Berita Sumba Barat
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Save the Children Indonesia Sumba Barat Gelar Panggung Suara Anak
akselerator kampanye untuk orang muda berusia 14-25 tahun yang ingin mempengaruhi perubahan positif di komunitasnya
Penulis: Petrus Piter | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, WAIIKABUBAK- Dalam rangka emperingati hari sumpah pemuda, 28 Oktober 2023, Save the Children Indonesia bersama ratusan anak dan orang muda Sumba Barat menggelar “Panggung Suara Anak” di gedung GBI Rock Weekarou, Sumba Barat, Jumat 27 Oktober 2023.
Penyelenggaraan panggung suara anak merupakan 1 dari 21 inisiasi anak- anak dan orang muda Sumba Barat berfokus menyuarakan hak kesehatan seksual dan reproduksi serta hak perlindungan anak ditengah situasi krisis iklim.
Melalui inisiasi panggung suara anak ini, ingin memastikan setiap anak di Sumba Barat, khususnya yang berada di daerah yang sulit akses pendidikan dan informasi mendapatkan kesempatan sama dalam meningkatkan potensi yang dimiliki anak-anak tersebut.
Dengan membekali kemampuan anak-anak, berharap dapat menjadi agen perubahan di komunitasnya pada masa depan.
Baca juga: Geledah di Dinas PUPR dan Bapelitbangda Sumba Barat, Jaksa Sita Tujuh Bundel Dokumen
Demikian disampaikan David Walla selaku Acting Senior Program Implementation Manager Save the Children Indonesia dalam sambutannya pada acara gelar panggung suara anak di gedung GBI Rock Weekarou, Sumba Barat, Jumat 27 Oktober 2023.
David menjelaskan berdasarkan hasil studi Save the Children tahun 2022 terhadap 250 siswa di enam kecamatan di Sumba Barat menunjukkan 55 persen siswa mengaku paham mengenai isu sosial di lingkungannya.
Selain itu sekitar 77 % siswa ingin membuat perubahan dan berkontribusi, tetapi mereka tidak percaya diri untuk mendiskusikan ide yang dimiliki dengan orang dewasa.
Tak hanya itu, hasil wawancara Save the Children Indonesia tahun 2023 kepada 20 anak remaja menemukan bahwa anak-anak dan orang muda di Sumba Barat masih mengalami kesulitan akses informasi hak kesehatan seksual dan reproduksi dan isu tersebut masih dianggap tabu untuk dibicarakan.
"Saat ini ruang untuk pengembangan diri anak muda masih terbatas. Ruang pengembangan anak muda sudah ada namun hanya terakses oleh anak – anak yang tergabung dalam kelompok atau komunitas tertentu. Sehingga kebanyakan anak dan orang muda lebih banyak melakukan hal-hal negatif seperti kecanduan game online, konsumsi minuman keras, krisis kepercayaan diri, dan tidak mengenal diri dengan baik," ujarnya.
Lebih lanjut, David Wala menyatakan panggung suara anak bertujuan memberikan ruang aman bagi anak-anak dan orang muda dalam menyuarakan isu yang menjadi keresahan mereka dan sebagai ruang untuk menampilkan ide solusi atas permasalahan sosial yang telah dibuat anak-anak.
Program Inclusive Incubator for Young Changemakers atau i2Change merupakan program pemberdayaan anak-anak dan orang muda berusia 15-24 tahun yang terkena dampak ketidaksetaraan dan diskriminasi di Sumba Barat.
Sedangkan Program SHIFT merupakan akselerator kampanye untuk orang muda berusia 14-25 tahun yang ingin mempengaruhi perubahan positif di komunitasnya.
Sebagai bagian dari Program Sponsorship Save the Children Indonesia, program ini bermitra dengan Sumba Cendekia dan English Goes to Kampung dalam mengembangkan program peningkatan kapasitas bagi anak-anak dan orang muda Sumba Barat.
Sementara itu anak dan orang muda yang tergabung dalam program SHIFT dan i2Change menyampaikan pesan advokasi secara langsung di hadapan Sekda Sumba Barat, Yermia Ndapa Doda, S.Sos .
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.