Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 13 November 2023 : Tuhan, Tambahkanlah Iman Kami
Mendiang Paus Yohanes Paulus II menggarisbawahi empat hal yang tercakup dalam iman, yaitu: pencarian, penerimaan, konsistensi, dan konstansi.
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Tuhan, Tambahkanlah Iman Kami.
Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik Hari Minggu Biasa XXXII merujuk pada bacaan Kebijaksanaan 1: 1-2, Mazmur 139: 1-3.4-6.7-8.9-10 dan Injil Lukas 17: 1-6.
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis , RP. John Lewar SVD hari ini.
Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
“Tuhan, tambahkanlah iman kami!” (Luk 17:5). Inilah seruan permohonan para rasul kepada Yesus. Rupanya, walaupun para rasul setiap hari berkumpul dengan Yesus, mendengarkan pengajaran-Nya, menyaksikan mukjizat- mukjizat-Nya, mereka tetap menyadari bahwa iman mereka tidaklah besar.
Bagaimana dengan kita? Pernahkah kita berdoa memohon kepada Tuhan agar Ia menambahkan iman kita? Walaupun mungkin cukup banyak dari antara kita yang relatif rajin ke gereja, ataupun ikut terlibat dalam kegiatan gerejawi, namun ini tidak menjadi jaminan akan besarnya iman.
Sebab, keterlibatan seseorang dalam kegiatan gereja tidak selalu berbanding lurus dengan pertumbuhan imannya. Bagaimana caranya agar kita dapat bertumbuh
dalam iman? Mari di bulan Maria ini, kita belajar dari Bunda Maria yang telah menyelesaikan perjalanan imannya dengan sempurna.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 12 November 2023 : Belajarlah dari Gadis-Gadis Bijaksana Itu
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 12 November 2023 : Menjadi Bodoh atau Bijaksana?
Mendiang Paus Yohanes Paulus II menggarisbawahi empat hal yang tercakup dalam iman, yaitu: pencarian, penerimaan, konsistensi, dan konstansi. Iman memang adalah pemberian Tuhan, namun, di sisi lain, ternyata kita harus pula secara aktif mencari dan mempelajari iman kita.
Bunda Maria mencari pemahaman imannya dengan bertanya kepada malaikat itu, “Bagaimana hal ini mungkin terjadi?” (Luk 1:34). Bagi kita, pencarian akan pemahaman iman yang benar diperoleh melalui mendengarkan khotbah pastor dengan sungguh-sungguh, membaca Kitab Suci dan buku-buku rohani Katolik, ataupun mengikuti seminarseminar rohani Katolik, dst, dan kemudian merenungkannya.
Setelah memahami ajaran iman kita, maka langkah selanjutnya adalah, menerima kebenaran tersebut, walaupun mungkin berat dan tidak sesuai dengan keinginan kita. Itulah yang dilakukan oleh Bunda kita, ketika ia berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk 1:38).
Selanjutnya, setelah kita menerima ajaran iman, kita dipanggil untuk melaksanakan ajaran iman tersebut secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam keadaan- keadaan yang sulit.
Contohnya, kalau kita mengimani Kristus yang lemah lembut, apakah kita juga sudah bersikap lemah lembut dalam keluarga, lingkungan, paroki ataupun dalam lingkungan pekerjaan kita?
Kalau kita mengimani Kristus yang hadir dalam sakramen-sakramen, apakah kita sudah dengan sungguh menerima sakramen-sakramen – terutama Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat?.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 12 November 2023 : Siap Sedia dan Berjaga-jagalah
Kalau kita mengimani Allah yang maha kasih, sudahkah itu menjadikan kita mengasihi Allah melebihi segala sesuatu dan mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri kita sendiri?
Bila setiap umat Katolik mempunyai konsistensi antara iman dan perbuatan, maka sesungguhnya banyak orang akan tertarik untuk menjadi Katolik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.