Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 4 November 2023 : Rendahkanlah Dirimu

Hari ini Yesus mengajarkan tentang kerendahan hati untuk mengoreksi orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang selalu saja mencari perhatian

Editor: Edi Hayong
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul : Rendahkanlah Dirimu. 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul : Rendahkanlah Dirimu.

Untuk Hari Sabtu Biasa XXX PW Sto. Carolus Boromeus, Uskup, Bruder Pio Hayon SVD menulis renungannya merujuk pada Bacaan I: Rom. 11: 1-2a.11-12.25-29 dan Injil : Luk. 14: 7-11.

Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis , Bruder Pio Hayon SVD hari ini.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Sikap rendah hati adalah sebuah sikap di mana orang selalu merasa tidak angkuh atau sombong di hadapan orang lain.

Hal ini dapat terlihat dalam kehidupan hariannya yang selalu membantu orang tanpa pamrih, tidak pilih kasih, suka menghormati dan menghargai orang lain, siap mengakui kesalahan dan kritikan dan lain-lain.

Sikap-sikap inilah yang mencirikan seseorang itu bersikap rendah hati.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Kisah inspiratif yang kita renungkan dari teks kitab suci di akhir pekan ini masih seputaran Yesus dan orang Farisi dan ahli Taurat. Kalau dalam konteks bacaan kemarin, Yesus di hadapakan antara aturan dan belas kasihan.

Hari ini Yesus mengajarkan tentang kerendahan hati untuk mengoreksi orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang selalu saja mencari perhatian dan menunjukkan sikap sombong.

Kisah hari ini sebenarnya kelanjutan dari cerita yang kemarin. Setelah Yesus masuk ke salah satu pemimpin orang Farisi yang melaksanakan satu hajatan atau pesta di rumah pemimpin orang Farisi itu.

Yesus melihat semua prilaku orang-orang yang datang ke udangan tersebut. Pasti para undangan yang datang masih dari kalangan orang-orang Farisi dan ahli Taurat serta pejabat kekaiseran.

Maka tidak heran bahwa para undangan berusaha masing-masing untuk menduduki tempat-tempat terhomat. Melihat situasi seperti ini, Yesus membentangkan sebuah perumpamaan.

Yesus mengambil setting perumpamaan adalah pesta perkawinan. Yesus dalam perumpamaan itu berkata: “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan.

Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat dari padamu.” Berikut sebaliknya: “Tetapi apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved