Berita Belu
CD Bethesda Yakkum Sosialisasi HIV/AIDS, Wabup Aloysius Dorong Pemdes Belu Akomodir Dana bagi ODHA
Wabup Aloysius juga menyoroti dan mendorong peran penting dana desa dalam pemberdayaan masyarakat yang sudah terjangkit HIV/AIDS.
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Pemerintah Kabupaten Belu bersama Yayasan CD Bethesda YAKKUM terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS, dengan melakukan sosialisasi, menyediakan akses konseling dan tes, memberikan perawatan, serta memberikan dukungan yang diperlukan untuk menghentikan stigma dan diskriminasi.
Kegiatan kolaborasi ini salah satunya bertujuan untuk mencapai eliminasi human immunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS) pada tahun 2030.
Berdasarkan data, Kabupaten Belu mencatat sejumlah kasus HIV dan AIDS yang cukup signifikan. Dari tahun 2013 hingga Mei 2022, terdapat 835 kasus HIV dan AIDS, dengan rincian 381 kasus HIV, 454 kasus AIDS, dan 316 orang meninggal akibat penyakit tersebut.
Tahun 2023 sendiri, dari Januari hingga September, telah ada 3.383 orang yang menjalani konseling dan tes HIV. Dari hasil konseling dan tes, 49 orang ditemukan terinfeksi HIV-AIDS, dan 22 orang mengalami infeksi TBC-HIV.
Baca juga: Rayakan HUT ke-59, Partai Golkar Komitmen Sejahterakan Masyarakat di Kabupaten Belu
Kegiatan sosialisasi dan penanganan HIV/AIDS ini berlangsung di Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, yang dihadiri oleh Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens, serta istri Rinawati Haleserens, yang juga merupakan bagian dari Pembina Warga Peduli AIDS (WPA) Kabupaten Belu. Minggu, 29 Oktober 2023.
Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens, saat diwawancarai Pos Kupang, menyampaikan tekad untuk mencapai target nasional tahun 2030 dalam mengatasi HIV/AIDS, yaitu "three zero," yang berarti nol infeksi baru, nol kematian, dan nol stigma atau diskriminasi.
“Oleh karena itu, kita harus terus melakukan sosialisasi dan intervensi, termasuk pemberdayaan bagi masyarakat yang sudah terinfeksi,” ungkapnya.
Wabup Aloysius juga menyoroti dan mendorong peran penting dana desa dalam pemberdayaan masyarakat yang sudah terjangkit HIV/AIDS.
“Pemerintah Desa bisa menganggarkan melalui dana desa untuk melakukan pemberdayaan kepada masyarakat sesuai dengan profesi mereka, termasuk juga untuk menganggarkan dalam bidang kesehatan guna melakukan sosialisasi terkait penyakit HIV/AIDS serta penyakit menular lainnya,” jelasnya.
Wabup Aloysius juga mengucapkan terima kasih kepada CD Bethesda YAKKUM atas upayanya dalam sosialisasi HIV/AIDS dan menyetujui dalam membantu pemerintah dalam upaya penanganan penyakit ini.
Rinawati Br P Haleserens, Pembina warga peduli AIDS (WPA) Kabupaten Belu, menekankan pentingnya peran keluarga dalam mencegah HIV/AIDS.
Ia menekankan pentingnya kesetiaan dalam pernikahan sebagai faktor utama dalam mencegah penularan penyakit ini.
Selain itu, mengingatkan orang tua juga agar harus memberikan motivasi kepada anak-anak dan keluarga yang tinggal jauh untuk menghindari risiko penularan HIV/AIDS.
Baca juga: BREAKING NEWS: Satuan Intelkam Polres Belu Amankan Pelaku Penyelundupan Tembaga Hasil Curian
Sementara itu, Manajer Area CD Bethesda YAKKUM, Yosafat Ician, berharap kehadiran Wakil Bupati Belu dapat mendorong para pimpinan desa, terutama para Kepala Desa di Kecamatan Tasifeto Barat, untuk memasukkan isu HIV/AIDS dalam perencanaan dan penganggaran desa tahun 2024.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.