Berita Kota Kupang

RSUD Prof Johanes Kupang Peringati Hari Prematur Sedunia

anaknya kini punya berat badan diatas lima kilogram. Baginya acara itu menjadi kehormatan dan kebahagiaan sekaligus syukur bersama anaknya. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
BERSAMA - Foto bersama orang tua dan anak-anaknya yang merupakan pasien di RSUD Prof Johanes Kupang dalam peringatan hari Prematur Dunia.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Prof Johanes Kupang memperingati hari Prematur Dunia. 

Rumah sakit ini pertama yang menyelenggarakan acara itu, Jumat 17 November 2023, melibatkan sejumlah orang tua yang anaknya dikategori prematur

Acara itu digelar untuk memberi penguatan sekaligus pemahaman ke orang tua dalam merawat tumbuh kembang anak-anaknya.

Adapun dalam pelaksanaan dilakukan dengan pemaparan materi, dan makan siang serta bernyanyi bersama anak-anak yang saat lahir harus mendapat penanganan medis secara intensif. 

Baca juga: Didemo GMNI, DPRD Kota Kupang Bandingkan Tunjangan dengan Daerah Lain

Pantauan wartawan, sejumlah anak-anak dari berbagai umur hadir di aula PONEK lante tiga RSUD Prof Johanes Kupang. Sebelum duduk, anak-anak diajak foto bersama dan diberikan balon berwarna ungu, warna yang khas dengan momentum peringatan. 

Di pojok, panitia menyiapkan area bermain anak. Orang tua yang datang membawa anak-anaknya bisa bermain bersama di pojok bermain. Ada gambar dan balon beragam berbentuk ada di pojok itu. 

Pada aula itu, duduk para orang tua bersama anaknya. Ada digendong, ada juga dibiarkan bermain di pojok bermain. Acara berjalan lebih santai. 

Sebelum memulai acara, dilakukan foto bersama antara manajemen RSUD Prof Johanes Kupang dan orang tua serta anaknya. 

Wadir Penunjang RS Prof Johanes Kupang Adrianus Pa mengatakan, kegiatan itu merupakan pertama yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dari ruang NICU. Agenda itu sebagai pengalaman baik bagi nakes dan orang tua yang mengalami situasi seperti itu. Pertemuan itu menjadi nostalgia bersama. 

"Bisa saling membagi pengalaman dan berbagi cerita merawat anak-anak prematur itu," kata dia. 

Adrianus Pa menyebut manajemen akan sangat memberi dukungan dalam kegiatan semacam ini. Dengan begitu maka tentu ada evaluasi ataupun persiapan dari pengalaman yang ada untuk kondisi yang sama dikemudian hari. 

Baca juga: PAD di Dinas Perhubungan Kota Kupang Baru 68 Persen

Menurut dia, kegiatan ini sangat penting. Harusnya terus dilakukan. RSUD Prof Johanes Kupang, kata dia, semua standar pelayanan terutama di NICU, mengikuti standar yang berlaku. Apalagi rumah sakit ini sudah terakreditasi Paripurna. 

"Salah satu pelayanan terutama pada anak-anak itu semua terstandar. Salah satu fokus ruang perawatan NICU adalah pasien atau penanganan bayi prematur," kata dia. 

Dia menyebut ada 3-4 dokter spesialis dan didukung oleh tenaga pendukung profesional serta sarana penunjang yang mumpuni menjadi sebuah hal yang patut diperhatikan. 

Respon Orang Tua 

Para orangtua bilang saat berada di RS Prof Johanes Kupang, sangat dilayani dengan baik. Kehidupan ketika berada di rumah sakti seperti keluarga. Tenaga kesehatan memberi pelayanan maksimal. 

Orang tua bercerita kalau hingga kini saran dari dokter selalu diikuti, bahkan pakaian dan tempat makan - minum tetap steril. Orang tua ingin agar anak-anak terus terjaga dengan kondisi kese yang ada. 

"Kalau ada kepatuhan pasti anak ini tumbuh dengan baik. Tingkat kecerdasan dan kesehatan sangat bagus, bahkan ketika sudah berusia 10 tahun" kata seorang ibu yang tidak mau namanya disebutkan. 

Perempuan berusia 53 tahun itu mengaku merawat dua orang anaknya dibantu arahan dokter dari RS Prof Johanes Kupang. Ia sangat hati-hati saat merawat. 

Beberapa orang tua lainnya juga menyampaikan hal yang sama. Menurut mereka, kondisi itu bukan merupakan takdir. Namun, hal ini menjadi sebuah berkat yang diberikan Tuhan. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari, perlakukan semestinya tetap diberikan. 

Pasangan suami istri Obaja A. Tully - Adriani Moedak, yang hadir di acara itu mengaku senang bisa dilibatkan. Ia Obaja Tully bercerita, anaknya waktu itu lahir saat usia kandungan istrinya tujuh bulan. 

Anaknya lahir dengan berat dibawa satu kilogram. Bersamaan dengan proses perawatan istrinya selama 46 hari, anak perempuannya itu juga mendapat penanganan lanjutan hingga bertambah berat badan menjadi 1 kilogram lebih. 

Setelah dirawat lebih dari 40 hari, Obaja Tully dan istri berserta anaknya di perbolehkan kembali ke rumah. Petugas kesehatan memberi anjuran dan arahan saat melakukan perawatan di rumah. 

"Waktu itu ketika pulang, anak Kamis terus kita kontrol sesuai anjuran dan arahan para dokter dan perawat. Kita selalu ikuti," kata dia. 

Baca juga: Ajari Anak Pertanian Sejak Dini, SDN Kuasaet Kota Kupang Wajibkan Siswa Menanam 

Hasilnya, hingga usia 8 bulan anaknya kini punya berat badan diatas lima kilogram. Baginya acara itu menjadi kehormatan dan kebahagiaan sekaligus syukur bersama anaknya. 

Menurut dia, momentum itu pun sebagai motivasi bagi orang tua lainnya yang mengalami hal serupa. Obaja Tully menegaskan, prematur bukan pilihan tapi itu kehendak Tuhan. 

"Kita harus ikuti, tentu dengan saran dan anjuran dokter. Dari awal dengan baik pasti semua akan baik. Contohnya metode kanguru, itu mau pagi sampai sore, istri saya tetap siap dengan metode itu sesuai dengan anjuran," katanya. 
 
Dalam acara itu, semua orang tua berbaur antar satu sama lain. Sekalipun sedang menjaga anak-anak, orang tua tetap antusias menyimak rangkaian acara yang dilaksanakan. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved