Nelayan Rote Diterkam Buaya

Jadi Korban Keganasan Buaya di Perairan Australia, Nelayan Rote Dimakamkan di Pekuburan Desa

Pemakaman tersebut berlangsung sehari setelah peristiwa naas itu berlangsung. 

Penulis: Ryan Nong | Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO-Polres Rote
Jenazah nelayan Papela Rote yang diterkam buaya di Perairan Australia saat tiba di kediaman keluarga. Jenazah korban keganasan buaya itu telah dimakamkan pada Senin (30/10/2023). 

POS-KUPANG.COM, Kupang - Jenazah Laode Harupin, korban tewas akibat terkaman buaya di perairan Australia akhirnya dimakamkan di pekuburan desa.

Laode Harupin dimakamkan pada Senin (30/10/2023) pukul 09.30 wita di Pekuburan Islam Desa Papela, Kecamatan Rote Timur Kabupaten Rote Ndao. Pemakaman tersebut berlangsung sehari setelah peristiwa naas itu berlangsung. 

Kapolres Rote Ndao AKBP Mardiono melalui Kasi Humas Polres Rote Ndao, Aiptu Anam Nurcahyo menyebut bahwa, sejam usai kejadian pada Sabtu (29/10/2023) sekitar pukul 23.00 Wita, para nelayan membawa korban kembali. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Niat Cari Teripang, Nelayan Asal Rote NTT Tewas Diterkam Buaya di Perairan Australia

 Setelah menempuh pelayaran sekitar 30 jam, tepatnya sekitar pukul 07.45 perahu Aisa jaya tiba di pelabuhan tanjung Desa Papela Kecamatan Rote Timur.

Saat tiba di Pelabuhan Tanjung Desa Papela, anggota Polsek Rote Timur bersama DanPos AL dan Babinsa Desa Papela bersama masyarakat sudah menunggu di pantai. Mereka langsung mengevakuasi korban ke rumah milik nahkoda.

"Saat korban di mandikan, anggota Polsek Rote Timur sempat melihat ada luka robek pada bagian muka, bagian kepala dan kaki kanan," ujar Anam. 

Baca juga: Kisah Nelayan Tewas Diterkam Buaya di Perairan Australia, Jeritan Sempat Kagetkan Nelayan Lain

 

Kronologi

Laode Harupin, korban tewas akibat terkaman buaya di perairan Australia sempat menjerit sebelum ditemukan tak bernyawa. 

Berdasarkan keterangan dua rekan korban, Audan Irawan dan Syarifudin M, kejadian penerkaman berlangsung Sabtu (29/10/2023) malam. 

Demikian keterangan Kasi Humas Polres Rote Ndao, Aiptu Anam Nurcahyo saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Rabu (1/10/2023). 

Anam mengatakan, berdasarkan pengakuan para saksi, saat itu para nelayan yang berjumlah 15 orang sedang tidur setelah tiba dari lokasi pertama untuk mencari teripang. Sekira pukul 23.00 Wita, mereka mendengar ada suara orang menjerit.  

Saat mereka menghitung jumlah nelayan yang berada dalam perahu, ternyata anggota mereka berkurang satu orang. 

Nahkoda dan para nelayan kemudian langsung melakukan pencarian korban. berselang 15 menit kemudian, para nelayan melihat seekor buaya muncul ke permukaan air dengan membawa nelayan yang hilang tersebut.

"Melihat hal itu beberapa nelayan langsung menombak buaya tersebut dan mengenai badan buaya tersebut sehingga buaya tersebut melepas nelayan yang di gigit," ujar Anam.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved