Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 10 Oktober 2023, Ora et Labora

Pelayanan sehebat apapun akan sia-sia jika dibarengi dengan keluhan dan sungut-sungut

Editor: Edi Hayong
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN -Renungan Harian Katolik Selasa 10 Oktober 2023 berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Ora et Labora. 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Ora et Labora.

Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik Hari Biasa Pekan XXVII merujuk pada Yunus 3: 1-10, Mazmur 130: 1-2.3-4ab. 7-8 dan Injil : Lukas 10: 38-42.

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis RP. John Lewar SVD hari ini.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Kisah Marta dan Maria merupakan hal yang normal dalam tata sopan santun menerima tamu. Yang satu sibuk menyiapkan yang perlu untuk santapan, seperti makanan dan minuman yang akan disuguhkan kepada tamu sebagai ungkapan rasa gembira dan penghormatan.

Yang lain duduk menemani tamu tersebut, juga sebagai tanda penghargaan dan ungkapan rasa sukacita lantaran dikunjungi tamu itu, apalagi kalau tamu istimewa. Dalam budaya ketimuran, adalah tidak sopan apabila tamu dibiarkan duduk sendirian, sementara tuan rumah sibuk di dapur.

Kalau itu sesuai adat ketimuran Marta dan Maria, lalu dimana letak kesalahannya? Apa yang dikerjakan Marta itu sama baiknya dengan apa yang dilakukan Maria. Keduanya sama-sama mewujudkan sopan santun dan .penghargaan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 10 Oktober 2023,  Ajarilah Kami Berdoa

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 9 Oktober 2023, Tiga Cara Buat Hati Tenang dan Pikiran Tetap Positip 

Tetapi nilai pelayanan Marta yang begitu baik, menjadi cacat ketika muncul rasa iri hati dan mulai membanding-bandingkan kesibukan sendiri dengan kesibukan Maria. Di situ keramahtamahan Marta meluntur dan sikapnya itu justru menjadi gangguan bagi Yesus. Marta telah kehilangan ketulusan dalam melayani.

Orang yang tulus tidak akan repot dengan apa yang ada di luar dirinya. Bahkan sekalipun tidak ada yang mendukung dan membantu, ia tetap setia pada niat baiknya.
Maria mengarahkan hati dan pikirannya pada Tuhan dengan mendengarkan SabdaNya. Maria dipuji karena tindakannya ini.

Dengan cara itu, Maria menghadirkan Yesus di dalam hidupnya. Jika Maria dipuji, itu semata-mata karena hati dan pikirannya terarah kepada Tuhan. Sebaliknya, Marta telah mengurangi bobot aksinya dengan keluhannya.

Pelayanan sehebat apapun akan sia-sia jika dibarengi dengan keluhan dan sungut-sungut. Namun pelayanan yang sederhana akan menjadi istimewa, jika kita menghadirkan Tuhan di dalamnya.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Kisah Marta dan Maria ini bisa menjadi sebuah contoh penyakit modern. Banyak dari antara kita begitu sibuk dan menyusahkan hati dengan banyak perkara yang sesungguhnya tidak perlu. Seperti pesan Yesus di atas, kita diajak untuk bertindak seimbang, proporsional.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 9 Oktober 2023, Belaskasih, Jalan Menuju Keselamatan

Kita perlu menyediakan waktu untuk Tuhan dalam doa, meditasi, perayaan-perayaan liturgi dan kegiatankegiatan rohani lainnya. Di saat yang sama kita juga menyiapkan waktu untuk melayani sesama dan mengurus diri kita sendiri. Ora et labora.

Contemplasi:

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved