Timor Leste
Timor Leste Akan Menjadi Anggota Penuh WTO pada Februari 2024
"Kami sangat senang dengan hasil pertemuan ini. Mudah-mudahan Timor Leste bergabung dengan WTO sebagai anggota penuh pada Februari tahun depan,"
POS-KUPANG.COM, JENEWA - Menyusul kesuksesan pertemuan keenam Kelompok Kerja untuk aksesi Timor Leste ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO- World Trade Organization), Wakil Perdana Menteri dan Kepala Negosiator WTO Francisco Kalbuadi Lay berharap Timor Leste akan menjadi anggota ke-165 WTO pada tahun 2024.
"Kami sangat senang dengan hasil pertemuan ini. Mudah-mudahan Timor Leste bergabung dengan WTO sebagai anggota penuh pada Februari tahun depan," kata Kalbuadi usai pertemuan di Jenewa, Swiss, Kamis 12 Oktober 2023.
Atas nama Pemerintah Timor Leste, Kalbuadi menyampaikan penghargaan yang sangat mendalam kepada Kelompok Kerja dan pihak-pihak terkait lainnya yang sudah bekerja tanpa lelah untuk aksesi Timor Leste ke WTO.
Pada pertemuan kelima Kelompok Kerja untuk aksesi Timor Leste pada 20 April, para anggota WTO menyambut upaya yang kuat dan berkelanjutan oleh otoritas Timor Leste untuk menyelesaikan aksesi ke WTO pada Pertemuan Kementerian ke-13 (MC13) yang akan diadakan pada Februari 2024.
Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta dan Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala dalam sambutannya pada pertemuan tersebut menyampaikan pentingnya penyelesaian cepat bagi aksesi Timor Leste dan sistem perdagangan multilateral secara keseluruhan.
Presiden Ramos Horta dalam sambutannya mengatakan Timor Leste berkomitmen penuh sebagai negara berkembang yang terkecil untuk mematuhi prinsip obyektif dan peraturan WTO, dan mengimplementasikan dalam negeri dan reformasi legislatif dan kebijakan struktural.
Secara resmi Timor Leste mempresentasikan permohonannya untuk menjadi anggota WTO pada November 2016.
Pada tanggal 7 Desember 2016, Dewan Jenderal WTO memulai pembentukan Kelompok Kerja untuk mengevaluasi permohonan Pemerintah Timor Leste untuk bergabung dengan WTO sesuai Pasal 12 Perjanjian Marrakesh yang mendirikan WTO.
Selama pertemuan ini Timor Leste mendapat kesempatan untuk memperkenalkan kemajuan dalam reformasi dan komitmen yang diperlukan sebelum menjadi anggota WTO.
"Ini juga memungkinkan diskusi dengan anggota OPD yang lain tentang persyaratan aksesi Timor Leste ke organisasi perdagangan ini. Agenda pertemuan Kelompok Kerja mencakup diskusi tentang berbagai topik seperti kebijakan perdagangan, kerangka hukum, dan komitmen akses pasar," ungkap siaran pers tersebut.
Baca juga: Presiden Ramos Horta: Timor Leste Idealnya Menjadi Anggota Penuh ASEAN pada Tahun 2025
Pertemuan Kelompok Kerja Ini merupakan kelanjutan dari serangkaian pertemuan sebelumnya yang diadakan oleh Pemerintah Timor Leste, dimulai dari Pertemuan Kelompok Kerja pertama pada 1 Oktober 2020, yang dilanjutkan dengan pertemuan kedua pada 29 Juli 2021, ketiga pada 29 April 2022, keempat pada 30 September 2022, dan kelima pada 20 April 2023.
Setelah menyelesaikan pertemuan, dalam sesi pleno Wakil Perdana Menteri, Menteri Koordinator Urusan Ekonomi, dan Menteri Pariwisata dan Lingkungan sebagai Kepala Negosiator Timor Leste untu WTO, Francisco Kalbuady Lay terus menyelesaikan negosiasi bilateral terkait pintu masuk pasar dengan Duta Besar Katherine Tai dari Amerika Serikat melalui penandatanganan kesepakatan bilateral antara kedua negara.
Sebelumnya, Pemerintah Timor Leste telah menyelesaikan kesepakatan bilateral terkait aksesi pasar dengan tujuh negara anggota OPD lainnya seperti Australia, Selandia Baru, Jepang, Kamboja, Uni Eropa, Filipina dan Kanada.
Oleh karena itu, dalam beberapa bula ke depan, Timor Leste dengan tekun berusaha menyelesaikan sisa pertanyaan yang ada dan menyediakan dokumen tambahan termasuk menyelesaikan kesepakatan bilateral dengan negara anggota WTO lainnya, seperti Indonesia dan Thailand.
(tatoli.tl)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.