KKB Papua
TNI Polri Duduki 2 Markas KKB Papua di Yahukimo, Bayu Suseno: Pelaku Keburu Melarikan Diri
Prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz berhasil menduduki dua markas KKB Papua yang selama ini tersembunyi di hutan Yahukimo
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Aparat TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz berhasil menduduki dua markas KKB Papua yang selama ini tersembunyi di hutan belantara Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Markas KKB Papua itu diduduki, setelah prajurit TNI Polri berusaha menduduki markas tersebut dalam penyerbuan ke lokasi kejadian, baru-baru ini.
Dalam penyerbuan tersebut, prajurit TNI Polri dinyatakan berhasil menduduki Kali El dan Kali Brasa yang selama ini berada di bawah kendali pimpinan KKB Papua Elkius Kobak.
Dalam penyerbuan tersebut, Satgas Ops Damai Cartenz memang berhasil menduduki dua markas tersebut. Akan tetapi, saat markas itu diobok-obok, tak ditemukan lagi adanya anggota KKB Papua sedang berada di tempat tersebut.
Sebagaimana kabar yang viral di jagat maya saat ini, dalam penyerbuan tersebut, KKB Papua telah lebih dahulu kabur sebelum awak prajurit TNI Polri tiba di markas tersebut.
Meski demikian, aparat keamanan itu berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang ditinggalkan KKB Papua di tempat itu. Barang bukti yang diamankan itu, di antaranya kapak, pisau, parang, pakaian loreng milik TPNPB Papua, solarcell 4 unit, genset 6 unit, 2 buah HT, senapan angin dan lainnya.
Terdapat juga sejumlah barang bukti lain berupa jarum suntik, beberapa butir tablet dan barang-barang lain, yang diduga sebagai milik tenaga kesehatan yang baru-baru ini dianiaya oleh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di Yahukimo.
Barang bukti yang ditemukan di markas KKB Papua itu diduga merupakan hasil rampasan anggota KKB Papua ketika melakukan penyerangan dan menganiaya sejumlah tenaga kesehatan yang ditugaskan ke daerah itu.
Lima orang nakes yang ditugaskan ke Kabupaten Yahukimo itu dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah bergolak itu.
Sayangnya, sebelum menunaikan tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang membutuhkan lima orang nakes tersebut, lima orang tenaga kesehatan itu keburu dianiaya oleh KKB Papua.
Padahal, kedatangan lima orang tenaga kesehatan tersebut, bertujuan memberikan pelayanan medis bagi masyarakat yang baru-baru ini dilanda masalah kelaparan karena cuaca ekstrim melanda daerah tersebut.
Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno mengatakan, bahwa prajurit TNI Polri memang telah melakukan penggerebekkan terhadap markas KKB Papua tersebut.
Namun saat prajurit TNI Polri tiba di markas tersebut, anggota kelompok kriminal bersenjata itu sudah tidak ada lagi. Mereka sudah melarikan diri dengan meninggalkan sejumlah data penting terkait KKB Papua.
Bayu Suseno juga menandaskan bahwa prajurit TNI Polri tak akan berhenti melakukan pengejaran terhadap para awak anggota KKB Papua. Pengejaran itu akan dilakukan sampai para pelaku ditangkap dan diproseshukumkan.
Bahkan, tandas Bayu Suseno, di mana ada markas baru KKB Papua, maka prajurit TNI Polri tak akan sungkan-sungkan melakukan gempuran. “Di mana ada markas KKB Papua, pasti akan kami gempur semuanya,” tandas Bayu Suseno.
Nyaris Dibunuh KKB Papua
Untuk diketahui, baru-baru ini, lima tenaga kesehatan yang diterjunkan ke Yahukimo mendapat perlakuan brutal dari anggota KKB Papua. Tenaga kesehatan itu diserang babak belur sehingga harus dirawat di rumah sakit tersebut.
Bahkan salah seorang di antaranya,yakni Angganita Mandowen (41), hampir saja dibantai karena dikira sebagai anggota KKB Papua.
Peristiwa penyerangan tenaga kesehatan itu terjadi pada Selasa 31 Oktober 2023. Penganiayaan dilakukan setelah para nakes itu baru saja tiba di Yahukimo untuk tugas pelayanan kesehatan dari Kementerian Kesehatan RI.
Baca juga: Kepala Desa di Rote Ndao Kesal, Warganya Jadi Korban Keganasan KKB Papua di Yahukimo
Ceritanya begini. Bahwa Angganita dan empat rekan nakes lainnya diberangkatkan Kementerian Kesehatan untuk pelayanan kesehatan bagi masayarakat di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo gegara bencana kelaparan di daerah itu baru-baru ini.
Keempat nakes yang mengalami naas itu adalah Angganita Mandowen, dokter Danur Widuran, Ferdinandus Suweni, Adrianus Erdwarder Harapan, dan Sandi Ransa.
Diduga Sebagai Intel
Angganita mengungkapkan, KKB menyerang mereka saat para nakes menunggu kedatangan pesawat yang akan menjemput mereka dari Distrik Amuma, Selasa 31 Oktober 2023.
Sedangkan mereka diketahui telah melakukan pelayanan kesehatan di wilayah itu sejak Senin 30 Oktober 2023.
"Mulanya mereka berempat (empat rekan-rekan Angganita) ke tempat radio SSB untuk menanyakan pesawat datang jam berapa (karena tidak ada jaringan telekomunikasi)," kata Angganita saat ditemui oleh Kompas.com di Dekai, Rabu 1 November 2023.
Tiba-tiba sekitar 30 orang tak dikenal yang ternyata adalah KKB mendatangi mereka sembari membawa senjata.
Angganita yang ketakutan segera meminta semua rekannya masuk ke dalam kamar.
"Pas turun kami sedang berada di rumah perawat, adik (rekan Angganita yang benama Adrianus Erdwarder) yang dengar dari ujung bandara sudah berteriak, saya bilang masuk semua satu kamar, tidak boleh ada yang keluar," kata dia.
Namun lantaran panik, salah satu nakes Adrianus melompat ke luar jendela dan langsung diserang oleh anggota KKB yang berada di luar.
"Dia (Adrianus) lompat ke luar jendela, dia dipotong tangannya," paparnya.
KKB mengira para nakes tersebut adalah intelijen dan menuding Angganita sedang menyamar.
Kelompok itu lalu menganiaya para nakes.
"Saya masih pakai atribut masyarakat, kemudian pelaku kaget, saya bilang kami tim kesehatan. Pelaku bertanya kalian menyamar, lalu mereka kumpulkan kami semua," ujar dia.
Sempat sebut identitas
Anggota KKB itu kemudian menganiaya para tenaga kesehatan hingga lima orang termasuk Angganita mengalami luka-luka.
"Mereka semua ditendang dipukul, saya halau mereka lalu kami semua diminta KTP untuk meyakinkan bahwa kami betul tenaga kesehatan," paparnya.
Alami Luka-luka
Akibat penganiayaan tersebut para nakes mengalami luka-luka.
Angganita Mandowen mengalami lebam di bagian mata, Sandi Ransar lebam di pipi kiri, Ferdinandus Suweni lebam mata, belakang telinga, dan rusuk kanan.
Kemudian dr. Danur Widura mengalami lebam di wajah, punggung belakang, dan luka rusuk kiri.
Adapun Adrianus Edwardus mengalami luka robek tangan kiri dan lebam di bagian punggung belakang serta wajah. Lalu luka robek di bibir bawah.
Baca juga: Ditugaskan Periksa Kesehatan Warga Korban Kelaparan di Yahukimo, 5 Nakes Ini Diserang KKB Papua
"Dokter sama adik perawat sepertinya rusuknya patah kalau saya karena banyak baku melawan, muka saya ditendang," papar Angganita.
Para nakes tersebut selanjutnya dievakuasi dari Distrik Amuma ke Jayapura. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.