Sidang Sinode GMIT di Sabu Raijua

Proses Pemilihan Pendeta Samuel Pandie sebagai Ketua Sinode GMIT Dinilai Jujur dan Demokratis

Hal itu diungkapkan salah satu peserta sidang, Pendeta Mesakh Dethan saat diwawancara POS-KUPANG.COM. 

Penulis: Ryan Nong | Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Ketua Sinode GMIT terpilih Pendeta Samuel Pandie (kedua dari kiri) duduk bersama Pendeta Mesakh Dethan (tengah) di sela sela sidang Sinode GMIT ke35 di SAbu Raijua, Jumat (19/10/2023) malam. 

POS-KUPANG.COM, Kupang - Pendeta Samuel Pandie kini sah mengemban amanat sidang sinode sebagai Ketua Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor atau Ketua Sinode GMIT periode 2024-2027. 

Dalam pemilihan pada Sidang Sinode GMIT ke-35 tahun 2023, Pendeta Samuel Pandie berhasil mengungguli dua kandidat lainnya yakni Pendeta Yaksih Nubantimo dan Pendeta Yandi Manobe. 

Pendeta Samuel Pandie, S.Th., yang merupakan Ketua Klasis Kota Kupang Timur itu memperoleh dukungan 173 suara dari para pemilik hak suara yang mengikuti sidang pemilihan yang berlangsung alot.

Baca juga: Susunan Pengurus Sinode GMIT 2024-2027 Hasil Sidang ke35, Pdt Samuel Pandie Gantikan Mery Kolimon

Baca juga: BREAKING NEWS: Sah! Pendeta Samuel Pandie Terpilih Jadi Ketua Majelis Sinode GMIT

Proses pemilihan ketua dan pengurus Majelis Sinode GMIT periode 2024-2027 berlangsung di Aula Serbaguna GMIT, Kabupaten Sabu Raijua, sejak Kamis (19/10) pukul 17.55 Wita hingga Jumat (20/10/2023) dini hari itu dinilai sebagai proses pemilihan yang jujur dan demokratis.

Hal itu diungkapkan salah satu peserta sidang, Pendeta Mesakh Dethan saat diwawancara POS-KUPANG.COM

"Iya, proses pemilihan (ketua dan anggota majelis Sinode GMIT) berjalan jujur dan demokratis," ujar Pendeta Mesakh Dethan. 

Dia menilai, sosok Pendeta Samuel Pandie merupakan sosok pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan yang mumpuni dan dapat merangkul rekan rekan sepelayanan. 

Baca juga: Diwarnai Hujan Interupsi, Sidang Sinode GMIT Akhirnya Putuskan Aturan Terbaru Mutasi Pendeta

Selain itu, sosok Pendeta Samuel Pandie juga disebut sosok pemimpin yang memulai karier dari bawah. Ia memulai karier dengan menjadi pendeta jemaat pada awalnya, selanjutnya menjadi Ketua Majelis jemaat dan kemudian menjadi ketua klasis. 

"Harapan saya dan kita semua tentunya beliau bisa GMIT makin maju ke depan, bekerja sesuai aturan, dan membangun jaringan baik di dalam maupun luar negeri untuk membangun ekonomi jemaat, sejalan dengan pembangunan iman jemaat," harapnya.   

 

Susunan Pengurus Majelis Sinode GMIT 2024-2027

Selain memilih Ketua Majelis Sinode GMIT, sidang Sinode ke-35 juga memilih anggota sinode untuk melengkapi susunan pengurus periode 2023-2027. 

Sidang pemilihan anggota Majelis Sinode GMIT periode 2024-2027 menetapkan pengurus inti dan empat anggota bidang serta anggota ex-officio. 

Adapun susunan Majelis Sinode GMIT periode 2024-2027 hasil sidang Sinode GMIT ke-35 adalah sebagaia berikut. 

Ketua Pendeta Samuel Pandie, Wakil Ketua Pendeta Saneb Blegur, Sekretaris Pendeta Lay Abdi Karya Wenyi, Wakil Sekretaris Pendeta Zimrad Karmany dan Bendahara Penatua Yefta Sanam. 

Sementara itu anggota Bidang Pendidikan Fredrik Kande, anggota Bidang Politik Emelia Nomleni, anggota Bidang Hukum Helda Pulling-Bolla, dan anggota Bidang Ekonomi Roland Fanggidae. 

Selain itu, juga ditetapkan 53 klasis sebagai KMK ex-officio Majelis Sinode GMIT.      

 

Proses Pemilihan MS GMIT 

Proses pemilihan Majelis Sinode GMIT itu diawali dengan perkenalan para calon. Mejelis Ketua Persidangan (MKP) Dance Nggebu mengawali persiapan pemilihan dengan perkenalan para calon MS GMIT, sekaligus melakukan pendandatanganan akta kerjasama oleh para calon. 

Akta kerjasama itu berisi pernyataaan kesediaan menjaga asas presbiterial sinodal dalam kebersamaan, kenajelisan, kesetaraan dan permusyawaratan baik saat terpilih maupun tidak terpilih. 

Usai perkenalan dan penandatanganan akta kerjasama, dilaksanakan ibadah yang dipimpin oleh Pendeta Benyamin Nara Lulu. 

Sebanyak 323 pemilik hak suara memberikan suara mereka dalam proses pemilihan itu. 

Pada pukul 21.00 Wita, mulai dilakukan penghitungan surat suara. Anggota Panitia Pendeta Jacky Latuperissa dan Pendeta Marthelda Wila Kore - Taopan didampingi dua saksi yakni Pendeta Paulus Wahi dari Klasis Semau dan Johsua Tamu Ama dari Klasis Sabu Timur menghitung total suara. 

Jumlah surat suara yang terkumpul sebanyak 323, sesuai dengan jumlah pemilik hak suara. 

 

Pendeta Samuel Pandie Unggul

Dalam penghitungan suara itu, Pendeta Samuel Pandie dipilih mayoritas pemilik hak suara mengungguli dua kandidat lainnya. 

Untuk pemilihan ketua majelis Sinode GMIT periode 2024-2027, Pendeta Samuel Pandie mendapat 173 mengungguli Pendeta Yaksih Nubantimo dengan 98 suara dan Pendeta Yandi Manobe dengan 51 suara. 

Sementara untuk pemilihan wakil ketua, Pendeta Saneb Blegur mendapat 134 suara mengungguli Pendeta Norman Nenohai dengan 72 suara, Pendeta Maria Litelnoni dengan 41 suara, Pendeta, An Takalogo dengan 30 suara, Pendeta Petrus Tameno dengan 26 suara dan Pendeta Adriana Oematan dengan 16 suara. 

Adapun Sekretaris jatuh pada Pendeta Lay Abdi Karya Wenyi yang memperoleh dukungan 156 suara menggungguli Pendeta Yapi Niab dengan 141 suara dan Pendeta Neti Nunuhitu dengan 21 suara. 

Sidang Sinode GMIT ke-35 di Kabupaten Sabu Raijua yang digelar sejak 11 Oktober 2023 itu diikuti 53 Klasis.

Rangkaian persidangan dilaksanakan untuk membahas dan mengevaluasi pelayanan serta menyusun program pelayanan gereja, serta memilih Majelis Sinode GMIT periode 2024-2027, menggantikan Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt Mery Kolimon, STh.

Dikutip dari sinodegmit.or.id, website resmi Sinode GMIT, delegasi Klasis-Klasis, mitra ekumenis dan undangan telah tiba pada Selasa (10/11) dengan menggunakan kapal laut. (ian)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved