KKB Papua

Bupati Yahukimo Pastikan, yang Aniaya Nakes di Amuma Itu KKB Papua: Mereka Bukan Orang Amuma

Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, angkat bicara terkait tindakan penganiayaan terhadap lima tenaga kesehatan yang terjadi di Distrik Amuma, Yahukimo.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
KKB PAPUA – Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli membeberkan fakta tentang penganiayaan nakes di Distrik Amuma. Para pelaku adalah anggota KKB Papua tapi mereka bukan orang Amuma. 

Ia juga menyebutkan bahwa di Amuma juga tak ada kematian massal gegara kekurahan bahan makanan. Berdasarkan pemeriksaan kesehatan diketahui kini masyarakat mengalami Infeksi Saluran Pernapasan (Ispa).

"Mereka kelaparan karena terlalu sibuk cari kelapa hutan, dan kalaupun sakit, itu karena Ispa," kata Angganita.

Untuk diketahui, sekitar 20 anggota KKB Papua menganiaya lima nakes yang baru tiba di Amuma untuk tujuan pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat.

Untuk diketahui, Kepala Distrik Amuma Zakeus Lagowan mengungkapkan bahwa ada 11 warganya yang meninggal dunia akibat bencana kelaparan.

"Itu betul (11 warga meninggal), murni karena kelaparan, mereka meninggal mulai Oktober," kata dia saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis 19 Oktober 2023.

Begini Kisah Penganiaan Nakes

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menganiaya lima tenaga kesehatan (Nakes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Distrik Distrik Amuma pada Selasa 31 Oktober 2023.

Kelima korban ditugaskan untuk memeriksa kesehatan masyarakat yang dikabarkan mengalami bencana kelaparan di daerah tersebut.

Mereka memeriksa kesehatan masyarakat sejak Senin 30 Oktober 2023.

Adapun identitas lima korban adalah, Ferdinandus Suweni, Adrianus Erdwarder Harapan, Sandi Ransa, Danur Widuran dan Angganita Mandowen.

Para korban selamat setelah Bupati Yahukimo dan dua kepala dinasnya tiba di Distrik Dekai untuk memastikan kebenaran dari isu bencana kelaparan, pada Rabu 1 November 2023.

Seorang korban, Danur Widuran, mengatakan ia dan empat rekannya diberi tugas oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan pelayanan kesehatan di Distrik Amuma karena ada informasi mengenai bencana kelaparan.

"Kami nakes dari Kemenkes turun diminta untuk pelayanan kesehatan yang memungkinkan dilakukan di Amuma," kata dia.

Pada hari pertama, semua berjalan normal dan masyarakat Amuma menyambut baik pelayanan kesehatan yang mereka berikan.

Karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan pesawat masuk ke Amuma, maka semua nakes harus bermalam.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved