Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 19 November 2023 : Talenta Sama Dengan Kesetiaan
Kesetiaan itu dilambangkan dengan talenta yang disampaikan Yesus dalam perumpamaan tentang kerajaan surga yang diumpamakan dengan pemberian talenta
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul : Talenta Sama Dengan Kesetiaan.
Untuk Hari Minggu Biasa XXXIII Bruder Pio Hayon SVD menulis renungannya merujuk pada Bacaan I : Bacaan I: Ams. 31: 10-13. 19-20. 30-31, Bacaan II: 1 Tes. 5: 1-6 dan Injil : Mat. 25: 14-30
Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Kesetiaan itu sebuah sikap batin untuk melaksanakan satu kegiatan secara bertanggung jawab dan tak pernah lelah dan mengeluh tapi selalu tetap pada prinsip yang benar untuk mentuntaskan kegiatan dengan baik. Maka kesetiaan itu menjadi tombak paling utama menjalani tugas yang kita embani setiap hari.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini, kita memasuki hari minggu biasa ke 33. Pada hari minggu ini, kita disuguhkan dengan satu nilai penting dalam hidup adalah tentang kesetiaan.
Kesetiaan itu digambarkan dalam bacaan pertama kitab Amsal dengan kesetiaan seorang istri atau ibu rumah tangga yang cakap berbuat baik kepada suaminya dan bertanggung jawab menjalani hidup keluarga dengan bekerja sangat giat untuk menghidupi keluarga dan tak lupa pula selalu berbuat kasih kepada orang-orang miskin dan menderita.
Istri yang setia adalah juga istri yang takut akan Allah dan yang selalu ingat akan kasih Allah kepadanya karena dia mendapat puji-pujian atas semua yang dilakukannya.
Sedangkan St. Paulus dalam bacaan kedua, memberikan nasihat kepada kita untuk tetap setia dan siap sedia akan kedatangan Tuhan dengan perbuatan-perbuatan kasih karena kita adalah anak-anak terang yang selalu hidup dalam jalan Tuhan sendiri.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 18 November 2023, Tiga Cara Memupuk Ketekunan dan Kesabaran
Maka berjaga-jagalah selalu. Sedangkan dalam bacaan Injil, kita dinasihati tentang kesetiaan untuk melaksanakan semua tugas dan tangung jawab yang telah dipercayakan kepada kita.
Kesetiaan itu dilambangkan dengan talenta yang disampaikan Yesus dalam perumpamaan tentang kerajaan surga yang diumpamakan dengan pemberian talenta oleh seorang tuan kepada hamba-hambanya.
Ketika bicara tentang Talenta, ada baiknya kita lihat bersama tentang hal ini. Ada 2 kemungkinan jawaban. Pertama, 1 talenta yang disebutkan dalam Injil (Mat 24:14–20, Luk 19:22–27) adalah ukuran berat setara dengan 34 kilogram.
Jika dihubungkan dengan sistem pembayaran zaman itu yang menggunakan perak, maka satu talenta adalah 34 kilogram perak. Harga perak per gram sekitar Rp. 13.000/gram.
Sehingga 1 talenta bernilai Rp. 442 juta. Kedua adalah dengan membandingkan dengan upah pekerja. Di masa Yesus, upah pekerja per hari adalah 1 denarius. 1 denarius adalah satu koin perak seberat 3,9 gram. Jadi 1 talenta adalah setara dengan 23,9 tahun upah harian pekerja.
Asumsi menggunakan UMR NTT 2020 sekitar Rp. 1,9 juta/bulan maka 1 talenta setara dengan 1,9 X 12 x 23,9 = Rp. 544.920.000 juta. Ini sudah 1/2 miliar rupiah.
Maka tuntutan tinggi sebenarnya diberikan kepada masing-masing hamba itu dengan modal usaha yang cukup tinggi dan kalau dituntut untuk harus mengembalikan dengan bunganya itu sangat wajar karena modalnya cukup besar.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 18 November 2023, Bertekun dalam Doa
Dalam kisah ini, tuan itu memuji hamba-hamba yang mendapat 5 dan 2 talenta karena hasil kerjanya yang baik. Sedangkan yang mendapat satu talenta itu dimarahi oleh tuannya karena sangat tidak setia dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Dari kisah ini terlihat bahwa, talenta itu adalah sebuah kemampuan rohani yang telah Tuhan berikan kepada masing-masing kita untuk menggandakan tugas itu dan menghasilkan buah berlimpah.
Setiap kemampuan itu harus digandakan agar mampu memberikan hasil yang baik bagi diri kita dan orang lain. Jika kita tidak mampu gandakan bahkan menuduh Tuhan lagi sebagai orang yang kejam seperti dalam kisah ini, maka Tuhan akan murka kepada kita dan mengusir kita dan dijebloskan ke dalam penjara yakni ke dalam neraka.
Kita semua sebenarnya sudah diberikan talenta sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Yang harus dilakukan adalah setia dan tekun menggandakan semua talenta yang kita punya untuk mampu menghasilkan buah-buah kebaikan.
Itu saja tuntutan Tuhan bukan soal jumlahnya tetapi kesetiaan dan ketekunan untuk menghasilkan buah-buah kebaikan. Namun kebanyakan dari kita masih saja kadang bersifat masa bodoh bahkan menguburkan talenta itu dan tidak menghasilkan apa-apa.
Atau lebih buruk lagi kita menjual talenta kita kepada orang lain. Maka marilah kita belajar untuk setia dan tekun menggandakan talenta yang Tuhan sudah percayakan kepada kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: semua kita sudah diberikan talenta oleh Tuhan sesuai dengan kesanggupan kita masing-masing. Kedua, kesetiaan dan ketekunan dalam mengembangkan diri menjadi fokus utama hidup kekristenan kita. Ketiga, berusaha selalu untuk mengembangkan talenta kita sekecil apapun talenta yang kita punya.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.