Gempa Kupang
Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 SR Terjadi di Tenggara Kupang, BMKG Kupang Ungkap Penyebabnya
Gempa bumi tersebut pada mulanya disebarkan dengan kekuatan 6, 6 Scala Richter kemudian setelah diverifikasi dan diupdate menjadi 6,3 Scala Richter.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - PMG Ahli Madya - KoorBid Datin Stageof Kupang, Sholakhudin Noor Falah mengatakan, faktor utama penyebab gempa tersebut terjadi karena pergerakan lempengan aktif yang ada di sekitar Kabupaten Kupang atau ada sesar aktif yang ada di darat.
Selain itu, gempa ini terjadi karena efek tidak langsung dari subduksi atau penyusupan Indo-Australia ke lempeng eurasia.
Oleh karena itu, lempeng tersebut setiap saat maupun setiap tahun bergerak yang mana salah satunya mengakibatkan gempa bumi.
Ia menegaskan bahwa, gempa bumi sampai detik ini tidak bisa diprediksi dan kapan waktunya. Yang bisa diamati hanyalah peristiwa gempa dan gempa susulannya.
Baca juga: Ketua DPRD NTT Minta Pemerintah Data Kerusakan Akibat Gempa di Kupang
Gempa bumi tersebut pada mulanya disebarkan dengan kekuatan 6, 6 Scala Richter kemudian setelah diverifikasi dan diupdate menjadi 6,3 Scala Richter.
Hingga detik ini, kata Sholakhudin, sebanyak 7 gempa susulan yang terjadi di wilayah tersebut. Terjadinya 7 gempa susulan tersebut dengan guncangan yang semakin melemah. BMKG hanya bisa memberikan peringatan dini apabila gempa bumi tersebut berpotensi tsunami.
Fenomena gempa susulan sebanyak 7 kali tersebut merupakan sesuatu yang biasa. Pasalnya, apabila terjadi gempa besar pasti ada gempa susulan yang semakin mengecil.
Baca juga: Dampak Gempa Bumi 6,6 SR Di Kabupaten Kupang 37 Rumah dan 9 Fasilitas Umum Dilaporkan Rusak
"Jadi untuk BMKG, sebelum gempa besar kita tidak pernah atau tidak bisa memprediksikan gempa,"ungkapnya saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Kamis, 2 November 2023.
Ia menjelaskan bahwa, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,3 Episenter terjadi sekitar pukul 05.04 Wita Kamis, 2 November 2023. Gempa bumi ini terletak pada koordinat 10, 26° LS ; 123,72° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 kilometer arah Tenggara Kupang, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 25 km.
Gempa tersebut merupakan gempa dangkal pada kedalaman 25 kilometer dengan mengakibatkan beberapa kerusakan dan terasa sampai ke Kota Kupang. Selain itIa menjelaskan bahwa, hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,3 Episenter terjadi sekitar pukul 05.04 Wita Kamis, 2 November 2023.
Gempa bumi ini terletak pada koordinat 10, 26° LS ; 123,72° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 kilometer arah Tenggara Kupang, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 25 km.
Baca juga: Pasca Gempa 6,6 SR di Kupang, BMKG NTT Sebut Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa tersebut merupakan gempa dangkal pada kedalaman 25 kilometer dengan mengakibatkan beberapa kerusakan, gempa ini juga tidak berpotensi tsunami.
"Jadi gempa ini terjadi di darat, tidak berpotensi tsunami, " ucapnya.
Sholakhudin menuturkan, gempa di darat itu biasanya kerusakannya agak lebih banyak dibanding gempa di laut. Namun, gempa di laut bisa mengakibatkan terjadinya tsunami.
Ia menambahkan, akibat dari gempa yang terjadi pada hari ini masih dalam kategori aman. Mengingat, gempa bumi tidak bisa diprediksi waktunya kapan dan dimana maka, warga diminta harus waspada terhadap terjadi gempa yang lain lagi.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kupang dengan skala intensitas VI MMI (Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar ), daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan skala intensitas IV-V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ), daerah Rote dan Waingapu dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Alor dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
Mengingat gempa bumi tidak bisa diprediksi, maka Sholakhudin mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada serta tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal mereka cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.