Berita Manggarai
Aksi Mahasiswi Gadungan Saat Wisuda Unika St Paulus Ruteng, Pakai Toga dan Ajak Orangtua
Acara wisuda yang dilaksanakan Unika St Paulus Ruteng, Kabupaten Manggarai, diwarnai aksi mahasiswi gadungan.
POS-KUPANG.COM, RUTENG - Acara wisuda di Unika St Paulus Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Sabtu 11 November 2023, diwarnai aksi mahasiswi gadungan.
Mahasiswi gadungan itu nekat mengajak orangtuanya datang mengikuti wisuda.
Dia datang dengan memakai toga dan sudah dirias, namun tidak diizinkan masuk ke ruangan karena tanpa atribut.
Mahasiswi gadungan tega menipu orangtuanya selama 4 tahun, sejak tahun 2019.
Peristiwa ini dibenarkan Wakil Rektor I Bidang Akademik Unika St Paulus Ruteng Marsel Ruben Payong.
Ia menjelaskan, pada Sabtu pagi, anak perempuan itu datang ke kampus dan memakai toga layaknya wisudawan lainnya.
Dia datang terlebih dahulu dari orangtuanya.
"Dia datang sudah rias segala, seperti teman-teman lain," jelas Marsel Ruben Payong, Senin 13 November sore.
Baca juga: Wisuda Sarjana dan Ahli Madya UNIKA Santu Paulus Ruteng, Ini Pesan Rektor Maksimus Regus
Ia membeberkan, kebohongan perempuan itu mulai terungkap ketika dirinya tak diizinkan masuk oleh panitia wisuda. Sebab, dia tidak memiliki tanda pengenal dan atribut lain seperti peserta lainnya.
"Karena semua wisudawan sudah punya pengenal dan screening yang ketat dari panitia maka dia tidak masuk. Konon dia bersembunyi di luar gedung tempat wisuda," beber Marsel Ruben Payong.
Marsel mengaku mendapat informasi dari panitia wisuda ada orangtua yang mencari anaknya karena namanya tidak dipanggil saat acara wisuda. Ia pun meminta admin Pangkalan Data (PD) untuk mengecek kembali nama itu.
"Dicek di PD Dikti dan pangkalan data kami, nama itu tidak ada. Ternyata dia pernah daftar sebagai calon mahasiswa baru tahu 2019 dan terekam di sistem penerimaan mahasiswa baru kami. Tetapi tidak melengkapi berkasnya sehingga dianggap mengundurkan diri dan tidak terdaftar sebagai mahasiswa kami. Belakangan, nama mahasiswi gadungan itu tidak tercatat di data Kementerian Pendidikan," ungkap dia.
Ia menambahkan, di internal kampus, mekanisme kontrol sudah berjalan bagus. Bahkan jauh sebelum wisuda, nama-nama wisudawan sudah ditempel dan diumumkan, sehingga tidak mungkin ada yang lolos. Sebab, kontrol terakhir ada di Pangkalan Data Dikti. Hanya yang jadi masalah, lanjut dia, pada saat wisuda, banyak orang yang datang dari mana-mana, sehingga sulit dikontrol.
Baca juga: Mahasiswa Poltekes Bunuh Diri di Jembatan Liliba Sempat Undang Teman Kampus Hadiri Acara Wisuda
"Pada saat-saat seperti ini, para gadungan penyusup bisa saja muncul. Karena itu kami imbau agar orangtua yang anaknya kuliah, di mana saja, harus selalu mengecek status keaktifan mereka di pangkalan data PT di http://pddikti.kemdikbud.go.id," imbuhnya.
752 Sarjana dan Ahli Madya
Unika St Paulus Ruteng menggelar wisuda pada Sabtu 11 November. Momen penuh kebanggaan itu dilaksanakan untuk mengukuhkan 752 sarjana dan ahli madya.
Kegiatan yang berlangsung meriah dan khidmat di Aula Assumpta Paroki Katedral Ruteng itu dihadiri oleh ribuan peserta dan undangan yang terdiri dari para wisudawan, orangtua, dan undangan lainnya.
Sidang Senat Luar Biasa Wisuda Sarjana yang mengusung tema “Menjadi Sarjana dan Ahli Madya Abad 21” itu dipimpin oleh Ketua Senat Unika St Paulus Ruteng, Dr. Sebastianus Menggo, M.Pd.
Sementara pengukuhan para wisudawan sendiri dilakukan oleh Rektor Unika St Paulus Ruteng, Dr. Maksimus Regus, S.Fil., M.Si dan Wakil Rektor 1, Dr. Marsel Ruben Payong, M.Pd.
Dalam sambutannya di acara wisuda, Rektor Unika St Paulus Ruteng, Dr. Maksimus Regus, S.Fil., M.Si. membuka pintu wawasan baru bagi para lulusan dengan menekankan nilai-nilai transformasi, kolaborasi, dan karakter sebagai fondasi utama dalam membentuk generasi penerus yang tangguh dan beretika.
Baca juga: Sebelum Bunuh Diri di Jembatan Liliba, Mahasiswi Poltekes Pamit ke Keluarga untuk Make Up Wisuda
"Pertama, di Unika St Paulus Ruteng, kami percaya pada 'kekuatan pendidikan' untuk mengubah kehidupan, komunitas, dan masyarakat," ungkap Rektor Maksimus Regus.
"Model 'twin-transformation' yang kami gagas melibatkan inisiasi perubahan kecil dalam tata kelola, bersamaan dengan mendobrak mitos 'perguruan tinggi sebagai menara gading intelektual.' Kami memandang perguruan tinggi sebagai agen pembaharuan masyarakat melalui kegiatan penelitian dan pengabdian," imbuhnya.
Dalam dimensi kedua, Rektor menggarisbawahi upaya kampus untuk menyediakan ekosistem yang merangsang pemikiran kritis, kreativitas, dan pengembangan individu yang utuh.
"Para lulusan, Anda telah memanfaatkan sepenuhnya semangat transformatif ini. Rasa haus akan pengetahuan dan kesediaan untuk beradaptasi telah mengubah Anda menjadi individu berprestasi seperti sekarang ini," ujar Rektor Maks dengan bangga.
Kemudian, Rektor melanjutkan dengan menyoroti kolaborasi sebagai pilar utama visi kampus Unika. Dalam dunia yang semakin terhubung, kemampuan untuk bekerja sama diakui sebagai kunci sukses.
Baca juga: Gagal Wisuda Jadi Pemicu Anggreani Kudu Lobo Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Kupang Bunuh Diri
"Kami telah memupuk semangat kolaboratif di kalangan mahasiswa, dosen, dan staf. Melalui proyek kelompok, studi interdisipliner, dan kegiatan ekstrakurikuler, kami mengajarkan pentingnya kerja tim, empati, dan pertukaran ide," jelasnya.
Rektor Regus menegaskan upaya kampus untuk merangkul konsep Kolaborasi Pentahelix dengan pemerintah, masyarakat, dunia usaha/industri, komunitas, dan media.
"Inilah strategi-strategi terobosan dalam mempercepat transformasi kampus kami," tambahnya, merujuk pada tambahan program studi baru belakangan ini.
Terakhir, karakter menjadi kunci ketiga visi kampus Unika St Paulus Ruteng.
"Karakter adalah inti dari siapa kami di tengah kehidupan. Kami menanamkan nilai-nilai integritas, etika, dan tanggung jawab sosial pada mahasiswa dan civitas akademika kami," jelas Rektor.
"Pendidikan di sini tidak hanya membekali Anda dengan pengetahuan tetapi juga membina karakter Anda, membentuk Anda menjadi warga global yang bertanggung jawab," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.