KKB Papua
Puncak Jaya Berduka Saat Jermanto Simanjuntak dan Tendier Telenggen Dihabisi KKB Papua
Warga Puncak Jaya, Provinsi Papua Pegunungan, sangat berduka atas insiden penembakan Jermanto Simanjuntak dan Tendier Telenggen gegara ulah KKB Papua.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Masyarakat Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Pegunungan, sangat berduka atas kematian Jermanto Simanjuntak dan Tendier Telenggen yang dihabisi secara kejam oleh KKB Papua.
Kedua warga sipil itu jadi korban kekejaman anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di Puncak Jaya. Padahal pemerintah telah bersusah payah membangun situasi agar selalu kondusif di daerah itu.
Menurut Pelaksana Harian (Plh) Sekda Puncak Jaya, Esau Karoba, peristiwa pembunuhan dua warga sipil itu, terjadi di Kampung Wuyuneri dan Kampung Pruleme.
Tragedi itu sungguh mengejutkan, karena selama ini situasi di daerah itu sangat kondusif. Apalagi pemerintah juga sangat ketat membatasi jam aktivitas masyarakat di malam hari.
Pasca kejadian itu, yakni penembakan Jermanto Simanjuntak dan Tendier Telenggen, kata Esau Karoba, situasi di Kabupaten Puncak Jaya sudah kondusif.
Saat ini, katanya, keamanan di daerah itu berangsur pulih. Masyarakat juga telah beraktivitas seperti biasa. Tak ada lagi aksi-aksi anarkis yang mengganggu konsentrasi pemerintah dan warga setempat.
Selama ini, katanya, pemerintah telah melakukan pendekatan kepada masyarakat dan mengimbau agar semua komponen selalu menjaga situasi agar tetap kondusif.
"Kami sudah berulang kali mengingatkan masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan kabar bohong atau isu hoaks yang berkembang di wilayah masing-masing," ujarnya
Tentang nasib dua korban yang tertembak anggota KKB Papua, dia menyebutkan bahwa Pemerintah Puncak Jaya telah memberikan bantuan dana dan biaya pemulangan jenazah ke kampung halaman masing-masing.
Menurut dia, sejatinya sudah tujuh tahun terakhir, Kabupaten Puncak Jaya tak dilandasi insiden anarkis seperti yang terjadi baru-baru ini.
Suasana ini tercipta sejak awal kepemimpinan Bupati Yuni Wonda dan Wakilnya Deinas Geley selama tujuh tahun terakhir. Selama rentang waktu itu, tidak pernah terjadi kasus penembakan terhadap warga sipil di Puncak Jaya.
Selama ini, katanya, sekalipun ada masalah sosial, pemerintah mengambil langkah damai dengan menerapkan hukum positif dan mengikuti Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Penyelesaian Konflik Sosial/Sanksi Adat.
Pemerintah juga sudah mengeluarkan surat edaran soal aktivitas masyarakat, pasca-penembakan. “Jadi, kami benar-benar berusaha untuk mencegah berbagai kemungkinan buruk yang menimpa masyarakat,” ujarnya.
Ada dugaan bahwa pelaku penembakan Jermanto dan Telenggen adalah anggota KKB Papua, Esau menyebutkan, bahwa kuat dugaan pelaku penembakan itu bukan berasal dari warga setempat.
Pasalnya, selama ini antara masyarakat saling mengontrol satu dengan yang lain. Masyarakat juga sudah dibatasi aktivitasnya di malam hari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.