Berita BPJS Naker

Tekan Angka Kecelakaan Kerja, BPJS Naker Gelar Promotif Preventif Serentak di Seluruh Indonesia

BPJS Naker mencatat 289 klaim kasus kecelakaan kerja dengan total dana yang dibayarkan mencapai Rp 2,27 triliun.

Editor: Gerardus Manyela
POS KUPANG.COM
KETERANGAN PERS -Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Roswita Nilakurnia memberikan keterangan pers terkait upaya Promotifdan Preventif dalam menekan angka kecelakaan kerja. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (Naker) terus melakukan upaya dalam menekan angka kecelakaan kerja. Salah satunya menggelar promotif, preventif serentask di seluruh Indonesia di Usman Harun Sport Center Jakarta.

Upaya promotif preventif secara konsisten terus dilakukan BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk komitmen dalam menekan angka kecelakaan kerja. Pasalnya hingga akhir September BPJS Ketenagakerjaan mencatat ada 289 ribu klaim kasus kecelakaan kerja dengan total nominal mencapai Rp 2,27 triliun.

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia secara resmi membuka kegiatan Promotifdan Preventif BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2023 yang secara serentak juga dilakukan di 10 wilayah lainnya di Indonesia.

"BPJS Ketenagakerjaan sebagai salah satu badan representasi negara, turut andil dalam membantu, mendukung dan mendorong para pemberi kerja untuk melaksanakan K3 secara berkelanjutan yang pada akhirnya dapat menjadi suatu budaya di lingkungan kerja sehingga kasus angka kecelakaan kerja dapat diminimalisir,"ujar Roswita.

Baca juga: Usung Tema Kemudahan Layanan Prioritas Kami, BPJS Naker Rayakan Hari Pelanggan Nasional

Untukwilayah DKI Jakarta, BPJS Ketenagakerjaan bekerjasama dengan Korlantas Polri menggelar safety riding dan safety driving bersertifikat bagi 330 peserta yang berasal dari beberapa perusahaan yang telah tertib mendaftarkan seluruh pekerjanya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan serta berkomitmen tinggi terhadap pelaksanaan K3.

Sementara itu di wilayah lainnya bantuan promotif preventif juga diberikan dalam bentuk bantuan multi vitamin untuk pekerja wanita, pemberian Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja Perkebunan, pelatihan K3 bersertifikat serta penyesuaian lingkungan kerja yang ramah disabilitas.

Jenis kegiatan promotif preventif yang disalurkan ke seluruh Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan ditetapkan berdasarkan tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di beberapa sektor usaha sesuai dengan karakteristik masing- masing area operasional di setiap daerah.

Roswita merinci bahwa mayoritas kasus kecelakaan kerja terjadi di tempat kerja yakni sebesar 56 persen. Sedangkan 33 persen lainnya terjadi di lalu lintas, dan 9 persen sisanya di luar tempat kerja. Meski bukan yang terbesar, namun kecelakaan lalu lintas memiliki tingkat severity atau keparahan yang tinggi, di mana 6 hingga 9 persen korbannya meninggal dunia.

Baca juga: Penyerahan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Kepada 150 Masyarakat Bolok oleh PT. TOM

Sedangkan jika dilihat dari sektor kerjanya, pada tahun ini perkebunan masih menjadi penyumbang kasus kecelakaan kerja tertinggi secara nasional. Sayangnya, perlindungan pekerja di sektor ini dapat dikatakan belum optimal yakni 20 persen dari total tenagakerja yang ada.

Hal inilah yang mendorong BPJS Ketenagakerjaan bekerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan ILO untuk melakukan pendampingan danmengukur secara rinci dampak intervensi program promotif preventif, khususnya di sektor perkebunan.

"Tingginya kasus kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian bagi berbagai pihak. Pekerja dan keluarganya akan kehilangan sebagian atau seluruh pendapatannya. Sedangkan perusahaan akan mengalami kerugian akibat berkurangnya produktivitas pekerja. Oleh karena itu perlu peran aktif dari seluruh pihak, termasuk pemerintah untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan promotif dan preventif ini," imbuh Roswita.

Roswita menambahkan bahwa kegiatan promotif preventif telah dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan sejak tahun 2019 lalu. Di tahun 2022, BPJS Ketenagakerjaan melalui 11 Kantor Wilayahnya berhasil menyerahkan 31.977 bantuan promotif preventif dalam bentuk: Pemberian Bahan Pangan Bergizi, Pelatihan K3 Umum, Pelatihan Kader Norma Ketenagakerjaan (KNK) dan Penyediaan APD Jasa Konstruksi atau Perkebunan.

Baca juga: Klaim BPJS Ketenagakerjaan itu Gratis, Hindari Calo 

Pihaknya berharap kegiatan ini mampu mewujudkan sinergitas dan harmonisasi antara pemerintah, pemberi kerja dan pekerja dalam mewujudkan kesejahteraan pekerja.

"Kedepan BPJS Ketenagakerjaan akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan promotif preventif yang dibutuhkan oleh pekerja sehingga hasilnya akan lebih berkualitas dan bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja," tutup Roswita.

Secara terpisah Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Nusa Tenggara Timur, Christian Natanael Sianturi, mendukung penuh gerakan promotif preventif sebagai ikhtiar menekan angka kecelakaan kerja.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved