Berita Kota Kupang

RSUD Prof Johanes Kupang Peringati Hari Prematur Sedunia

anaknya kini punya berat badan diatas lima kilogram. Baginya acara itu menjadi kehormatan dan kebahagiaan sekaligus syukur bersama anaknya. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
BERSAMA - Foto bersama orang tua dan anak-anaknya yang merupakan pasien di RSUD Prof Johanes Kupang dalam peringatan hari Prematur Dunia.  

Respon Orang Tua 

Para orangtua bilang saat berada di RS Prof Johanes Kupang, sangat dilayani dengan baik. Kehidupan ketika berada di rumah sakti seperti keluarga. Tenaga kesehatan memberi pelayanan maksimal. 

Orang tua bercerita kalau hingga kini saran dari dokter selalu diikuti, bahkan pakaian dan tempat makan - minum tetap steril. Orang tua ingin agar anak-anak terus terjaga dengan kondisi kese yang ada. 

"Kalau ada kepatuhan pasti anak ini tumbuh dengan baik. Tingkat kecerdasan dan kesehatan sangat bagus, bahkan ketika sudah berusia 10 tahun" kata seorang ibu yang tidak mau namanya disebutkan. 

Perempuan berusia 53 tahun itu mengaku merawat dua orang anaknya dibantu arahan dokter dari RS Prof Johanes Kupang. Ia sangat hati-hati saat merawat. 

Beberapa orang tua lainnya juga menyampaikan hal yang sama. Menurut mereka, kondisi itu bukan merupakan takdir. Namun, hal ini menjadi sebuah berkat yang diberikan Tuhan. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari, perlakukan semestinya tetap diberikan. 

Pasangan suami istri Obaja A. Tully - Adriani Moedak, yang hadir di acara itu mengaku senang bisa dilibatkan. Ia Obaja Tully bercerita, anaknya waktu itu lahir saat usia kandungan istrinya tujuh bulan. 

Anaknya lahir dengan berat dibawa satu kilogram. Bersamaan dengan proses perawatan istrinya selama 46 hari, anak perempuannya itu juga mendapat penanganan lanjutan hingga bertambah berat badan menjadi 1 kilogram lebih. 

Setelah dirawat lebih dari 40 hari, Obaja Tully dan istri berserta anaknya di perbolehkan kembali ke rumah. Petugas kesehatan memberi anjuran dan arahan saat melakukan perawatan di rumah. 

"Waktu itu ketika pulang, anak Kamis terus kita kontrol sesuai anjuran dan arahan para dokter dan perawat. Kita selalu ikuti," kata dia. 

Baca juga: Ajari Anak Pertanian Sejak Dini, SDN Kuasaet Kota Kupang Wajibkan Siswa Menanam 

Hasilnya, hingga usia 8 bulan anaknya kini punya berat badan diatas lima kilogram. Baginya acara itu menjadi kehormatan dan kebahagiaan sekaligus syukur bersama anaknya. 

Menurut dia, momentum itu pun sebagai motivasi bagi orang tua lainnya yang mengalami hal serupa. Obaja Tully menegaskan, prematur bukan pilihan tapi itu kehendak Tuhan. 

"Kita harus ikuti, tentu dengan saran dan anjuran dokter. Dari awal dengan baik pasti semua akan baik. Contohnya metode kanguru, itu mau pagi sampai sore, istri saya tetap siap dengan metode itu sesuai dengan anjuran," katanya. 
 
Dalam acara itu, semua orang tua berbaur antar satu sama lain. Sekalipun sedang menjaga anak-anak, orang tua tetap antusias menyimak rangkaian acara yang dilaksanakan. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved