Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 17 Oktober 2023, Bukan Penampilan Tapi Kata Hati

Dunia politik adalah dunia pencitraan. Penampilan sisi luar mendapat perhatian yang luar biasa untuk bisa menarik simpati rakyat.

Editor: Edi Hayong
YOUTUBE SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN- Renungan Harian Katolik Selasa 17 Oktober 2023 berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Bukan Penampilan Tapi Kata Hati. 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Bukan Penampilan Tapi Kata Hati.

Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik Hari Biasa Pekan XXVIII merujuk pada Roma 1: 16-25, Mazmur 19: 2-3.4-5 dan Injil : Lukas 11: 37-41

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, RP. John Lewar SVD hari ini.

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Dunia politik adalah dunia pencitraan. Penampilan sisi luar mendapat perhatian yang luar biasa untuk bisa menarik simpati rakyat. Cara bicara, berpakaian bahkan cara tersenyum pun perlu diatur sedemikian rupa supaya menimbulkan kesan baik.

Pelbagai slogan diciptakan agar rakyat memilihnya. Misalnya seorang pemimpin atau partai yang menyatakan :”Katakan tidak pada Korupsi”. Tentu slogan itu digembar-gemborkan agar rakyat tetap memilihnya.

Namun pencitraan itu akan rontok jika ternyata para pemimpin dan kader partai tetap korupsi. Lama-lama rakyat pun tahu dan bisa menarik dukungannya. Orang Farisi dan ahli Taurat sangat taat pada hukum, peraturan dan tradisi leluhur. Cara penghayatan mereka kaku dan keras, bahkan penuh pemaksaan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 17 Oktober 2023, Bersikap Jujur, Berani dan Tegas Nyatakan Kebenaran

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 17 Oktober 2023, Mencuci Tangan

Karena itu Yesus mengkritik pencitraan diri mereka. Ia mengeritik dan menegur mereka karena mereka menilai orang hanya berpatokan pada apa yang dapat
dilihat mata. Cara hidup orang Farisi dan Ahli Taurat bagus bagian luarnya tetapi busuk bagian dalamnya.

“Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh dengan rampasan dan kejahatan”.

Bagi Yesus, yang terpenting dalam hidup manusia adalah menghayati kasih secara tulus yang bebas dari keserakahan dan ingat diri.

Hati manusia harus dipenuhi cinta kasih dan kerelaan memaafkan, karena itu membuka pintu keselamatan.

Hukum yang dihayati tanpa hati bahkan digunakan untuk menghakimi sesama bukanlah sarana yang mampu membawa keselamatan tetapi justru menindas dan merendahkan martabat manusia. Yesus tidak menghendakinya dan bertekad membaharuinya.

Yesus berani melawan kebiasaan tersebut karena dorongan batinNya. Dorongan batiniah merupakan unsur penting bagi seseorang dalam menjalankan tugasnya secara profesional.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 16 Oktober 2023, "Mencari Yesus"

Profesionalisme tanpa motivasi adalah bentuk penghinaan terhadap hakekat sebuah profesi.

Dalam hidup sehari-hari, tidak jarang kita menilai, mengukur, bahkan menghakimi sesama dengan hukum-hukum Tuhan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved