapat pada hampir 60 persen jenis serangga yang ada di sekitar lingkungan.

Contohnya, kata dia, seperti kupu-kupu, lalat buah, capung, kumbang dan sebagian nyamuk yang menggigit manusia. Menurut dia, wolbachia  merupakan bakteri yang aman bagi manusia dan lingkungan. 

"Melalui bakteri wolbachia yang diambil dari serangga dan dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes Aegypti nantinya akan menghambat virus dengue penyebab DBD. Jadi ini aman untuk manusia, ungkapnya," katanya. 

Baca juga: Camat Oebobo Berharap Teknologi Wolbachia Bisa Turunkan Angka DBD Sampai Zero

Dia menerangkan, nyamuk yang telah mengandung wolbachia akan disebar untuk selanjutnya berkembang biak secara alami. Nantinya, seluruh nyamuk telah memiliki kandungan wolbachia yang mampu menghambat virus dengue penyebab DBD. 

“Kami mohon dukungan masyarakat, selain pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M Plus yang telah berjalan, kami juga meminta peran serta aktif masyarakat untuk mensukseskan inovasi wolbachia. Karena tanpa masyarakat program ini tidak akan berhasil. Ini diharapkan dapat menjadi percontohan menuju Kupang  bebas DBD,” ujar dia. 

Ia mengapresiasi komitmen Pemkot Kupang dalam pelaksanaan program itu. 
Dia berharap program ini bisa berjalan lancar dalam mencegah DBD secara berkelanjutan. Tujuannya agar DBD di Ibukota provinsi NTT ini bisa berkurang. (fan)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved