Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 8 Oktober 2023, Kebun Anggur Tuhan

Kalau ada yang memiliki kebun anggur yang luas dan menghasilkan banyak buah anggur maka orang bersangkutan dianggap sebagai orang terpandang dan kaya

Editor: Edi Hayong
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Renungan Harian Katolik Minggu 8 Oktober 2023 berikut ini ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul 'Kebun Anggur Tuhan'. 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul 'Kebun Anggur Tuhan'.

Untuk Hari Minggu Biasa XXVII Bruder Pio Hayon SVD menulis renungannya merujuk pada Bacaan I: Yes. 5:1-7, Bacaan II: Flp. 4: 6-9 dan Injil:Mat.21:33-43

Berikut ini teks lengkap renungan dari Bruder Pio Hayon SVD hari ini.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus                                                                                                                                                                                                                                     

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Anggur menjadi sebuah minuman khas pada jaman bangsa Israel sampe sekarang. Maka kebun anggur menjadi sebuah kebun andalan bagi banyak orang.

Kalau ada yang memiliki kebun anggur yang luas dan menghasilkan banyak buah anggur maka orang bersangkutan dianggap sebagai orang terpandang dan kaya karena memiliki kebun anggur.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 7 Oktober 2023, Kepada Maria, Ratu Rosari

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 7 Oktober 2023, Maria Terkejut

Secara sosial, pemilik kebun anggur masuk dalam hitungan orang terkemuka dalam masyarakat. Dalam Kitab Suci, kebun anggur dan anggur juga menjadi tanaman favorit dan menjadi simbol akan kerajaan Allah dan sering dipakai para nabi dan Yesus dalam pewartaan firman.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kita memasuki hari Minggu Biasa ke XXVII. Bacaan-bacaan suci hari ini mengajak kita untuk mengenal tentang Kebun Anggur Tuhan. Dalam bacaan pertama, kitab Nabi Yesaya secara jelas menyebutkan tentang Kebun Anggur Tuhan itu.

Kebun anggur Tuhan itu adalah bangsa Israel yang menjadi bangsa pilihan Allah dan yang mendapat berkat secara khusus dari Allah agar kasih karunia Allah itu dapat tumbuh dan berkembang untuk menghasilkan banyak buah.

Namun kenyataanya, tanaman anggur yang ditanam di sana yaitu Yehuda umat pilihanNya itu tidak menghasilkan buah yang manis tetapi menghasilkan buah anggur yang asam.

Dan Tuhan menghancurkan tembok dan pagar berduri itu agar binatang liar dapat merusakan pohon-pohon anggur itu dan memberikan kebun anggur itu kepada bangsa lain agar mereka mampu menghasilkan banyak buah yang baik bagi Allah dan bagi banyak orang.

Untuk hal ini, Yesus memberi penegasan yang pasti akan kebenaranNya. Yesus dalam pengajaranNya kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi yang selalu merasa bangga sebagai bangsa pilihan Allah itu dengan memberikan perumpamaan tentang kebun anggur itu.

Kebun anggur itu rahmat kerajaan Allah yang telah dianugerahkan kepada para “penggarap” utama dari kebun anggur itu yakni bangsa Israel. Namun yang terjadi adalah setelah waktunya tiba untuk panenan, Tuan pemilik kebun anggur yakni Tuhan sendiri,  mengutus para utusan dalam hal ini para nabiNya tetapi semua mereka disiksa dan dibunuh.

Pada akhirnya Tuhan pemilik kebun anggur itu mengirim AnakNya sendiri tapi yang terjadi adalah mereka malah membunuhNya. Kisah ini sangat merujuk langsung kepada bangsa Israel. Rahmat kerajaan Allah itu sudah ada di tangan mereka tetapi tidak menghasilkan buah-buah kerajaan Allah itu.

Maka Tuhan akhirnya harus menyerahkan kepada bangsa-bangsa lain agar mampu menghasilkan buah-buah kerajaan Allah itu. Atas cara tertentu, kita telah menjadi pengikut Kristus dan pewaris kerajaan Allah itu. Tuntutan Tuhan jelas. Kita telah diberi rahmat “kebun anggur Tuhan” yakni kerajaan Allah itu.

Dan seperti bangsa Israel rahmat kerajaan Allah itu pasti membuat kita bahagia dan bangga tapi pada saat yang sama rahmat itu sekaligus sebuah tugas dan tanggung jawab yang besar karena harus bekerja menghasilkan buah-buah anggur atau buah-buah kerajaan Allah yang baik bagi diri dan terlebih bagi Allah sendiri dan sesama.

Setiap kita diberi tugas dan tanggung jawab yang sama untuk menyebarkan kerajaan Allah itu dan terlebih menghasilkan banyak buah berlimpah agar nama Tuhan semakin dimuliakan dan dicintai.

Namun kenyataannya, seperti bangsa Israel, kita juga atas cara yang sama tidak menghasilkan buah-buah kerajaan Allah itu bahkan menolak Tuhan lewat cara-cara hidup kita yang bertentangan dengan ajaran Tuhan sendiri.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 7 Oktober 2023, "Maria Ratu Rosario"

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 7 Oktober 2023, Tiga Cara Mempunyai Tujuan Lebih Jelas

Maka marilah kita belajar untuk terus berkarya dan menghasilkan buah-buah kerajaan Allah bagi Tuhan dan sesama agar rahmat kerajaan Allah itu tidak diambil dari kita tetapi tetap ada dalam diri kita karena kita sudah mampu menghasilkan buah-buah kerjaan Allah, keadilan dan kebenaran dalam hidup kita.

Ataukah kita tetap saja pada keadaan kita yang tak menghasilkan buah-buah kerajaan Allah tetapi buah-buah yang asam, buah-buah kejahatan dalam hidup kita?

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: Semua kita telah mendapat warisan rahmat kerajaan Allah karena telah menjadi pengikut Kristus. Kedua, rahmat kerajaan Allah itu tidak semata-mata hanya sebuah rahmat tetapi sekaligus menjadi tugas dan tanggung jawab untuk berkarya dan menghasilkan buah-buah kerajaan Allah. Ketiga, tetap setia pada panggilan kita sebagai pengikut Kristus untuk tetap menghasilkan buah-buah kerjaan Allah itu.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved