Berita Belu

Musim Kemarau, Pemda Belu Sudah Distribusikan 444 Reit Air Bersih

bahwa dengan adanya bantuan pendistribusian air bersih ini sangat membantu dan meringankan beban ekonomi

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
DISTRIBUSI - Proses pendistribusian air bersih secara gratis dari Pemda Belu bagi masyarakat yang sangat membutuhkan 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Musim kemarau yang melanda NTT termasuk wilayah Kabupaten Belu berdampak pada krisis air bersih yang dirasakan oleh masyarakat. 

Sejak September 2023 Pemerintah Kabupaten Belu terus melakukan berbagai upaya dalam menangani krisis air bersih

Upaya yang dilakukan tersebut, salah satunya mengalokasikan anggaran sebesar Rp646 juta yang bersumber dari dana BTT untuk mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang memang sangat membutuhkan. 

Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Belu, Simplisius Vinsen Dalung mengatakan bahwa bantuan air bersih secara gratis tersebut diprioritaskan khusus bagi masyarakat yang ekonomi lemah dan memang sangat membutuhkan air bersih. 

Baca juga: Tim Buser Polres Belu Tangkap Pria yang Setubuhi Anak Tirinya

PLT - Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Belu, Simplisius Vinsen Dalung. 
PLT - Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Belu, Simplisius Vinsen Dalung.  (POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR)

"Sampai dengan 9 Oktober 2023 kemarin, Pemda Belu sudah mendistribusikan Rp 2,2 juta liter atau 444 reit air bersih secara gratis," ujar Vinsen Dalung, saat ditemui POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya. Rabu, 11 Oktober 2023.

Menurut Vinsen, ratusan reit air bersih yang sudah didistribusikan tersebut tersebar di 12 Kecamatan di Kabupaten Belu.

"Kami (PUPR, red) berkoordinasi dengan para Camat dan lurah/desa untuk menentukan lokasi yang menjadi sasaran pendistribusian air bersih abgi masyarakatnya," ungkapnya. 

Ia juga mengakui bahwa berdasarkan evaluasi, terdapat beberapa kendala dilapangan yang sedikit mengahabat proses distribusi. 

"Selain bak penampung, banyak juga masyarakat yang menyiapkan bahan penampungan air menggunakan jerigen sehingga pada saat proses pengisian air banyak yang tumpah dan ini juga membutuhkan waktu yang lama," bebernya.

Selain itu juga, kata dia terdapat juga wilayah yang jauh dari tempat pengisian air, sehingga hanya mampu mendistribusikan 2-3 reit perharinya. "Berbeda kalau didalam wilayah kota, itu bisa mencapai 6-8 reit," ungkapnya. 

Karena itu, ia berharap agar masyarakat selama musim kemarau ini dapat menggunakan air dengan irit atau sesuai dengan kebutuhan. 

Baca juga: Berprestasi di Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan, Tiga Prajurit TNI di Belu Terima Penghargaan

Selain itu juga ia mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Belu untuk tetap menjaga sumber mata air yang sudah ada, salah satunya jangan menebang pohon disekitar mata air. 

"Mari kita sama-sama menjaga mata air yang ada, jangan menebang pohon yang sudah ada, sehingga biar musim kemarau pun debit airnya pun tetap terjaga," pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, salah satu warga didusun Takto, Desa Umaklaran, Martinus Leto Mali, mengaku sangat bersyukur dengan pendistribusian air bersih ini, terutama pada saat musim kemarau. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved