Berita Sikka

Perjuangan Warga Hurabegor Sikka yang Begadang sampai Subuh demi Air Bersih

selama ini warga hanya mengandalkan air dari sumur tua tersebut namun debit air disumur itu mulai surut sejak bulan Agustus lalu.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ ARNOLD WELIANTO
TIMBA AIR - Warga di dusun Hurabegor, desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT harus berjuang keras untuk mendapatkan air bersih. Mereka begadang, bahkan hingga sampai Subuh, untuk mengantre mendapatkan air bersih yang diambil dari salah satu sumur tua, Minggu 8 Oktober 2023 malam. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Warga di dusun Hurabegor, desa Darat Gunung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT harus berjuang keras untuk mendapatkan air bersih.

Mereka begadang, bahkan hingga sampai Subuh, untuk mengantre mendapatkan air bersih yang diambil dari salah satu sumur tua.

Setiap hari, baik siang maupun malam, warga harus antre air dengan membawa jerigen, ember, dan wadah air lainnya. Namun air dalam sumur tersebut sering kali habis sebelum terbagi rata. Hal itu karena warga terdampak bertambah dan kebutuhan air meningkat.

Sebagian warga yang belum mendapatkan air terpaksa menunggu hingga malam, bahkan sampai menjelang Subuh. Mereka terpaksa begadang untuk mendapat jatah air bersih.

Baca juga: Kabupaten Sikka Hanya Miliki Tiga Desa Mandiri, Desa Geliting, Nita dan Paga

Meski sudah begadang, Air yang mereka dapatkan pun sedikit mencapai 20 liter. Air tersebut kemudian dibawa pulang kerumah untuk dimasak kemudia dikonsumsi.

Markus Mite, Ketua RT 08 dusun Hurabegor Desa Darat Gunung mengatakan setidaknya terdapat dua RT yakni warga RT 08 RW 03 dan RT 09 RW 03 atau sebanyak 70 Kepala Keluarga menggunakan sumur tua tersebut.

Menurutnya, selama ini warga hanya mengandalkan air dari sumur tua tersebut namun debit air disumur itu mulai surut sejak bulan Agustus lalu.

Meski sudah begadang, warga hanya mendapatkan air sekitar 20 liter karena banyaknya antrian sehingga warga harus berbagi air dengan warga lainnya.

"Kami selama ini hanya andalkan air dari sumur tua itu, namun sejak Bulan Agustus air mulai surut sehingga kami harus mete semalaman untuk antri dan timba airnya," katanya Minggu 8 Oktober 2023 malam.

Menurutnya, sebagian warga di dusun Hurabegor bermata pencaharian sebagai petani sehingga waktu malam hari mereka gunakan untuk begadang mengantri air.

"Kalau siang hari masuk kebun, malam baru mete tunggu air, kadang sampai subuh," katanya.

Baca juga: Hari Bakti TPP ke-9, 84 Pendamping Desa di Sikka Tanam 1500 Mangrove di Pantai Nawateu

Dikatakannya, di wilayah tersebut sudah dipasang jaringan PDAM sejak tahun 2016 lalu. Namun sejak dipasang tidak pernah ada air.

Warga hanya berharap kepada pemerintah untuk membantu mendistribusikan air minum bersih secara berkala di diwilayah tersebut karena saat ini warga sangat membutuhkan air minum bersih.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved