Berita Alor
Lapas Kalabahi Alor Panen Jagung dan Sayur di Sarana Asimilasi dan Edukasi
seluruh warga binaan asimilasi agar dapat mengikuti proses pembinaan kemandirian di bidang pertanian secara maksimal.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Else Nago
POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kalabahi menggelar kegiatan panen raya jagung ketan atau pulut, tomat, dan sayur.
Panen ini bertempat di kebun Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) warga binaan yang terletak di Kadelang, Kota Kalabahi, Kabupaten Alor.
Pada kegiatan ini Lapas Kalabahi berhasil memanen 500 kg jagung ketan, 200 kg tomat, dan 10 bedeng sayur yang terdiri dari 6 bedeng kangkung, 3 bedeng sawi, dan 2 bedeng kol.
Panen raya ini dilakukan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kalabahi, Yusup Gunawan, didampingi oleh Kepala Subseksi (Kasubsi) Kegiatan Kerja (Giatja), Abdurrahman Haryono, Kepala Subseksi (Kasubsi) Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan (Regbimkemas), Henok P. Mabilehi, bersama para Staf Pelaksana Lapas Kalabahi dan warga binaan asimilasi.
Baca juga: Bawaslu Alor Adakan Rakor Pemutakhiran Data Pemilih Tetap Berkelanjutan
Yusup menyampaikan bahwa kegiatan panen raya inu sering dilakukan oleh Lapas Kalabahi. Menurutnya, warga binaan asimilasi yang dipekerjakan mengelola kebun tersebut, bekerja secara maksimal, rajin, memiliki kemampuan dan keahlian yang memadai, serta patuh terhadap petugas yang mengawal.
"Atas dukungan semua pihak, hari ini kami dapat memanen jagung pulut sebanyak 500 kg jagung ketan, tomat sebanyak 200 kg, dan sayur-mayur sebanyak 10 bedeng. Harapannya, hasil panen ini dapat meningkatkan setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), modal kerja, dan penghasilan bagi warga binaan asimilasi," ujarnya, Kamis 19 Oktober 2023.
Lebih lanjut, Yusup menyampaikan bahwa hasil panen yang diperoleh akan langsung dijual kepada pihak-pihak yang telah memesan lebih awal sebelum dilaksanakannya panen raya.
"Setelah panen, kami tidak susah lagi untuk mencari pembelinya. Pembelinya ada dari kalangan pegawai, masyarakat sekitar, dan para pemilik UMKM yang ada di Kabupaten Alor. Sebelum panen, mereka sudah pesan terlebih dahulu. Jadi, setelah panen mereka langsung mengambilnya di sini atau kami yang antar langsung ke tempat mereka," jelasnya.
Yusup mengimbau seluruh warga binaan asimilasi agar dapat mengikuti proses pembinaan kemandirian di bidang pertanian secara maksimal.
Kegiatan pembinaan kemandirian tersebut sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas keterampilan dan kemampuan mereka di bidang pertanian serta hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut, dapat membantu mereka secara finansial selama menjalani pidana di Lapas Kalabahi.
Terlepas dari itu, Yusup juga meyakini bahwa hasil panen yang diperoleh Lapas Kalabahi merupakan wujud kerja keras petugas yang mengawal, Pak Markus D. Koranglawang, dalam membimbing dan mengarahkan warga binaan asimilasi, wujud dukungan yang luar biasa dari seluruh jajaran Lapas Kalabahi, serta wujud dukungan dari Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Kabupaten Alor dan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
Baca juga: Viral Nona Alor Ingkar Janji Menikah dengan Pace Wili Asal Papua, Netizen Prihatin
Sementara itu, dari tempat yang berbeda, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Nusa Tenggara Timur (NTT), Marciana Dominika Jone, memberikan apresiasi kepada Kalapas Kalabahi dan jajaran serta para warga binaan asimilasi atas keberhasilan tersebut.
Marciana berharap agar kegiatan pembinaan kemandirian warga binaan yang telah dilakukan Lapas Kalabahi, dapat berlanjut dan dipertahankan karena selain membawa dampak positif bagi warga binaan, juga memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Kabupaten Alor.
"Ini merupakan hal yang sangat luar biasa dan harus berlanjut serta dipertahankan. Melalui pembinaan kemandirian seperti ini, publik akan tahu bahwa warga binaan Lapas Kalabahi tidak hanya menjalani pidana di dalam Lapas, tetapi melakukan banyak hal positif dan memiliki kontribusi besar bagi masyarakat dan pemerintah daerah," pungkas Marciana. (cr19).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.