Renungan Harian Kristen Minggu 8 Oktober 2023, Keluarga yang Saling Menghormati

Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka.
~ayat 9

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Minggu 8 Oktober 2023 dengan judul Keluarga Yang Saling Menghormati, merujuk pada Kitab Efesus 6:1-9. 

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi September dan Oktober 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

Orangtua, papa mama, anak-anak dan para hamba merupakan satu kesatuan keluarga. Dan masing-
masing memiliki hak dan kewajibannya satu terhadap yang lain.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 7 Oktober 2023, Setia Takkan SIA-SIA

Orang tua terhadap anak, dan sebaliknya; hamba terhadap majikan dan sebaliknya. Tidak ada yang bebas dari kewajiban, jika ingin menikmati haknya dalam keluarga.

Adakalanya seorang hamba dianggap bukan bagian dari keluarga. Ia lebih banyak dituntut dari lainnya.

Teks ini dengan sangat adil mengungkapkan bahwa orangtua pun bisa melakukan kesalahan, sama seperti anak-anak.

Orangtua bukan Tuhan yang tidak pernah salah, walaupun pada umumnya masih banyak orangtua
yang selalu merasa diri benar dan anak lah yang salah.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 6 Oktober 2023, Tinggi Hati Menjatuhkanmu

Ketaatan bukan hanya kewajiban anak-anak dan para hamba, melainkan orangtua dan majikan juga.

Semua ketaatan manusia, baik anak-anak, orangtua dan hamba berpusat semata-mata kepada Tuhan Allah sendiri saja.

Karena itu perintah menghormati orangtua berfungsi sebagai sarana bagi para orangtua mengajarkan anak-anak lebih menghormati dan mengasihi Allah.

Rasa hormat anak tidak berakhir pada papa mama, melainkan terarah kepada Allah.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 5 Oktober 2023, Butuh Refleksi

Jelaslah ketaatan anak-anak bukan semata untuk orang tua, melainkan ketaatan di dalam Tuhan (1). Orangtua yang tidak mendidik anak-anak dalam ajaran dan nasihat Tuhan, dianggap membangkitkan
amarah, menciptakan gangguan emosional pada diri anak-anak.